Uji Lag Optimum Uji Stabilitas VAR

Setelah semua data dinyatakan stasioner maka data dapat diproses ketahapan selanjutnya. Tabel 5.1. Rangkuman Hasil Uji Stasioner Pada Data Level Variabel ADF Statistic MacKinnon Critical Value P-value Keterangan 1 5 10 Ln Sukuk 0.153060 -3.555023 -2.915522 -2.595565 0.9670 Tidak Stasioner Ln PDB 0.253341 -3.577723 -2.925169 -2.600658 0.9732 Tidak Stasioner Ln IHK -1.569005 -3.555023 -2.915522 -2.595565 0.4915 Tidak Stasioner Ln M2 -0.011105 -3.555023 -2.915522 -2.595565 0.9532 Tidak Stasioner Ln PT -0.389633 -3.560019 -2.917650 -2.596689 0.9032 Tidak Stasioner Ln SBIS -3.391339 -3.555023 -2.915522 -2.595565 0.0155 Stasioner Catatan : tanda asterik menunjukkan nilai pengujian berdasarkan taraf nyata 5 persen Tabel 5.2. Rangkuman Hasil Uji Stasioner Pada Data First Difference Variabel ADF Statistic MacKinnon Critical Value P-value Keterangan 1 5 10 Ln Sukuk -8.019771 -3.557472 -2.916566 -2.596116 0.0000 Stasioner Ln PDB -8.587465 -3.577723 -2.925169 -2.600658 0.0000 Stasioner Ln IHK -7.646825 -3.557472 -2.916566 -2.596116 0.0000 Stasioner Ln M2 -8.406952 -3.557472 -2.916566 -2.596116 0.0000 Stasioner Ln PT -3.774054 -3.562669 -2.918778 -2.597285 0.0056 Stasioner Catatan : tanda asterik menunjukkan nilai pengujian berdasarkan taraf nyata 5 persen

5.2. Uji Lag Optimum

Langkah selanjutnya dalam melakukan estimasi terhadap model ini yaitu menentukan panjang lag optimum. Kandidat selang yang akan dicari dengan menggunakan kriteria informasi yang tersedia, yaitu criteria Likehood Ratio LR, Final Prediction Error FPE, Akaike Infformation Criterion AIC, Shwarz Information Criterion SC, dan Hannan-Quin Criterion HQ. Apabila kriteria informasi merujuk pada sebuah kandidat selang, maka lag tersebut yang akan dipilih untuk melanjutkan estimasi pada tahanapan berikutnya. Hasil Uji lag optimum pada kelima model akan ditunjukkan pada beberapa tabel di bawah ini. Tabel 5.3. Hasil Uji Lag Optimum untuk Model Sukuk Lag LR FPE AIC SC HQ NA 1.29e-14 -14.95537 -14.73023 -14.86906 1 630.8633 4.24e-20 -27.58994 -26.01394 -26.98574 2 199.0757 1.09e-21 -31.30983 -28.38296 -30.18774 3 93.86085 2.92e-22 -32.76948 -28.49176 -31.12950 4 48.00876 2.68e-22 -33.16297 -27.53438 -31.00510 Catatan : tanda asterik menunjukkan kandidat selang yang dipilih Berdasarkan tabel 5.3, model sukuk lag optimumnya berada pada lag tiga. Setelah pengujian lag telah mendapatkan hasil maka dilakukan langkah selanjutnya, yaitu uji stabilitas model VAR.

5.3. Uji Stabilitas VAR

Panjang selang optimal telah diperoleh dari pengujian sebelumnya. Setelah itu, panjang selang optimal yang dipilih perlu diuji, apakah selang tersebut merupakan panjang selang maksimum VAR yang stabil. Stabilitas model VAR dapat dilihat dari nilai inverse roots karakteristik AR polinomialnya. Suatu sistem VAR dikatakan stabil stasioner jika seluruh roots-nya memiliki modulus lebih kecil dari satu dan semuanya terletak di dalam unit circle Lutkepohl, 1991. Nilai modulus untuk model sukuk berkisar antara 0.492261 - 0.999496. Berdasarkan hasil tersebut menyatakan nilai modulus yang diperoleh tidak ada yang melebihi satu, sehingga dapat disimpulkan bahwa model VAR stabil pada panjang selangnya masing-masing sehingga bisa dilakukan uji FEDV pada model ini yang menghasilkan output yang valid. Untuk lebih jelasnya, hasil pengujian stabilitas model VAR dapat dilihat pada Lampiran 3.

5.4. Uji Kausalitas Granger