dari SPV, dan SPV wajib menjual kembali aset kepada obligor, pada saat sukuk jatuh tempo atau dalam hal terjadi default.
2. SPV mendistribusikan penerbitan sukuk kepada investor untuk membiayai pembelian aset.
3. Pemerintah menyewa kembali aset dengan melakukan perjanjian sewa Ijara Agreement
dengan SPV untuk periode yang sama dengan tenor sukuk yang diterbitkan. Berdasarkan servicing agency agreement, Obligor ditunjuk
sebagai agen yang bertanggung jawab atas perawatan aset 4. Obligor membayar sewa Imbalan secara periodik kepada SPV selama masa
sewa. 5. SPV melalui agen yang ditunjuk akan mendistribusikan imbalan kepada para
investor. 6. Pada saat jatuh tempo, SPV melakukan penjualan kembali aset kepada obligor
senilai nominal sukuk. Kemudian hasil penjualan aset tersebut digunakan SPV untuk melunasi sukuk kepada investor.
2. Sukuk Musyarakah, yaitu sukuk yang diterbitkan berdasarkan perjanjian atau
akad Musyarakah di mana dua pihak atau lebih bekerjasama menggabungkan modal untuk membangun proyek baru, mengembangkan proyek yang telah ada,
atau membiayai kegiatan usaha. Keuntungan maupun kerugian yang timbul ditanggung bersama sesuai dengan jumlah partisipasi modal masing-masing
pihak.
3. Sukuk Mudharabah, yaitu sukuk yang diterbitkan berdasarkan perjanjian atau
akad Mudharabah di mana satu pihak menyediakan modal rab al-maal dan
pihak lain menyediakan tenaga dan keahlian mudharib, keuntungan dari kerjasama tersebut akan dibagi berdasarkan perbandingan yang telah disetujui
sebelumnya. Kerugian yang timbul akan ditanggung sepenuhnya oleh pihak yang menjadi penyedia modal. Gambar 2.2 menunjukkan skema struktur sukuk
mudharabah.
Sumber : Huda, Nurul dan Mustafa Edwin, 2008
Gambar 2.2. Skema Sukuk Mudharabah
Keterangan : 1. Investor menyerahkan modal untuk kegiatan usaha
2. Emiten menyerahkan keterampilan melakukan operasional dalam kegiatan usaha
3. Keuntungan yang diperoleh dari kegiatan usaha tersebut akan dibagi sesuai nisbah masing-masing yang telah disepakati sebelumnya. Kerugian yang
terjadi sepenuhnya ditanggung oleh pihak pemilik modal, dalam hal ini investor.
4. Pada saat jatuh tempo, modal pokok akan dikembalikan ke para investor.
Investor Pemodal Shahib Al-Maal
Emiten Korporasi Mudharib
Kegiatan Usaha
Bagi Hasil Pendapatan
Nisbah Nisbah
1 2
Modal
4. Istisna’, yaitu sukuk yang diterbitkan berdasarkan perjanjian atau akad Istisna‟ di
mana para pihak menyepakati jual-beli dalam rangka pembiayaan suatu proyekbarang sehingga barang yang akan diproduksi tersebut menjadi milik
pemegang sukuk. Adapun harga, waktu penyerahan, dan spesifikasi barangproyek ditentukan terlebih dahulu berdasarkan kesepakatan.
Dari awal penerbitannya pada tahun 2002 sampai dengan tahun 2010, jenis akad sukuk yang diterbitkan di Indonesia hanya terdiri dari sukuk mudharabah dan
sukuk ijarah sale and lease back dengan presentase masing-masing 2 persen dan 98 persen. Dalam penelitian ini juga hanya terbatas pada analisis mengenai sukuk
mudharabah dan sukuk ijarah karena disesuaikan oleh data yang tersedia.
2.1.3. Konsep Indikator Makroekonomi