Tujuan 1. Prediksi Perpindahan Penggunaan Merek Simcard dengan Pendekatan Rantai Markov
Rantai Markov
digunakan untuk
menganalisis masalah di berbagai bidang antara lain: perubahan merek, persediaan,
pemeliharaan dan penggantian mesin, analisis bursa efek dan adiministrasi rumah sakit.
Konsep dasar
rantai Markov
diperkenalkan pada tahun 1907 oleh seorang ahli matematika dari Rusia yang bernama
Andrei A. Markov 1856-1922. Markov membuat asumsi bahwa sistem dimulai pada
kondisi awal. Misalkan, terdapat dua buah perusahaan yang bersaing dengan masing-
masing pangsa pasar awal sebesar 40 dan 60. Mungkin saja pada masa mendatang
pangsa pasar kedua perusahaan tersebut mengalami perubahan menjadi 45 dan 55.
Dalam memprediksi
state tersebut,
dibutuhkan pemahaman akan kecenderungan perubahan nilai probabilitas tersebut dari
perubahan satu state ke state berikutnya. Kemungkinan perubahan dari satu state ke
state yang lainnya dalam proses Markov disebut kemungkinan transisi, kemudian dari
perubahan tersebut dapat ditampilkan dalam bentuk matriks kemungkinan transisi. Matriks
kemungkinan
transisi ini
menunjukan kecenderungan bahwa suatu sistem akan
berubah dalam satu periode ke periode berikutnya.
Definisi 3 Matriks
Matriks adalah kumpulan bilangan- bilangan yang disusun secara khusus dalam
bentuk baris dan kolom sehingga membentuk empat persegi panjang yang ditulis di antara
dua tanda kurung, yaitu atau [ ]. Matriks tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk:
11 12
1 21
22 2
2 1
2 1
2 a
a a
a ij
n a
a a
a j
n A
mxn a
a a
a i
i ij
in a
a a
a m
m mj
mn
Ruminta 2009
Definisi 4 Matriks Probabilitas Transisi
Kemungkinan perubahan
dari satu
keadaan ke keadaan yang lain dalam proses Markov disebut kemungkinan transisi yang
ditampilkan dalam bentuk matriks probabilitas transisi satu langkah
yang terlihat seperti berikut ini:
11 12
13 1
21 22
23 2
1 2
3
...
n n
m m
m mn
P P
P P
P P
P P
P P
P P
P
menyatakan probabilitas bahwa jika proses tersebut berada pada state maka berikutnya
akan beralih ke state . Karena nilai probabilitas adalah tak negatif dan karena
proses tersebut harus mengalami transisi ke suatu state, maka secara matematis :
i
untuk semua ii
, untuk semua Taylor Karlin 1998
Definisi 4 Proses Stokastik
Proses stokastik adalah
suatu koleksi
gugus, himpunan,
atau kumpulan
dari peubah
acak random
variables yang memetakan suatu ruang contoh sample space
Ω ke suatu ruang state state space .
Ross 1996
Definisi 5 Rantai Markov Waktu Diskret
Proses stokastik
, dengan ruang state
, disebut rantai Markov dengan waktu diskret jika untuk
setiap berlaku
. Untuk
semua kemungkinan
nilai dari
. Taylor Karlin 1998
Definisi 6 Rantai Markov Homogen
Rantai Markov disebut homogen jika
untuk semua dan semua .
Catatan : Pada rantai Markov homogeny
disebut probabilitas transisi satu langkah one- step transition probability yang tidak
tergantung dari waktu . Sedangkan rantai
Markov yang
probabilitas transisinya
tergantung dari waktu disebut rantai
Markov tak homogen. Taylor Karlin 1998
Definisi 7 Probabilitas Transisi n-Step
Probabilitas n-step yaitu peluang
bahwa suatu proses yang mula-mula berada pada state akan berada pada state setelah
tambahan transisi. Jadi,
untuk setiap dimana
= .
Definisi 8
Persamaan Chapman-
Kolmogorov ,
untuk semua Kasus khusus
dari teorema di atas adalah untuk semua
Jadi probabilitas transisi -step
dapat ditentukan secara rekursif dari peluang transisi
satu step . Jika
menyatakan matriks probabilitas transisi
-step , maka dari
persamaan Chapman-Kolmogorov diperoleh jadi
dan dengan induksi kita peroleh bentuk umum Jadi, matriks transisi -step dapat ditentukan
dengan mengalikan matriks dengan dirinya sendiri sebanyak kali.
Taylor Karlin 1998
Definisi 9 Probabilitas State
Setelah state dari sistem atau proses yang akan diteliti telah diidentifikasi, langkah
selanjutnya adalah menentukan probabilitas sistem
berada dalam
state tertentu
menggunakan vektor probabilitas state. vektor dari probabilitas state untuk
periode dan
jumlah state probabilitas berada pada
state ke-1, state ke-2, state ke- . Untuk beberapa kasus hanya terdapat satu
item, namun dalam kenyataannya penelitian dilakukan tidak pada satu item saja melainkan
beberapa item. Misalnya, penelitian dilakukan di suatu kota yang memiliki tiga buah toko
bahan makanan Heizer Render 2006. Terdapat jumlah orang yang berbelanja di
ketiga toko tersebut adalah 100.000 orang dalam bulan tertentu. Terdapat 40.000 orang
yang berbelanja di toko A dinamakan dengan state ke-1. Terdapat 30.000 orang yang
berbelanja di toko B dinamakan state ke-2. Selanjutnya terdapat 30.000 orang yang
berbelanja di toko C dinamakan dengan state ke-3.
Probabilitas dari
satu orang
yang berbelanja pada satu diantara tiga toko bahan
makanan tersebut, yaitu : State 1 - Toko A 40.000100.000 = 0.40
State 2 - Toko B 30.000100.000 = 0.30 State 3 - Toko C 30.000100.000 = 0.30
Jika probabilitas tersebut ditulis dalam vektor probabilitas state maka akan menjadi :
dan vektor probabilitas state ketiga toko
bahan makanan untuk periode ke-1 probabilitas satu orang yang akan
berbelanja di Toko A pada state ke-1 probabilitas satu orang yang akan
berbelanja di Toko B pada state ke-2 probabilitas satu orang yang akan
berbelanja di Toko C pada state ke-3. Probabilitas yang ditunjukkan oleh vektor
tersebut menggambarkan pangsa pasar untuk ketiga toko bahan makanan tersebut untuk
periode pertama dan toko A memiliki pangsa pasar sebesar 40, toko B memiliki pangsa
pasar sebesar 30, dan toko C memiliki pangsa pasar sebesar 30.
Dengan kata lain pangsa pasar tersebut memiliki kondisi yang tidak stabil karena
setiap toko mengalami perubahan pangsa pasar untuk periode berikutnya. Pihak
manajemen tentunya
ingin mengetahui
bagaimana pangsa pasar mereka mengalami perubahan seiring dengan berjalannya waktu.
Pelanggan tidak selalu tetap berbelanja di toko
tertentu tetapi dapat saja berpindah ke toko yang lain untuk melakukan pembelian
selanjutnya. Penelitian untuk ketiga toko bahan
makanan menetapkan bahwa 80 pelanggan toko A pada periode pertama akan kembali
untuk berbelanja di toko itu pada periode berikutnya. 10 pelanggan toko A berpindah
ke toko B dan sisanya sebesar 10 berpindah ke toko C. Untuk pelanggan yang berbelanja
di toko B sebesar 70 akan kembali, 10 akan berpindah ke toko A dan 20 berpindah
ke toko C. Untuk pelanggan yang berbelanja di toko C sebesar 60 pelanggan akan
kembali, 20 berpindah ke toko A dan 20 berpindah ke toko B.
Perhatikan bahwa dari 40 pangsa pasar toko A untuk periode pertama, 32 0.4 x
0.8 akan kembali, 4 akan berpindah ke toko B, dan 4 akan berpindah ke toko C. Untuk
menghitung pangsa pasar toko A pada periode berikutnya, tambahkan nilai 32 yang berasal
dari pelanggan yang kembali dengan nilai 3 yang berasal dari pelanggan toko B yang
berpindah ke toko A dan nilai 6 yang berasal dari pelanggan toko C yang berpindah
ke toko A sehingga pangsa pasar pada toko A menjadi 41 pada periode berikutnya.
Gambar 1 memperlihatkan diagram pohon untuk menggambarkan situasi ini.
1 0.32=0.4.0.8 2 0.04=0.4.0.1
3 0.04=0.4.0.1 1 0.03=0.3.0.1
2 0.21=0.3.0.7 3 0.06=0.3.0.2
1 0.06=0.3.0.2 2 0.06=0.3.0.2
3 0.18=0.3.0.6 Gambar 1 Contoh Diagram Pohon
Sumber: Heizer Render 2006 Keterangan: X = Jenis toko; A = Toko A;
B = Toko B; C = Toko C. Dibandingkan
menggunakan diagram
pohon, penggunaan matriks probabilitas state lebih
memudahkan dalam
melakukan perhitungan. Matriks itu digunakan bersama
dengan probabilitas state saat ini utuk memprediksi kondisi mendatang.