Selain itu, kekutan tekan bagian buku bambu tali dan ampel memiliki kekuatan tekan lebih kecil dibandingkan pada bagian ruas. Pada buku, serat-serat
ini saling bertautan dan sebagian memasuki diafragma dan cabang-cabang. Sebagai akibat dari diskontinyuitas ini buku-buku pada umumnya merupakan titik
terlemah dari batang bambu Ghavami 1988 diacu dalam Habib 2010.
4.3.4 Tarik Sejajar Serat
Kekuatan tarik sejajar serat bambu yaitu suatu ukuran kekuatan bambu dalam hal kemampuannya untuk menahan gaya-gaya yang
cederung menyebabkan bambu itu terlepas satu sama lain. Besarnya kekuatan tarik sejajar
serat pada bambu tali dan bambu ampel dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13 Kekuatan tarik sejajar serat bambu tali dan bambu ampel pada bagian
pangkal, tengah, dan ujung
Jenis Bambu
Nilai tarik sejajar serat kgfcm
2
Bagian pangkal Bagian tengah
Bagian ujung Rata-rata
Buku Ruas
Buku Ruas
Buku Ruas
Tali 756
2563 777
2954 1034
2941 1837
Ampel 1056
2255 938
2256 1193
2555 1709
Dari Tabel 13 terlihat bahwa kisaran kekuatan tarik sejajar serat bambu tali adalah 756 - 2954 kgfcm
2
dengan rata-rata 1837 kgfcm
2
. Sedangkan pada bambu ampel kekuatan tarik sejajar serat berkisar anrata 938 - 2.555 kgfcm
2
dengan rata- rata 1.709 kgfcm
2
. Perbedaan kekuatan tarik sejajar serat pada masing-masing bagian dapat dilihat pada Gambar 28.
Gambar 28 Kekuatan tarik sejajar serat bambu tali dan ampel pada bagian pangkal, tengah, dan ujung.
500 1000
1500 2000
2500 3000
3500
Buku Ruas
Buku Ruas
Tali Ampel
T a
r ik
S e
ja ja
r S
e r
a t
k g
f cm
2
Jenis dan Bagian Bambu
Pangkal Tengah
Ujung
Besarnya nilai kekuatan tarik pada bambu tali memiliki kecenderungan yang yang serupa dengan nilai kecenderungan nilai MOE. Hal ini dikarenakan
luas proporsi vaskuler dan BJ bambu tali memiliki pola yang sama. Sedangkan pada bambu ampel memiliki kecenderungan yang agak berbeda dengan pola MOE
namun pada bagian ruas bambu ampel memiliki pola yang sama dengan proporsi luas vaskuler bambu ampel.
Kekutan tarik bagian buku bambu tali lebih kecil bila dibandingkan dengan kekuatan tarik bambu ampel. Hal ini diduga disebabkan ikatan serabut
yang terjadi pada buku bambu ampel lebih kuat dibandingkan dengan ikatan serabut pada bambu tali. Menurut Wangaard 1950 diacu dalam Nuryatin 2000
menyatakan bahwa keteguhan tarik sejajar serat sangat tergantung pada kekuatan serabut sifat kohesi dan dipengaruhi oleh dimensi kayu, elemen penyusun dan
susunannya dalam kayu. Kekuatan tarik terbesar akan diperoleh spesimen dengan serabut lurus serta berdinding tebal. Serat miring akan mengurangi kekuatan tarik.
Menurut Liese 1980, pada bagian ruas internode memiliki sel-sel yang berorientasi aksial. Sedangkan pada bagian buku node, orientasi seratnya adalah
transversal interkoneksi. Hal ini dapat dilihat dari kerusakan contoh tarik sejajar serat pada Gambar 29.
a b
c Gambar 29 a Kerusakan uji tarik sejajar serat pada buku, b Kerusakan uji tarik
sejajar serat pada ruas bambu tali, c Kerusakan uji tarik sejajar serat pada ruas bambu ampel.
Dari Gambar 29 terlihat bahwa kerusakan pada contoh uji tarik sejajar serat berupa buku a, kerusakan terjadi tepat di tengah buku. Sedangkan
kerusakan contoh uji tarik sejajar serat pada ruas tidak terjadi tepat di tengah. Pada bambu tali, yang memiliki pangjang ruas rata-rata lebih besar dari panjang
contoh uji tarik sejajar serat, kerusan terjadi pada spanjang areal tertipis. Sedangkan kerusakan contoh uji tarik sejajar serat pada ruas bambu ampel terjadi
pada buku. Hal ini dikarenakan rata-rata panjang ruas bambu ampel lebih pendek dibandingkan pangjang contoh uji dan titik terlemah dari bambu berada di buku.
4.3.5 Geser Sejajar Serat