2.7.3 Kekuatan Tarik Sejajar Serat
Kekuatan tarik serat bambu yaitu suatu ukuran kekuatan bambu dalam hal kemampuannya untuk menahan gaya-gaya yang cederung menyebabkan bambu
itu terlepas satu sama lain. Mardikanto et al. 2011, menyatakan bahwa keteguhan tarik adalah kemampuan benda untuk menahan beban tarik. Besarnya
kekuatan tergantung sifat kohesi benda tersebut. Ada 2 macam pengujian yang dilakukan yaitu tarik tegak lurus serat dan tarik sejajar serat. Keteguhan tarik
dipengaruhi ukuran dimensi bambu, kekuatan serat, dan susunan serat. Kekuatan tarik pada bagian ujung bambu lebih kuat 12 daripada bagian pangkal Frick
2004.
2.7.4 Keteguhan Geser Sejajar Serat
Kekuatan geser adalah ukuran kemampuan suatu bahan untuk menahan gaya yang cenderung untuk menggeser satu bagian dengan bagian yang lain pada
bahan yang sama Mardikanto et al. 2011. Kekuatan geser dipengaruhi oleh tebalnya dinding batang bambu dan posisi ruas internode atau buku node.
Kekuatan geser pada dinding bambu 10 mm menjadi 11 lebih rendah dari pada dinding bambu setebal 6 mm, serta bagian ruas memiliki kekuatan geser lebih
besar 50 daripada bagian buku Frick 2004.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2011 - April 2012 di Laboratorium Rekayasa dan Desain Bangunan Kayu dan Laboratorium Teknologi
dan Peningkatan Mutu Kayu Departemen Hasil Hutan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.
3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan antara lain timbangan elektronik, desikator, oven, kaliper, mikroskop, UTM Universal Testing Machine merk Instron, arm circular
saw, dan circular saw. Sedangkan bahan baku yang digunakan adalah bambu tali dan bambu ampel yang berjumlah 3 batang dengan rata-rata diameter pangkal 9
10 cm dan usia 4 tahun, yang berasal dari Arboretum Bambu Kampus IPB Darmaga.
3.3 Metode Penelitian 3.3.1 Persiapan Bambu
Bambu yang digunakan adalah bambu tali dan ampel yang diambil dari arboretum bambu IPB Darmaga dengan panjang buluh sekitar 10-10,5 m. Masing-
masing jenis diambil 3 batang sebagai pengulangan. Batang bambu dibagi menjadi 3 bagian: bagian pangkal, bagian tengah, dan bagian ujung. Masing-
masing bagian dibagi kembali menjadi tiga bagian lagi, yaitu pangkal a, tengah b, dan ujung c. Pembagian batang bambu dapat dilihat pada Gambar 3.
Keterangan: Pa : Bambu pangkal bagian pangkal
Pb : Bambu pangkal bagian tengah Pc : Bambu pangkal bagian ujung
Ta : Bambu tengah bagian pangkal Tb: Bambu tengah bagian tengah
Tc : Bambu tengah bagian ujung Ua : Bambu ujung bagian pangkal
Ub : Bambu ujung bagian tengah Uc : Bambu ujung bagian ujung
Gambar 3 Pembagian batang bambu. Selanjutnya bambu Pb, Tb, dan Ub dipisahkan untuk dilakukan pengujian
sifat dasar bambu berupa bilah bambu pada buku node dan ruas internode. Pengujian sifat dasar meliputi pengamatan struktur anatomi, pengukuran KA, BJ,
Pa Pb
Pc Ta
Tb Tc
Ua Ub
Uc