Distribusi Vaskuler Pembuluh Sifat Anatomi Bambu

bagian lainnya memiliki vaskuler dengan ikatan bertipe III. Untuk membedakan ikatan vaskuler tipe III dan IV pada bambu ampel dapat dilihat pada Gambar 13 a, 13 b, dan 13 c. a b c Gambar 13 a Vaskuler dengan ikatan tipe III pada ruas bagian pangkal sebelah dalam bambu ampel, b Vaskuler dengan ikatan tipe IV pada ruas bagian tengah sebelah inti bambu ampel, dan c Vaskuler dengan ikatan tipe III pada buku bagian ujung sebelah tepi bambu ampel.

4.1.3 Distribusi Vaskuler Pembuluh

Distribusi vaskuler meliputi jumlah vaskulermm 2 dan proporsi luas vaskuler pada arah horizontal dan vertikal dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 Jumlah dan luas proporsi vaskuler Parameter Jenis bambu Arah Horizontal Arah Vertikal Bagian pangkal Bagian tengah Bagian ujung Rata- rata Buku Ruas Buku Ruas Buku Ruas Julmah Vaskuler mm 2 Tali Tepi 3,79 3,23 3,51 7,02 4,92 4,87 4,56 Inti 1,67 1,42 1,84 1,67 1,33 1,95 1,65 Dalam 0,83 1,00 0,91 1,42 0,58 1,59 1,06 Rata-rata 1,99 2,73 2,54 2,42 Ampel Tepi 3,02 3,79 3,27 2,93 2,24 3,19 3,07 Inti 0,78 1,81 1,55 1,98 1,98 2,58 1,78 Dalam 0,69 1,03 1,03 1,38 1,03 2,07 1,20 Rata-rata 1,85 2,02 2,18 2,02 Proporsi luas vaskuler Tali Tepi 65,85 77,04 71,2 79,6 76,29 80,82 75,13 Inti 52,94 61,37 59,95 69,54 58,3 76,02 63,02 Dalam 42,05 46,49 38,52 58,44 41,11 77,98 50,76 5 Rata-rata 57,62 62,88 68,42 62,97 Ampel Tepi 69,44 77,61 67,89 75,38 64,49 81,4 72,70 Inti 33,39 64,69 49,74 73,99 72,19 75,2 61,53 Dalam 31,3 45,97 40,42 63,41 54,1 71,18 51,06 Rata-rata 53,73 61,80 69,76 61,77 D T D T D T Dari Tabel 5 terlihat bambu tali memiliki rata-rata jumlah vaskuler dan proporsi luas vaskuler lebih besar dibandingkan bambu ampel. Perbedaan jumlah vaskulermm 2 bambu tali dan bambu ampel pada arah horizontal dapat dilihat pada Gambar 14. Gambar 14 Jumlah vaskuler mm 2 pada arah horizontal. Dari Gambar 14 terlihat bahwa bambu tali dan ampel memiliki jumlah vaskulermm 2 yang semakin banyak dari dalam ke tepi. Begitu juga bagian ruas bambu tali dan bambu ampel memiliki jumlah vaskulermm 2 lebih banyak dibandingkan dengan bagian buku. Sedangkan proporsi luas vaskuler bambu tali dan bambu ampel pada arah horizontal dapat dilihat pada Gambar 15. Gambar 15 Proporsi luas vaskuler pada arah horizontal. Dari Gambar 15 terlihat pola yang sama dengan Gambar 14. Bagian tepi memiliki luas proporsi yang lebih besar dibandingkan bagian tengah dan dalam, namun selisih jumlah vaskulermm 2 bagian tepi ke dalam lebih curam dibandingkan proporsi luas vaskuler. Hal ini dikarenakan bagian tepi memiliki ukuran vaskuler yang lebih kecil dibandingkan bagian tengah dan ujung. Hal ini senada dengan Liese 1980 yang menyatakan bahwa pada bagian tepi, ikatan 2 4 6 8 Buku Ruas Buku Ruas Tali Ampel J u m la h V a sk u le r m m 2 Jenis dan Bagian Bambu Tepi Inti Dalam 20 40 60 80 100 Buku Ruas Buku Ruas Tali Ampel P ro p o r si L u a s V a sk u le r Jenis dan Bagian Bambu Tepi Inti Dalam pembuluh berukuran kecil dan berjumlah banyak. Sedangkan Pada bagian dalam ikatan pembuluh berukuran besar dan berjumlah sedikit. Perbedaan jumlah vaskulermm 2 dan proporsi luas vaskuler juga terjadi pada arah vertikal. Perbedaan jumlah vaskulermm 2 dan proporsi luas vaskuler pada arah vertikal dapat dilihat pada Gambar 16. Gambar 16 Jumlah vaskuler mm 2 pada arah vertikal. Dari Gambar 16 terlihat pola sebaran jumlah vaskulermm 2 tidak sama pada bagian pangkal, tengah, dan ujung. Pada buku bambu tali dan ampel memiliki pola yang berbeda dengan ruas bambu tali dan ampel. Pada buku bambu tali dan ampel memiliki pola semakin ke atas semakin banyak jumlah vaskulermm 2 . Hal ini diduga berkaitan erat dengan tebal buluh yang semakin kecil dari pangkal ke ujung. Menurut Grosser dan Liese 1971 diacu dalam Nuryatin 2012, semakin sempit dinding buluh bambu maka terlihat ukuran dan jumlah ikatan vaskuler juga akan semakin kecil, sehingga nilai kerapatan akan semakin meningkat dari pangkal ke ujung buluh. Sedangkan pada bagian ruas bambu tali dan ampel memiliki pola jumlah vaskulermm 2 yang mengalami peningkatan dari pangkal ke tengah, namun mengalami sedikit penurunan pada bagian ujung. Hal ini diduga, pertumbuhan vaskuler pada bambu mengalami puncak pada bagian tengah dan menurun pada ujung buluh. Selain itu, pada bambu tali dan ampel memiliki standar deviasi yang sangat tinggi. Bahkan pada bagian ujung buku bambu tali memiliki standar deviasi yang lebih besar dibandingkan rata-rata jumlah vaskuler mm 2 . Hal ini disebabakan perbedaan jumlah vaskulermm 2 yang begitu besar pada bagian tepi dan dalam, sehingga menyababkan standar deviasi menjadi besar. Proporsi luas vaskuler bambu tali dan ampel pada arah vertikal dapat dilihat pada Gambar 17. 2 4 6 8 Buku Ruas Buku Ruas Tali Ampel J u m la h V a sk u le r m m 2 Jenis dan Bagian Bambu Pangkal Tengah Ujung Gambar 17 Proporsi luas vaskuler pada arah vertikal. Dari Gambar 17 terlihat bahwa porporsi luas vaskuler pada semua bagian, baik bambu tali maupun ampel memiliki pola yang sama. Proporsi luas vaskuler mengalami peningkatan dari pangkal ke ujung. Jika dibandingkan dengan Gambar 16 dengan Gambar 17, terlihat pola yang berbeda antara keduanya. Pada Gambar 16, jumlah vaskulermm 2 tidak selalu mengalami peningkatan dari bagian pangkal ke ujung. Namun pada Gambar 17, proporsi luas vaskuler mengalami peningkatan dari bagian pangkal ke ujung pada semua posisi bambu tali dan ampel. 4.2 Sifat Fisis Bambu 4.2.1