berkisar antara 1.040-1.284 kgfcm
2
dengan rata-rata 1.224 kgfcm
2
. Sedangkan rata-rata MOR pada buluh bambu tali adalah 260 kgf cm
2
dan rata-rata MOR pada bulug bambu ampel adalah 483 kgf cm
2
. Untuk mengetahui perbedaan MOR pada masing-masing bagian bambu dapat dilihat pada Gambar 26.
Gambar 26 MOR bambu tali dan ampel pada bagian pangkal, tengah, dan ujung. Dari Gambar 26 terlihat bahwa pada bilah dan buluh bambu tali dan ampel
memiliki kecenderungan pola yang sama dengan pola nilai MOE. Menurut Nuryatin 2000, beberapa penelitian mengungkapkan bahwa terdapat hubungan
yang kuat antara nilai MOE dan MOR, sehingga pendugaan MOR dengan MOE dapat dilakukan.
MOR buluh utuh juga bisa diduga dengan mengaitkan jumlah buku, MOR pada ruas bilah, dan MOR pada buku bilah. Persamaan regresi yang dapat
digunakan untuk menduga MOR buluh utuh adalah Y = -286,70 + 153,05 X
1
0,28 X
2
+ 0,56 X
3
, dengan Y adalah MOR pada buluh utuh, X
1
adalah jumlah buku, X
2
adalah MOE pada ruas bilah, dan X
3
adalah MOE pada buku bilah. Dari ketiga faktor tadi, jumlah buku dan MOR pada buku bilah memberikan pengaruh
nyata, sedangkan MOR pada ruas bilah tidak berpengaruh nyata.
4.3.3 Tekan sejajar serat
Besarnya kekuatan tekan yang dialami bambu tergantung pada luasan daerah tekan atau potongan melintang bambu yang ditekan. Tekan sejajar arah
serat pada batang perlu mempertimbangkan gejala terjadinya tekuk buckling. Besarnya nilai kekuatan tekan sejajar serat pada bambu tali dan ampel dapat
dilihat pada Tabel 12.
300 600
900 1200
1500 1800
2100
Buku Ruas
Buku Ruas
Tali Ampel
Tali Ampel
Bilah Buluh
M O
R k
g f
cm
2
Jenis dan Bagian Bambu
Pangkal Tengah
Ujung
Tabel 12 Kekuatan tekan sejajar serat bambu tali dan bambu ampel pada bagian pangkal, tengah, dan ujung
Jenis Bambu
Bentuk Nilai Tekan sejajar serat kgfcm
2
Bagian pangkal Bagian tengah
Bagian ujung Rata-
rata Buku
Ruas Buku
Ruas Buku
Ruas Tali
Bilah 347
379 302
508 339
412 381
Buluh 408
467 446
481 472
500 462
Ampel Bilah
328 400
518 543
428 486
451 Buluh
529 544
464 511
498 395
490
Dari Tabel 12 terlihat bahwa besar kekuatan tekan sejajar serat pada bilah bambu tali berkisar 302-508 kgfcm
2
dengan rata-rata 381 kgfcm
2
dan besar kekuatan tekan sejajar serat pada buluh utuhnya berkisar antara 408-500 kgfcm
2
dengan rata-rata 462 kgfcm
2
. Sedangkan pada bambu ampel besar nilai kekuatan tekan sejajar serat pada bilah berkisar antara 328-543 kgfcm
2
dengan rata-rata 451 kgfcm
2
dan kekuatan tekan sejajar serat pada buluh utuhnya berkisar antara 464-544 kgfcm
2
dengan rata-rata 490 kgfcm
2
. Perbedaan besar nilai kekuatan tekan sejajar serat pada masing-masing bagian dapat dilihat pada Gambar 27.
Gambar 27 Kekuatan tekan sejajar serat bambu tali dan ampel pada bagian pangkal, tengah, dan ujung.
Dari Gambar 27 terlihat bahwa kekuatan tekan sejajar serat bilah bambu tali dan lebih kecil dibandingkan kekuatan tekan buluh utuhnya. Hal ini
dikarenakan pada buluh utuh bambu tali dan ampel memiliki kekuatan tekuk yang lebih besar sehingga menyebabkan kekuatan buluh utuh bambu tali dan bambu
ampel lebih besar.
200 400
600 800
Buku Ruas
Buku Ruas
Buku Ruas
Buku Ruas
Tali Ampel
Tali Ampel
Bilah Buluh
T e
k a
n S
e ja
ja r
S e
r a
t k
g f
cm
2
Jenis dan Bagian Bambu
Pangkal Tengah
Ujung
Selain itu, kekutan tekan bagian buku bambu tali dan ampel memiliki kekuatan tekan lebih kecil dibandingkan pada bagian ruas. Pada buku, serat-serat
ini saling bertautan dan sebagian memasuki diafragma dan cabang-cabang. Sebagai akibat dari diskontinyuitas ini buku-buku pada umumnya merupakan titik
terlemah dari batang bambu Ghavami 1988 diacu dalam Habib 2010.
4.3.4 Tarik Sejajar Serat