Saat ini, bambu digunakan sebagai bahan baku material untuk pulp dan kertas, papan semen, papan partikel, sumpit, flower stick, tusuk gigi, keranjang
buah, lumbung padi, bangunan restoran tradisional, bahan kontruksi bangunan di area perkotaan dan kota kecil Sutiyono 2006.
Menurut Mc Clure 1953 diacu dalam Nuryatin 2000, sifat-sifat yang menentukan kegunaan bambu adalah rata-rata dimensi batang, keruncingan
batang, kelurusan batang, ukuran dan distribusi cabang, panjang ruas batang, bentuk dan proporsi ruas, proporsi relatif jaringan yang ada, kerapatan dan
kekuatan kayu, serta kemudahan diserang jamur dan serangga.
2.2 Potensi Bambu di Indonesia
Sumberdaya alam bambu berasal dari hutan bambu, bambu masyarakat dan perkebunan bambu. Hutan bambu adalah tanaman bambu yang tumbuh secara
alami di hutan, sangat potensial, dan memiliki banyak buluh dalam satu rumpun. Sedangkan bambu masyarakat merupakan tanaman bambu yang tumbuh di
halaman dan lapangan, dengan ciri berpotensi besar, batang yang bagus, mudah dikontrol, dan pertumbuhan teratur. Serta perkebunan bambu adalah tanaman
bambu yang ditanam secara intensif di suatu tempat dengan pemilihan jenis unggulan, jarak tanam yang teratur, serta produksi batang yang terkontrol
Sutiyono 2006. Menurut Sutiyono 2006, Indonesia memiliki 76 spesies bambu dari 17
genus. Genus Arundinaria
memiliki 1 spesies, Bambusa
19 spesies, Cephalostachyum 1 spesies, Chimonobambusa 2 spesies, Dendrocalamus 6
spesies, Dinochloa 1 spesies, Gigantochloa 18 Spesies, Melocana 1 spesies, Nastus 3 spesies, Neololeba 1 spesies, Phyllostachys 3 spesies, Pleioblatus 2
spesies, Pseudosasa 1 spesies, Schizostachyum 14 spesies, Semiarundinaris 1 spesies, Shibatea 1 spesies, dan Thytsostachys 1 spesies.
Hasil listing sensus pertanian menunjukkan bahwa di Indonesia tercatat sekitar
4,73 juta rumah tangga yang memiliki tanaman bambu dengan populasi mencapai 37,93 juta rumpun atau rata-rata per rumah tangganya sebesar
8,03 rumpun. Dari total sebanyak 37,93 juta rumpun tanaman bambu, sekitar 27,88 juta rumpun atau 73,52 diantaranya adalah merupakan tanaman bambu
yang siap tebang Dephut dan BPS 2004.
Menurut Dephut dan BPS 2004, tanaman bambu lebih banyak ditanam di Jawa, yaitu mencapai 29,14 juta rumpun atau sekitar 76,83 dari total populasi
bambu di Indonesia, sedangkan sisanya sekitar 8,79 juta rumpun 23,17 berada di luar Jawa. Tanaman bambu di Jawa terkonsentrasi di tiga propinsi,
yaitu Jawa Barat 28,09 , Jawa Tengah 21,59 , dan Jawa Timur 19,38 , sementara di Luar Jawa, tanaman bambu terdapat di propinsi Sulawesi Selatan
3,69 , seperti disajikan pada Gambar 1. Meskipun persentase jumlah rumah tangga yang memiliki tanaman bambu di Jawa jauh lebih besar dibanding di Luar
Jawa, tetapi rata-rata pengusahaan tanaman
per rumah tangga tidak ada
perbedaan yang berarti yaitu 8,15 rumpun di Jawa dan 7,65 rumpun di Luar Jawa.
Gambar 1 Sebaran bambu di Indonesia.
Sumber: Dephut dan BPS 2004
2.3 Bambu Tali Gigantochloa apus Bl. Ex Schult.f. Kurz