Faktor kondisi Pertumbuhan Ikan .1 Hubungan Panjang Bobot

11

2.3.3 Pertumbuhan

Estimasi parameter pertumbuhan merupakan langkah awal untuk memperkirakan model dinamika dari suatu sumber daya yang bertujuan sebagai acuan dalam pengelolaan sumber daya perikanan Tzeng Yeh 1998. Mustakim 2008 melaporkan bahwa dugaan parameter pertumbuhan Von Bartalanffy ikan betok diperoleh nilai K dan L ∞ di rawa masing-masing 0,73th dan 214,2 mm dengan persamaan Lt = 214,2 1-e -0,73t+0,13 , sungai masing- masing 0,66th dan 204,23 mm dengan persamaan Lt = 204,23 1-e -0,66t+0,14 dan danau masing-masing 1,30th dan 200,55 mm dengan persamaan Lt = 200,55 1-e - 1,3t+0,072 . Yuliastuti 1988 menduga nilai koefisien pertumbuhan ikan mujair di waduk Selorejo dengan menggunakan regresi Ford-Walford sebesar 0,286th dengan L ∞ sebesar 34,66 cm dan umur ikan pada saat panjangnya sama dengan nol t = -0,56 th. Pendugaan parameter pertumbuhan ikan mujair di Sri Langka diperoleh nilai K= 0,48th dan L ∞ = 39,3 cm de Silva 1991. Amir 1995 melaporkan bahwa dari pengukuran dugaan parameter pertumbuhan diperoleh nilai K dengan metode Gulland dan Holt Plot sebesar 0,1bln, L ∞ = 26,3 cm dan t = -0,13 bulan, dengan persamaan Lt = 26,3 1-e -0,1t+0,13 Perbedaan nilai K dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti makanan, suhu dan kondisi lingkungan Weatherley 1972. Menurut Sulistiono et al. 2001 makanan yang berlimpah berpengaruh terhadap pertumbuhan yang cepat. . 2.4 Reproduksi Ikan 2.4.1 Waktu dan Tempat Pemijahan Pulungan Amin 1993 melaporkan bahwa pemijahan ikan betok di perairan Teratak Buluh dapat berlangsung sepanjang tahun. Waktu pemijahan ikan betok di Danau Melintang terjadi pada musim penghujan dan terjadi setiap bulan Mustakim 2008. Musim pemijahan pada kebanyakan spesies ikan di daerah tropis adalah pada musim penghujan, karena pada saat itu air melimpah bahkan cenderung banjir Welcomme 1985. Lagler 1972 menambahkan bahwa melimpahnya air pada suatu perairan akan mempengaruhi berubahnya ketinggian permukaan air yang akan merangsang ikan untuk melakukan pemijahan. De Silva 1991 menyatakan bahwa perkembangbiakan ikan mujair dalam 12 reservoir adalah menguntungkan, karena juvenil ikan akan berekspansi ke zona litoral selama musim hujan untuk memanfaatkan sumber makanan. Pemijahan meningkat selama periode musim kemarau, ketika penurunan tinggi air relatif kecil dari bulan ke bulan hingga mencapai tingkat kedalaman air minimum dari reservoir. Pemijahan ikan mujair di waduk Selorejo diperkirakan tersebar pada perairan waduk bagian selatan dekat muara Sungai Konto. Hal itu sesuai dengan profil dasar perairan yang diinginkan oleh ikan mujair untuk membuat sarang yaitu lumpur berpasir Wardoyo Sukimin 1978 in Amir 1995.

2.4.2 Fekunditas

Pulungan Amin 1993 melaporkan bahwa fekunditas ikan betok di perairan Teratak Buluh antara 712-8224 butir. Fekunditas ikan betok di Danau Arang-Arang Jambi berkisar antara 12.300-12.725 butir Samuel et al. 2002. Di Danau Melintang fekunditas ikan betok berkisar antara 6.188-48.414 butir Mustakim 2008. Fekunditas ikan mujair di waduk Selorejo pada ukuran 8,9-24,3 cm berkisar antara 87-1.347 butir, pada ukuran 8,9-12,9 cm fekunditas rata-ratanya sekitar 357 butir. Fekunditas yang tinggi pada jenis ikan, diduga merupakan mekanisme dan strategi untuk meningkatkan jumlah telur serta laju pertumbuhan larva ikan Bagenal 1973. Team TAB-BIOTROP 1985 telah mengukur fekunditas ikan mujair di Waduk Bening yang menyatakan bahwa ikan mujair untuk seluruh stadia pemijahannya diperkirakan fekunditasnya mencapai 8.000 butir. Rondo 1977 in Bataragoa Rondo 1990 melaporkan bahwa fekunditas ikan mujair di danau Tondano berukuran panjang 115-215 mm dan berat 30-226 g berkisar antara 324-1.618 butir. Di danau Mooat fekunditas ikan mujair berkisar antara 76-686 butir Bataragoa Rondo 1990.

2.4.3 Ukuran Pertama Ikan Matang Gonad

Menurut laporan Pulungan Amin 1993 di perairan Teratak Buluh ikan betok jantan mulai mengalami matang gonad pertama pada ukuran 7,2 cm dan betina pada ukuran 6,8 cm. Ukuran pertama kali matang gonad ikan betok di Danau Melintang pada habitat rawa untuk ikan jantan yaitu 106-107 mm dan betina 96-97 mm, pada habitat danau ikan jantan 106-107 dan betina pada