Kerapatan Tumbuhan Air Kelimpahan Plankton

24 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Kondisi Umum Lokasi Penelitian

Berdasarkan hasil pengamatan pada lokasi penelitian, tipe habitat Danau Taliwang dikelompokkan menjadi perairan terbuka dan perairan yang tertutup oleh tumbuhan air. Daerah perairan terbuka terletak di tengah danau sedangkan daerah yang tertutup oleh tumbuhan air terletak di sepanjang tepi danau. Pengamatan di lokasi penelitian dilakukan pada bulan April-Mei musim hujan dan Juni-Juli musim kemarau. Tingginya curah hujan selain memberi dampak positif terhadap perairan danau, yaitu mengalirkan zat-zat hara dari daratan ke perairan, sering juga menimbulkan dampak negatif yaitu sedimentasi meningkatkan kekeruhan. Hasil analisis parameter kualitas air fisika-kimia Danau Taliwang dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Kualitas air Danau Taliwang di daerah tengah perairan Parameter Bulan Kisaran Rata-Rata April Mei Juni Juli Suhu o 26,80 C 27,24 27,60 29,75 26,80-29,75 27,85±1,28 Kedalaman cm 250 250 250 300 250-300 262,50±25 Kecerahan cm 85 95 90 105 85-105 93,75±8,37 Kekeruhan NTU 85,15 84,66 78,40 80,25 78,40-85,15 82,12±3,25 pH 8,22 8,84 8,10 8,66 8,10-8,66 8,64±0,34 Oksigen mgl 5,15 5,30 5,57 5,10 5,10-5,57 5,28±0,21 Tabel 4. Kualitas air Danau Taliwang di daerah tepi perairan Parameter Bulan Kisaran Rata-Rata April Mei Juni Juli Suhu o 26,80 C 27,24 27,60 29,75 26,80-29,75 27,85±1,28 Kedalaman cm 150 150 150 170 150-170 155,00±9,80 Kecerahan cm 50 55 70 60 50-70 58,75±8,37 Kekeruhan NTU 60,20 54,35 48,70 49,50 48,70-60,20 53,19±5,19 pH 7,64 7,90 8,05 6,17 6,17-8,05 7,44±0,85 Oksigen mgl 4,40 4,55 4,30 5,00 4,30-5,00 4,56±0,30 Suhu air dapat mempengaruhi aktifitas fotosintesis serta kelarutan gas-gas yang ada di dalamnya. Pengaruh suhu secara langsung terhadap kehidupan biota perairan adalah pada laju fotosintesis tumbuh-tumbuhan dan proses fisiologis hewan khususnya metabolisme dan siklus reproduksinya. Suhu perairan pada lokasi penelitian selama pengamatan berkisar antara 26,80-29,75 C dengan rata- 25 rata 27,85±1,28 C. Nilai kisaran suhu tersebut mendukung untuk pertumbuhan biota air baik makro maupun mikro seperti dinyatakan oleh Riley 1967 in Seameo Biotrop 1997 bahwa pada umumnya biota perairan dapat tumbuh dan berkembang pada suhu 25 Intensitas cahaya matahari dapat merupakan faktor pembatas bagi pertumbuhan organisme perairan secara keseluruhan. Gambaran penetrasi cahaya matahari yang masuk ke perairan ditunjukkan oleh nilai kecerahan. Nilai kecerahan selama pengamatan berkisar 85-105 cm pada daerah terbuka dan 50-70 cm pada daerah yang tertutup tumbuhan air. C atau lebih. Kedalaman perairan berkisar antara 250-300 cm pada daerah terbuka dan 150-170 cm pada daerah yang tertutup tumbuhan air. Pada daerah tepi danau kedalaman air lebih rendah dibandingkan dengan daerah terbuka pada tengah danau, hal ini disebabkan tingginya proses sedimentasi di daerah tepi danau. Rata-rata nilai kekeruhan pada daerah terbuka berkisar 82,12±3,25 NTU dan pada daerah tumbuhan air sebesar 53,19±5,19. Tingginya nilai kekeruhan pada daerah terbuka diduga disebabkan adanya partikel tersuspensi yang terbawa oleh aliran air yang masuk ke danau. Derajat keasaman pH di perairan tergenang mempunyai peranan penting karena dapat mempengaruhi pertumbuhan organisme perairan. Derajat keasaman pH di perairan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain proses fotosintesis, biologis dan terdapatnya berbagai kation dan anion di perairan tersebut. Keasaman air berperan penting baik dalam proses kimiawi maupun biologis yang kesemuanya dapat menentukan kualitas perairan alami. Kandungan pH di Danau Taliwang dapat dipengaruhi oleh buangan limbah rumah tangga dan limbah pertanian. Kisaran pH di perairan Danau Taliwang antara 8,10-8,66 di perairan terbuka dan 6,17-8,05 pada daerah tumbuhan air, nilai pH tersebut masih cukup baik untuk kehidupan biota perairan. Nilai kisaran pH menurut Odum 1972 yang masih layak untuk kehidupan organisme perairan antara 6-9. Menurut Novotny Olem 1994 bahwa oksigen terlarut O 2 dalam perairan berasal dari difusi udara serta hasil fotosintesis oleh tumbuhan air dan fitoplankton. Kandungan oksigen terlarut di perairan disarankan tidak kurang dari 4,0 mgl dan dalam kondisi tidak beracun, konsentrasi 2,0 mgl sudah cukup untuk