Faktor Kondisi Pertumbuhan 1. Hubungan Panjang dan Bobot
53
Gambar 31. Faktor kondisi ikan mujair berdasarkan waktu pengamatan Nilai faktor kondisi ikan mujair jantan dan betina dari bulan April sampai
Mei mengalami penurunan dan meningkat kembali pada bulan Juni dan menurun kembali pada bulan Juli. Hal ini diduga masa pemijahan ikan mujair berlangsung
dari bulan Mei sampai Juli, kemudian pada pada bulan April ikan mujair jantan dan betina telah selesai memijah. Nilai faktor kondisi meningkat menjelang
musim pemijahan dan menurun setelah masa pemijahan berlangsung juga ditemukan pada ikan Trachurus mediteraneus Tzikas et al. 2007.
Gambar 32 menunjukkan nilai faktor kondisi ikan mujair jantan dan betina berdasarkan Tingkat Kematangan Gonad TKG pada stasiun penelitian. Rata-rata
faktor kondisi ikan mujair baik jantan maupun betina berdasarkan TKG pada setiap stasiun bervariasi. Nilai faktor kondisi ikan jantan pada setiap TKG baik
pada stasiun 1, 3 maupun 5 lebih tinggi bila dibandingkan ikan betina. Puncak kurva menunjukkan bahwa ikan mujair bersiap untuk melakukan reproduksi.
Faktor kondisi meningkat diikuti oleh kenaikan bobot gonad yang menandakan bahwa terjadi peningkatan aktivitas reproduksi, sehingga diperkirakan bahwa
puncak kurva faktor kondisi merupakan puncak aktivitas musim pemujahan.
54
Gambar 32. Faktor kondisi ikan mujair berdasarkan TKG pada stasiun penelitian
Stasiun 1
Stasiun 3
Stasiun 5
F a
kt o
r K
o ndi
si
55
Pada stasiun 1 dan 3 baik pada ikan jantan maupun betina puncak nilai faktor kondisi tertinggi terjadi pada TKG III dan menurun kembali pada TKG IV.
Sedangkan stasiun 5 pada ikan jantan menunjukkan nilai faktor kondisi cenderung meningkat seiring dengan meningkatnya TKG, namun pada ikan betina nilai
faktor kondisi menurun kembali saat memasuki TKG IV. Menurunnya faktor kondisi ikan pada saat meningkatnya Tingkat
Kematangan Gonad juga ditemukan pada beberapa jenis ikan diantaranya Synodontis schall dan Synodontis nigrita Laléyé 2006 dan Ompok
hypophthalmus Simanjuntak 2007. Kondisi tersebut dapat disebabkan karena bagian terbesar makanan yang dikonsumsi digunakan untuk perkembangan sel-sel
reproduksi. Proses pembentukan sel-sel reproduksi mencapai puncaknya pada TKG IV atau dengan kata lain ukuran gonad yang terbesar sudah tercapai
sehingga meningkatkan bobot tubuh secara keseluruhan.