78
2 Berdasarkan waktu maupun tingkat kematangan gonad pada stasiun penelitian, nilai faktor kondisi ikan betina lebih tinggi dari pada ikan
jantan. 3 Panjang infiniti L
∞
ikan jantan lebih kecil dari ikan betina. Dengan persamaan pertumbuhan untuk ikan jantan adalah L
t
= 231,6800 mm 1- e
-1,10t-0,0683
dan ikan betina L
t
= 266,70 mm 1- e
-0,62t-0,1070
4 Nilai koefisien K atau kecepatan pertumbuhan ikan jantan lebih cepat dibandingkan dengan ikan betina. Artinya ikan jantan lebih cepat
mencapai panjang asimtotik dibandingkan dengan ikan betina. .
5 fekunditas rata-rata dari ikan mujair berkisar antara 336-9.908 butir telur 6 Ikan jantan dan betina memiliki makanan utama yang sama masing-
masing dari kelompok plankton, dengan makanan utama dari kelas Bacillariophyceae yang menunjukkan bahwa ikan mujair adalah ikan
herbivora. 7 Diperlukan upaya pembatasan penangkapan pada ikan mujair yang masih
berukuran kecil dan ukuran pada saat pertama kali matang gonad, serta pembatasan penagkapan pada bulan Mei yang diindikasikan puncak
pemijahan dari ikan mujair.
5.2. Saran
Dalam upaya pengelolaan ikan betok dan mujair di Danau Taliwang dapat disarankan agar tidak melakukan penangkapan pada ikan-ikan yang berukuran
kecil maupun yang telah matang gonad terutama pada bulan Mei, agar kerbehasilan hidup ikan betok dan mujair dapat berlangsung. Upaya pengelolaan
ini juga disarankan bagi pihak-pihak terkait di sekitar Danau Taliwang agar melakukan proses pengendalian pertumbuhan tumbuhan air yang dapat berakibat
terjadinya penurunan kualitas habitat ikan-ikan yang hidup di Danau Taliwang.
79
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah A. 2005. Studi bioekologi ikan air tawar Di Danau Galela Tarakani Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara. Thesis. Program
Pascasarjana. IPB. tidak di publikasikan Ahmet ALP, Kara C. 2004. Reproductive biology in a native eutropean catfish,
Silirus grantis L., 1758. Population in Menzelet reservoir Turk. J. Vet Anim
Sci 28: 613-622
Allanson BR, Bok A van Wyk NI. 1971. The influence of exposure to low temperature on Tilapia mossambica Peters Cichlidae. II. Changes in serum
osmolarity, Sodium and chloride ion concentrations. Journal of Fish Biology
3: 181-185. [APHA] American Public Health Association. 1989. Standard methods for
the examination of water and wastewater. 4
th
Edition. American Public Health Association, Washington DC. 1193 p.
Amer MA, Mura T, Miura C, Yamauchi K. 2001. Involvement of sex steroid hormones in the early stage of spermatogenesis in Japanese huchen
Huchoperryi. Biology of Reproduction 65: 1057-1066 Amir F. 1995. Evaluasi stok ikan mujair, Oreochromis mossambicus Peters di
Waduk Selorejo, Malang. Thesis. Program Pascasarjana. IPB. tidak di publikasikan
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2005. Sumbawa Barat dalam Angka. Bagenal TR. 1973. Fish fecundity and its relations with stock and recruitment.
Rapp. P.-o. vun. Cons. Perm. Int. Explor. Mar 164:164-198
Balarin JD RD Haller. 1980. The intensive culture of Tilapia in Tanks, Raceway and Cages Wiley Interscience, New York.
Bataragoa EN Rondo M. 1990. Beberapa aspek biologi ikan mujair Oreochromis mossambica
Petters di Danau Mooat Sulawesi Utara. Jurnal Fak. Perik. Unsrat
1: 143-147. Bhakta JN Bandyopadhyay PK. 2007. Exotic fish biodiversity in Churni River
of West Bengal India. Elektronic Journal of Biology 3: 13-17 Bhagat ML Dwivedi SN. 1988. Impact of the exotic fish, Oreochromis
mossambicus , on the indigenous fishery of Powai Lake, Bombay. Journal of
the Indian Fisheries Association 18:511-515.