memiliki garis rekat berwarna merah gelap dan matang dalam kempa panas pada suhu 120 °C - 150 °C. Perekat PF memiliki kekuatan basah dan kering tinggi,
sangat tahan terhadap air dan udara lembab serta lebih tahan dibandingkan kayu terhadap suhu tinggi.
Phenol Formaldehida resin juga disebut resin fenolik yang merupakan salah satu dari sejumlah resin sintetik yang dibuat dengan mereaksikan fenol
dengan formaldehida. Phenol formaldehida umumnya digunakan sebagai perekat kayu lapis dan produk kayu struktural. Phenol formaldehida sangat baik
digunakan sebagai perekat kayu lapis dan papan partikel karena membentuk ikatan kimia dengan phenol seperti lignin komponen kayu. Produk kayu yang
menggunakan perekat phenol formaldehida umumnya digunakan untuk eksterior karena memiliki ketahanan kelembaban yang sangat baik dan tahan terhadap
panas Anonim 2010. Menurut Ruhendi et al. 2007 kelebihan phenol formaldehida yaitu tahan
terhadap perlakuan air, tahan terhadap kelembaban dan temperatur tinggi, tahan terhadap bakteri, jamur, rayap dan mikro-organisme serta tahan terhadap bahan
kimia, seperti minyak, basa dan bahan pengawet kayu. Kelemahan phenol formaldehida yaitu memberikan warna gelap, kadar air kayu harus lebih rendah
daripada perekat urea-formaldehida atau perekat lainnya serta garis perekatan yang relatif tebal dan mudah patah.
2.6 Kadar Air Kayu Lapis
Kadar air merupakan banyaknya kandungan air yang terdapat di dalam kayu. Kadar air kayu lapis menunjukkan persentase banyaknya kandungan air
yang terdapat dalam kayu lapis pada kondisi berat kering udara dibandingkan berat kayu lapis pada kondisi kering tanur setelah pengovenan. Menurut Bowyer
et al. 2003 kadar air berpengaruh besar terhadap kekuatan kayu atau produk kayu. Kadar air semakin rendah, maka pada umumnya kayu akan semakin
bertambah kuat. Hampir semua sifat kayu dan produk kayu dipengaruhi oleh air, oleh karena itu perlu diketahui khuluk air di dalam kayu.
Air dalam kayu terbagi dua jenis yaitu air terikat dan air bebas. Menurut Bowyer et al. 2003 air cair yang terdapat di dalam rongga sel sering disebut air
bebas dan air di dalam dinding sel dinamakan air terikat. Air bebas relatif mudah untuk dikeluarkan dan air terikat lebih susah karena adsorbsi permukaan dalam
struktur kayu. Makin rendah kandungan air di bawah TJS, makin kuat air itu terikat.
2.7 Keteguhan Rekat Kayu Lapis
Keteguhan rekat merupakan keteguhan tarik tegak lurus permukaan kayu lapis. Sifat ini merupakan ukuran terbaik tentang kualitas pembuatan kayu lapis
karena menunjukkan kekuatan ikatan antar partikel. Sifat keteguhan rekat akan semakin sempurna dengan bertambahnya jumlah perekat yang digunakan dalam
proses pembuatan papan partikel. Keteguhan rekat sangat dipengaruhi oleh jumlah perekat yang digunakan.
Mekanisme perekatan terjadi ketika permukaan bahan substrat yang dilaburkan perekat sehingga dapat mengalir ke dalam pori-pori bahan yang direkat dan
mengeras. Perekat yang mengeras di dalam pori-pori bahan yang direkat berfungsi
sebagai jangkar perekatan Gent Hamed 1983 dalam Ruhendi et al. 2007.
2.8 Kayu Bulat Berdiameter Kecil Small Diameter Logs
Keegan et al. 2005 dalam Massijaya et al. 2010 menyatakan bahwa kayu bulat berdiameter kecil adalah kayu bulat yang memiliki diameter kurang
dari 25,4 cm. Berdasarkan PP No. 74 Tahun 1999 dalam Massijaya et al. 2010 kayu bulat berdiameter kecil adalah kayu bulat yang memiliki diameter kurang
dari 30 cm. Umumnya kayu bulat berdiameter kecil masih berumur muda sehingga
banyak mengandung kayu juvenile yang menyebabkan kerapatan dan kekuatannya lebih rendah dari kayu mature. Selain itu, stabilitas dimensi kayu bulat
berdiameter kecil Small Diameter Logs lebih rendah dari kayu bulat yang memiliki diameter besar Large Diameter Logs Massijaya et al. 2010.
BAB III METODE PENELITIAN