Uji Verifikasi METODE PENELITIAN

Jika hasil t-hitung ≤ t-tabel, maka Ho diterima, yang berarti bahwa koefisien regresi dari peubah bebas dapat menjelaskan biomasa secara signifikan. Sedangkan jika t-hitung t-tabel, maka H 1 diterima, yang berarti bahwa koefisien regresi dari peubah tidak bebas tidak mampu menjelaskan biomasa secara signifikan. Dalam penelitian ini, kesimpulan dari uji koefisien regresi ditunjukkan oleh nilai P-value. Selang kepercayaan yang digunakan adalah 95 α = 0.05. Jika nilai P-value dari peubah dalam model regresi kurang dari α, maka model tersebut secara statistik adalah signifikan dapat menjelaskan biomasa.

d. Uji Verifikasi

Setelah model terbangun dan secara statistik dapat diterima, maka perlu dilakukan verifikasi terhadap hasil dari model tersebut dengan menggunakan perhitungan Uji- χ², ℮ Bias, SA Simpangan Agregat, SR Simpangan Rata- Rata dan RMSE Root Mean Square Error. Dalam penelitian ini, perhitungan Uji- χ 2 menunjukkan besarnya kecocokan antara hasil perhitungan menggunakan model nilai harapan dengan perhitungan data lapangan nilai observasinilai aktual. Jika nilai χ²-hitung lebih kecil dari nilai χ²-tabel, maka dapat dinyatakan bahwa hasil dugaan menggunakan model terbangun tidak berbeda dengan perhitungan data lapangan nilai aktual. Perhitungan χ² dapat dirumuskan sebagai berikut : ∑ Keterangan : χ = Nilai Chi-square = Nilai ekspetasi dugaan = Nilai observasi aktual Nilai RMSE merupakan akar dari rata-rata jumlah kuadrat sisa antara selisih biomasa dugaan dengan biomasa aktual. RMSE digunakan untuk mengetahui seberapa besar error yang terjadi pada hasil perhitungan model jika dibandingkan dengan nilai aktual. Semakin kecil nilai RMSE, maka semakin kecil pula kesalahan yang terjadi pada penggunaan model. Perhitungan RMSE dilakukan sesuai dengan rumus : RMSE ∑ Keterangan : RMSE = Root Mean Square Error = Nilai dugaan = Nilai aktual n = Jumlah pengamatan Bias ℮ adalah kesalahan sistematis yang dapat terjadi karena kesalahan dalam pengukuran, baik kesalahan teknis pengukuran maupun kesalahan karena alat ukur. Nilai ℮ yang dapat diterima adalah jika nilainya mendekati nol. Perhitungan ℮ dapat dirumuskan sebagai berikut : ℮ ∑ Keterangan : ℮ = Bias = Nilai dugaan = Nilai aktual n = Jumlah pengamatan Simpangan Agregat SA adalah perbedaan antara jumlah nilai aktual dan jumlah nilai dugaan Spur 1952 dalam Nurhayati 2010. Nilai SA diharapkan berkisar antara -1 sampai +1. Nilai SA dapat dihitung dengan rumus : ∑ ∑ ∑ Keterangan : SA = Simpangan Agregat = Nilai dugaan = Nilai aktual Sedangkan SR dinyatakan sebagai rata-rata perbedaan antara nilai aktual dan nilai dugaan. Nilai SR menunjukkan suatu model dapat dikatakan baik jika nilainya tidak lebih dari 10. Perhitungan SR dilakukan sesuai rumus : ∑ Keterangan : SR = Simpangan Rata-rata = Nilai dugaan = Nilai aktual n = Jumlah pengamatan Proses verifikasi dalam penelitian ini menggunakan data yang sama dengan data penyusunan model, hal ini dilakukan karena adanya keterbatasan data yang dimiliki. Untuk mendapatkan model penduga biomasa yang akurat dan valid, perlu dilakukan penyusunan peringkat terhadap model dengan acuan kriteria-kriteria uji yang telah dilakukan. Namun sebelum penyusunan peringkat, dipilih terlebih dahulu model-model yang dinyatakan signifikan melalui Uji- χ². Penyusunan peringkat dilakukan dengan memberikan skor pada model-model yang diperoleh. Pemberian skor dilakukan berdasarkan nilai SA, SR, RMSE, dan ℮, dengan menggunakan rumus sebagai berikut : ℮ ℮

BAB III KONDISI UMUM LOKASI

3.1 Letak Geografis

Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara mempunyai luasan sekitar 438,660 ha 6.12 dari luas wilayah Sumatera Utara, terletak antara 98.320 – 99.350 BT dan 2.360 – 3.180 LU. Kabupaten Simalungun memiliki 31 kecamatan, termasuk 9 kecamatan yang merupakan pemekaran dengan 17 kelurahan dan 294 desa. Kabupaten Simalungun berbatasan dengan wilayah: • Sebelah Utara : Kabupaten Serdang Bedagei • Sebelah Timur : Kabupaten Asahan • Sebelah Selatan : Kabupaten Samosir • Sebelah Barat : Kabupaten Karo.

3.2 Topografi

Kabupaten Simalungun memiliki topografi yang bervariasi, dimana dataran tinggi terletak di bagian Barat Daya, Barat dan Barat Laut, sedangkan dataran rendah terletak pada bagian Utara, Timur dan Tenggara. Secara umum, Kabupaten Simalungun mempunyai kemiringan lereng antara 0 dan 40 dengan ketinggian antara 20 dan 1400 meter di atas permukaan laut.

3.3 Iklim

Kabupaten Simalungun bertemperatur sedang, dengan rata-rata suhu udara tertinggi per tahun adalah 26.90 o C dan terendah 25.80 o C. Kelembaban udara rata- rata perbulan 83.7 dengan penguapan rata-rata 3.46 mmhari. Dalam satu tahun rata-rata terdapat 14 hari hujan dengan hari hujan tertinggi terdapat pada bulan November sebanyak 22 hari hujan, kemudian bulan Oktober sebanyak 20 hari hujan. Curah hujan terbanyak terdapat pada bulan Agustus sebesar 461 mm.

Dokumen yang terkait

Pendugaan biomassa atas permukaan pada tegakan pinus (Pinus merkusii Jungh et de Vriese) menggunakan citra alos palsar resolusi spasial 50 M dan 12,5 M (studi kasus di KPH Banyumas Barat)

0 3 69

Evaluasi Akurasi Klasifikasi Penutupan Lahan Menggunakan Citra Alos Palsar Resolusi Rendah Studi Kasus Di Pulau Kalimantan

0 22 94

Penyusunan model pendugaan dan pemetaan biomassa permukaan pada tegakan jati (Tectona grandis Linn F) menggunakan citra alos palsar resolusi 50 M dan 12,5 M (Studi kasus: KPH Kebonharjo perhutani unit 1 Jawa Tengah)

1 8 165

Evaluasi manual penafsiran visual citra alos palsar dalam mengidentifikasi penutupan lahan menggunakan citra alos palsar resolusi 50 M

3 12 72

Pendugaan Distribusi Spasial Biomassa di Atas Permukaan Tanah Menggunakan Citra Alos Palsar Resolusi 50 M di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Studi Kasus Areal Reklamasi Bekas Tambang)

0 7 115

Klasifikasi Ruang Terbuka Hijau Wilayah Jakarta Menggunakan Citra Satelit ALOS PALSAR

0 3 47

Identifikasi Hutan Lahan Basah Menggunakan Citra ALOS PALSAR di Kalimantan Selatan

1 5 55

Pendugaan Biomassa Tegakan Pinus Menggunakan Backscatter ALOS Palsar, Umur, dan Tinggi Tegakan: Kasus di KPH Banyumas Barat, Jawa Tengah

0 2 109

Pendugaan biomassa tegakan jati menggunakan citra ALOS PALSAR resolusi 12,5 M dan 50 M dengan peubah backscatter, umur, dan tinggi pohon (Kasus KPH Kebonharjo PERUM PERHUTANI UNIT I Jawa Tengah

0 2 128

Model Spasial Pendugaan dan Pemetaan Biomassa di Atas Permukaan Tanah Menggunakan Citra ALOS PALSAR Resolusi 12.5 M.

4 19 51