2.3.3 Pengambilan Data Lapangan
Berdasarkan pengecekan lapangan didapat beberapa kelompok umur untuk karet maupun kelapa sawit. Umur tanaman dikelompokkan menjadi tiga
kelompok, yaitu: a.
Kelompok umur muda Untuk tegakan dengan umur 1 tahun sampai 5 tahun, pengambilan data
dilakukan dalam plot lingkaran seluas 0.02 ha jari-jari plot 7.98 m. b.
Kelompok umur sedang Untuk tegakan dengan umur 6 tahun sampai 15 tahun, pengambilan data
dilakukan dalam plot lingkaran seluas 0.04 ha jari-jari plot 11.28 m. c.
Kelompok umur tua Untuk tegakan umur 16 tahun up, pengambilan data dilakukan dalam plot
lingkaran seluas 0.1 ha jari-jari plot 17.8 m. Gambar plot contoh disajikan pada Gambar 7.
7.98 m
11.28 m
a. Plot contoh lingkaran luas 0.02 ha.
b. Plot contoh lingkaran luas 0.04 ha.
17.8 m
c. Plot contoh lingkaran luas 0.1 ha.
Gambar 7 Plot contoh lingkaran.
Plot contoh yang diambil tersebar pada kelompok umur 1 tahun sampai 20 tahun, dengan jumlah keseluruhan plot adalah 98 plot. Terdiri dari 46 plot pada
tanaman karet dan 52 plot pada tanaman kelapa sawit. Jumlah plot diambil berdasarkan keterwakilan kelompok umur dan akses yang memungkinkan dalam
melakukan pengukuran. Penyebaran plot contoh disajikan pada Gambar 8.
Gambar 8 Peta sebaran plot contoh pada citra PALSAR.
2.3.4 Pengolahan Data Lapangan
Pendugaan data lapangan dilakukan untuk mengetahui besarnya biomasa atas permukaan pada plot-plot ukur yang telah ditentukan. Pendugaan biomasa
dilakukan dengan menggunakan persamaan alometrik yang di dapat dari penelitian Yulyana 2005, dan Yulianti 2009.
Adapun persamaan alometrik yang digunakan dalam menduga biomasa pada penelitian ini adalah :
1 Untuk tanaman karet Hevea brasiliiensis, digunakan persamaan
alometrik sebagai berikut :
W = 0.0124D
2 0.2444
Yulyana 2005 Keterangan :
W = Biomasa atas permukaan tonha D = Diameter setinggi dada cm
2 Untuk kelapa sawit Elaeis guineensis, digunakan persamaan alometrik
sebagai berikut :
W = 2.14 exp
-5
D
1.51
H
1.33
Yulianti 2009
Keterangan : W = Biomasa atas permukaan tonha
D = Diameter setinggi dada dengan pelepah cm H = Tinggi total kelapa sawit cm
Pembangunan model alometrik oleh Yulianti 2009 dilakukan pada kelapa sawit dengan varietas Marihat yang dikelola oleh PT. Perkebunan Nusantara.
Persamaan alometrik dipilih dengan mempertimbangkan kesamaan varietas, dan cara pengelolaan kelapa sawit yang dikaji di lokasi penelitian. Pada penelitian ini,
kelapa sawit yang ditemukan termasuk varietas Marihat, yang pengelolaannya dilakukan oleh PT. Perkebunan Nusantara. Menurut Yulianti 2009, kisaran total
biomasa kelapa sawit pada umur 1 sampai 18 tahun adalah 1.28 tonha sampai 29.87 tonha. Total biomasa tanaman karet pada umur 5, 10, dan 15 tahun
berturut-turut adalah 0.741 tonha, 3.749 tonha, dan 7.807 tonha Yulyana 2005. Persamaan alometrik milik Yulianti 2009 dan Yulyana 2005 dipilih
karena kondisi topografi lapangan dan varietas tanaman yang paling mendekati dengan kondisi penelitian.
Secara umum, volume biomasa pada hutan tanaman relatif lebih besar dibandingkan dengan kelapa sawit. Sebagaimana kajian Hardjana 2008, bahwa
potensi biomasa pada hutan tanaman Acacia mangium mencapai 159.75 tonha.
2.3.5 Pembangunan Model