Uji Koefisien Regresi METODE PENELITIAN

c. Uji Koefisien Regresi

Untuk mengetahui apakah koefisien regresi yang dihasilkan dalam pembuatan model berpengaruh secara signifikan terhadap biomasa, perlu dilakukan pengujian menurut kaidah statistik. Pada umumnya Uji-F dilakukan untuk mengidentifikasi apakah kemampuan persamaan regresi yang dibangun dapat menjadi penduga bagi biomasa secara serentak. Sedangkan untuk mengidentifikasi kemampuan koefisien regresi dari masing-masing peubah bebas menjelaskan peubah tidak bebas secara signifikan, dapat diketahui dengan melakukan Uji-t. Hasil Uji-F akan memberi hasil yang sama dengan pengujian peubah menggunakan Uji-t. Karena nilai statistik Uji-t bila dikuadratkan akan identik dengan nilai Uji-F. Kesimpulan yang dapat ditarik dari pengujian ini akan dipengaruhi oleh selang kepercayaan yang digunakan Mattjik dan Sumertajaya 2006. Hipotesa yang digunakan dalam Uji-F adalah sebagai berikut : Ho : β i = 0, i = 1, 2, 3, ... k. H 1 : sekurang-kurangnya ada satu β i ≠ 0, i = 1, 2, 3, ... k. Ketentuan perhitungan F-hitung ditampilkan pada Tabel 3. Tabel 3 Tabel analisis ragam Sumber keragaman db JK KT F-hitung Regresi Dbr = k Sisa Dbs = n – k Total Dbt = n - 1 ∑ Keterangan : ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ , , = Parameter dugaan ∑ = Jumlah biomasa aktual ∑ = Jumlah dari hasil kali antara biomasa dengan peubah pertama ∑ = Jumlah dari hasil kali antara biomasa dengan peubah kedua KTR = Kuadrat Tengah Regresi KTS = Kuadrat Tengah Sisa JKR = Jumlah Kuadrat Regresi JKS = Jumlah Kuadrat Sisa Dbr = Derajat Bebas Regresi Dbs = Derajat Bebas Sisa = Nilai biomasa aktual = Nilai biomasa dugaan k = Jumlah parameter dalam model n = Banyaknya plot contoh Jika hasil F-hitung ≤ F-tabel, maka Ho diterima, yang berarti bahwa tidak terdapat peubah bebas yang berpengaruh nyata terhadap biomasa. Sedangkan jika F-hitung F-tabel, maka H 1 diterima, yang berarti bahwa terdapat minimal satu peubah bebas yang berpengaruh nyata terhadap biomasa. Jika H1 diterima melalui Uji-F, maka selanjutnya dilakukan uji signifikansi koefisien masing-masing peubah bebas, dengan mengikuti hipotesa sebagai berikut : Ho : β i ≠ 0 H 1 : β i = 0 Rumus yang dapat digunakan dalam perhitungan Uji-t adalah : Dalam analisis regresi berganda, perhitungan mengikuti ketentuan : Keterangan : = Nilai dugaan untuk koefisien regresi ke-i β = Nilai hipotesis dari koefisien regresi = Varian dari contoh dugaan c jj = Elemen invers matriks dari koefisien regresi KTS = Kuadrat Tengah Sisa Jika hasil t-hitung ≤ t-tabel, maka Ho diterima, yang berarti bahwa koefisien regresi dari peubah bebas dapat menjelaskan biomasa secara signifikan. Sedangkan jika t-hitung t-tabel, maka H 1 diterima, yang berarti bahwa koefisien regresi dari peubah tidak bebas tidak mampu menjelaskan biomasa secara signifikan. Dalam penelitian ini, kesimpulan dari uji koefisien regresi ditunjukkan oleh nilai P-value. Selang kepercayaan yang digunakan adalah 95 α = 0.05. Jika nilai P-value dari peubah dalam model regresi kurang dari α, maka model tersebut secara statistik adalah signifikan dapat menjelaskan biomasa.

d. Uji Verifikasi

Dokumen yang terkait

Pendugaan biomassa atas permukaan pada tegakan pinus (Pinus merkusii Jungh et de Vriese) menggunakan citra alos palsar resolusi spasial 50 M dan 12,5 M (studi kasus di KPH Banyumas Barat)

0 3 69

Evaluasi Akurasi Klasifikasi Penutupan Lahan Menggunakan Citra Alos Palsar Resolusi Rendah Studi Kasus Di Pulau Kalimantan

0 22 94

Penyusunan model pendugaan dan pemetaan biomassa permukaan pada tegakan jati (Tectona grandis Linn F) menggunakan citra alos palsar resolusi 50 M dan 12,5 M (Studi kasus: KPH Kebonharjo perhutani unit 1 Jawa Tengah)

1 8 165

Evaluasi manual penafsiran visual citra alos palsar dalam mengidentifikasi penutupan lahan menggunakan citra alos palsar resolusi 50 M

3 12 72

Pendugaan Distribusi Spasial Biomassa di Atas Permukaan Tanah Menggunakan Citra Alos Palsar Resolusi 50 M di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Studi Kasus Areal Reklamasi Bekas Tambang)

0 7 115

Klasifikasi Ruang Terbuka Hijau Wilayah Jakarta Menggunakan Citra Satelit ALOS PALSAR

0 3 47

Identifikasi Hutan Lahan Basah Menggunakan Citra ALOS PALSAR di Kalimantan Selatan

1 5 55

Pendugaan Biomassa Tegakan Pinus Menggunakan Backscatter ALOS Palsar, Umur, dan Tinggi Tegakan: Kasus di KPH Banyumas Barat, Jawa Tengah

0 2 109

Pendugaan biomassa tegakan jati menggunakan citra ALOS PALSAR resolusi 12,5 M dan 50 M dengan peubah backscatter, umur, dan tinggi pohon (Kasus KPH Kebonharjo PERUM PERHUTANI UNIT I Jawa Tengah

0 2 128

Model Spasial Pendugaan dan Pemetaan Biomassa di Atas Permukaan Tanah Menggunakan Citra ALOS PALSAR Resolusi 12.5 M.

4 19 51