Topografi Tanah KONDISI UMUM LAPANGAN

Kawasan ini termasuk dalam wilayah administrasi pemerintahan Kabupaten Batanghari dan Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi dan termasuk dalam wilayah administrasi kehutanan Dinas Kehutanan Kabupaten Batanghari dan Kabupaten Sarolangun. Kawasan ini merupakan kelompok hutan Hulu Sungai Meranti-Hulu Sungai Lalan dengan ketinggian tempat 30-120 mdpl. Daerah Aliran Sungai DASSub- DAS yang terdapat di kawasan ini, yaitu Sub-DAS Meranti, Sub-DAS Kapas, Sub-DAS Kandang, dan Sub-DAS Lalan REKI, 2009. Peta lokasi Harapan Rainforest dan peta kerja Harapan Rainforest ditampilkan pada Gambar 2. a b Gambar 2 Harapan Rainforest a Peta Lokasi dan b Peta Kerja. Sumber: Harapan Rainforest

4.3 Topografi

Berdasarkan hasil analisis kelerengan pada Peta Garis Bentuk dan pengamatan di lapangan bahwa areal restorasi ekosistem di Provinsi Sumatera Selatan sebagian besar bertopografi datar sekitar 89, sisanya sedikit curam dan sangat curam REKI, 2009. Kawasan yang merupakan areal restorasi ekosistem di Provinsi Jambi diketahui bahwa areal ini merupakan lahan kering yang didominasi oleh lapangan yang bertopografi datar sampai agak curam dengan ketinggian tempat antara 30-120 mdpl REKI, 2008. Tabel 3 menjelaskan tentang penyebaran kelas lereng di areal restorasi. Tabel 3 Penyebaran Kelas Lereng di Areal Restorasi Ekosistem, Provinsi Sumatera Selatan dan Provinsi Jambi Kelas Lereng Uraian Provinsi Sumatera Selatan Provinsi Jambi Luas ha Luas ha A 0-8 Datar 46.242 41.507 B 8-15 Landai 5.928 6.111 C 15-25 Agak Curam - 552 D 25-40 Curam - 10 E 40 Sangat Curam - - Jumlah 52.170 49.185

4.4 Tanah

Proses pembentukan tanah sangat dipengaruhi oleh faktor topografi, organisme bahan induk dan iklim. Areal restorasi ekosistem memiliki iklim tropika basah dengan curah hujan yang merata sepanjang tahun. Adanya berbagai faktor pembentukan tanah, maka proses pembentukan jenis tanah menjadi cukup kompleks dan bervariasi. Jenis tanah yang terdapat di dua areal ini sama, yaitu Aluvial, Latosol, Planosol dan Podsolik merah kuning, namun setiap jenis tanah di setiap areal memiliki persentase luas yang berbeda. Tabel 4 menggambarkan luas jenis tanah di areal restorasi ekosistem di Provinsi Sumatera Selatan dan Provinsi Jambi REKI, 2008; 2009. Tabel 4 Luas Jenis Tanah di Areal Restorasi Ekosistem, Provinsi Sumatera Selatan dan Provinsi Jambi Jenis Tanah Provinsi Sumatera Selatan Provinsi Jambi Luas Luas Hektar Hektar Aluvial 4.927 10 2.598 5,28 Latosol 8.853 17 17.646 34,88 Planosol 18.988 36 13.273 26,99 Podsolik Merah Kuning 19.402 37 15.668 31,80 Total 52.170 100 49.185 100 Sumber : Peta Satuan Lahan dan Tanah Skala 1:250.000 REKI, 2008; 2009. Tanah Aluvial terdapat pada lahan yang sering mengalami banjir sehingga merupakan tanah muda yang dicirikan dengan tiadanya diferensiasi horizon. Sifat tanah Aluvial dipengaruhi langsung oleh sumber bahan asal sehingga kesuburannya ditentukan oleh sifat bahan asalnya. Kebanyakan tanah Aluvial mengandung cukup banyak hara, sehingga dianggap tanah yang subur tetapi mempunyai faktor pembatas kondisi drainase. Tanah Latosol merupakan tanah dengan ciri morfologi yang umum, yaitu tekstur liat sampai lempung, struktur remah sampai gumpal lemah dan konsistensi gembur. Tanah Planosol merupakan endapan lempung dari laut dengan solum dangkal, berwarna kelabu sampai kuning, tekstur horizon A liat, horizon C lempung, struktur pejal dan pH berkisar dari 6,5 sampai 8. Tanah Podsolik merah kuning mempunyai lapisan tanah permukaan yang sudah sangat tercuci, berwarna kelabu cerah sampai kekuningan di atas horizon akumulasi yang bertekstur relatif berat berwarna merah atau kuning dengan struktur gumpal, agregat kurang stabil dan permeabilitas rendah. Kandungan bahan organik, kejenuhan basa, dan pH rendah pH 4,2-4,8. Oleh karena itu, kesuburan tanah Podsolik merah kuning termasuk rendah dan jenis tanah ini juga mudah tererosi REKI, 2009.

4.5 Geologi