II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1.
Studi Kelayakan Bisnis 2.1.1
Definisi Studi Kelayakan Bisnis
Menurut Ibrahim 2003, studi kelayakan bisnis adalah kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat yang dapat diperoleh
dalam melaksanakan suatu kegiatan usaha atau proyek. Studi kelayakan bisnis adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu bisnis.
Keberhasilan ini ditafsirkan sebagai manfaat ekonomis. Sedangkan menurut Kadariah dkk 1999, proyek sebagai suatu keseluruhan
aktivitas yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan kemanfaatan benefit, atau suatu aktivitas di mana dikeluarkan uang
dengan harapan untuk mendapatkan hasil return di waktu yang akan datang dan dapat direncanakan, dibiayai dan dilaksanakan sebagai satu
unit. Tujuan dilakukannya analisis bisnis Gray dan Larson, 2007
adalah 1 Untuk mengetahui tingkat keuntungan yang dapat dicapai melalui investasi dalam suatu proyek; 2 Menghindari pemborosan
sumber-sumber daya, yaitu menghindari pelaksanaan kegiatan yang tidak menguntungkan; 3 Mengadakan penilaian terhadap peluang
investasi yang ada sehingga dapat memilih alternatif kegiatan yang paling menguntungkan; 4 Menentukan prioritas investasi.
2.1.2 Manfaat Studi Kelayakan Bisnis
Manfaat studi kelayakan bisnis Umar, 2003, adalah :
a. Pihak Investor. Calon investor memiliki kepentingan langsung
terhadap keuntungan yang akan diperoleh, serta jaminan keselamatan atas modal yang ditanamkannya.
b. Pihak Kreditor. Pihak bank sebagai pemberi pinjaman perlu mengkaji ulang studi kelayakan bisnis yang telah dibuat, misalnya
mengenai bonafiditas dan tersedianya agunan yang dimiliki perusahaan.
c. Pihak Manajemen. Pihak manajemen perlu mempelajari studi kelayakan bisnis yang dibuat, misalnya dalam hal pendanaan,
berapa yang dialokasikan dari modal sendiri, serta rencana pendanaan dari investor dan kreditor.
d. Pihak Pemerintah dan Masyarakat. Penyusunan studi kelayakan
bisnis yang memperhatikan dan membantu kebijakan pemerintah akan diprioritaskan untuk dibantu, misalnya dengan subsidi dan
keringanan lain. e. Bagi Tujuan Pembangunan Ekonomi. Dalam menyusun studi
kelayakan bisnis perlu juga dianalisis manfaat yang akan didapat dan biaya yang akan ditimbulkan terhadap perekonomian nasional.
2.1.3 Aspek-aspek Studi Kelayakan Bisnis
Menurut Husnan dan Muhammad 2000, secara umum aspek- aspek yang diteliti dalam studi kelayakan bisnis meliputi aspek pasar,
teknis, finansial, manajemen, hukum, ekonomi dan sosial. Meskipun belum ada kesepakatan tentang aspek apa saja yang perlu diteliti untuk
menentukan layak atau tidaknya suatu bisnis, maka perlu ditentukan kelayakan berdasarkan seluruh aspek yang akan dinilai. Jika
ditemukan aspek yang kurang layak, maka dilakukan perbaikan agar memenuhi kriteria yang layak. Namun, apabila tidak dapat memenuhi
kriteria tersebut, sebaiknya usaha jangan dijalankan.
a. Aspek pasar
Analisis aspek pasar dan pemasaran bertujuan untuk memahami berapa besar potensi pasar yang tersedia, berapa bagian
yang dapat diraih oleh perusahaan atau usaha yang diusulkan, serta strategi pemasaran yang direncanakan untuk memperebutkan
konsumen Husnan dan Muhammad, 2000. Pengkajian aspek pasar penting untuk dilakukan, karena
tidak ada bisnis yang berhasil tanpa adanya permintaan atas barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu bisnis yang dijalankan.
Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan
dengan menciptakan,
menawarkan, dan
secara bebas
mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain Kotler, 2004. Proses pemasaran terdiri dari analisa peluang pemasaran,
pengembangan strategi
pemasaran, perencanaan
program pemasaran, dan pengelolaan usaha pemasaran Kotler, 1997.
Aspek pasar mempelajari tentang :
1 Permintaan
Permintaan adalah kegiatan yang didukung oleh kemampuan untuk membeli, dengan kata lain permintaan akan
terjadi apabila didukung oleh kemampuan membeli oleh konsumen untuk memperoleh barang dan jasa yang ditawarkan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan, antara lain harga barang itu sendiri, harga barang lain baik sebagai
substitusi maupun komplementer, pendapatan, selera, jumlah penduduk, dan akses untuk mendapatkan barang dan jasa yang
ditawarkan.
2 Penawaran
Penawaran adalah jumlah barang dan jasa yang ditawarkan produsen kepada konsumen pada berbagai tingkat
harga pada suatu waktu tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran, diantaranya adalah harga barang
dan jasa itu sendiri, harga barang lain, teknologi, harga input, tujuan perusahaan, atau akses.
3 Pemasaran
Aspek-aspek dalam pemasaran meliputi bauran pemasaran marketing mix yang dikenal dengan 4 P Umar, 2003, yaitu
product produk, price harga, place distribusi dan promotion promosi :
i
Produk
Produk merupakan sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar
untuk mendapatkan
perhatian, untuk
dibeli, digunakan, dikonsumsi, dan dapat memenuhi suatu
keinginan atau kebutuhan. Menurut Stanton 1991, produk adalah seperangkat atribut baik berwujud maupun tidak
berwujud, termasuk di dalamnya masalah warna, harga, nama baik pabrik, nama baik toko yang menjual pengecer,
dan pelayanan pabrik serta pelayanan pengecer, yang diterima oleh pembeli guna memuaskan keinginannya.
ii Harga Harga adalah jumlah uang yang dibayarkan oleh
pelanggan atas suatu produk tertentu. Menurut Alma 2000, harga adalah nilai suatu barang yang dinyatakan dengan
uang. Dalam
kebijakan harga,
manajemen harus
menentukan harga dasar dari produknya, kemudian menentukan kebijaksanaan yang menyangkut potongan
harga, pembayaran ongkos kirim, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan masalah harga. Konsep harga harus sesuai
dengan nilai yang ditawarkan kepada pelanggan.
iii
Tempat Tempat
diartikan sebagai
distribusi. Distribusi
merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produk menjadi mudah diperoleh dan selalu
tersedia untuk konsumen sasaran. Sedangkan saluran distribusi adalah seperangkat lembaga yang melakukan
semua kegiatan untuk meyalurkan produk dan status kepemilikan dari titik produksi sampai titik konsumsi.
iv Promosi Promosi meliputi semua kegiatan yang dilakukan
perusahaan untuk mengkomunikasikan dan mempromosikan produknya ke pasar sasaran. Menurut Keegan 2003
promosi merupakan bentuk komunikasi yang bersifat membujuk atau persuasif.
Bauran promosi terdiri dari lima cara utama yaitu: Periklanan
Periklanan adalah semua bentuk presentasi non personal dan promosi ide, barang atau jasa oleh sponsor yang
ditunjuk untuk mendapatkan pembayaran. Promosi Penjualan
Promosi penjualan adalah insentif jangka panjang untuk mendorong keinginan mencoba atau membeli produk
atau jasa. Promosi penjualan terdiri dari cara promosi pelanggan contoh kupon, penawaran pengembalian
uang, potongan harga premi, hadiah, hadiah langganan, percobaan gratis, garansi, promosi gabungan, promosi
silang, tampilan ditempat pembelian dan demonstrasi, promosi perdagangan potongan harga, tunjangan iklan,
dan pajangan barang gratis, dan promosi bisnis dan wiraniaga pameran perdagangan dan konvensi, kontes
bagi wiraniaga dan iklan khusus. Pemasaran Langsung
Pemasaran langsung melalui surat, telepon dan alat penghubung non personal lainnya untuk berkomunikasi
dengan mendapatkan respon dari pelanggan dan calon pelanggan tertentu.
Penjualan Personal Penjualan personal adalah interaksi langsung antar satu
atau lebih calon pembeli dengan tujuan melakukan pembelian.
Hubungan masyarakat dan publisitas Hubungan masyarakat dan publisitas melalui berbagai
program yang dirancang untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau produk individualnya.
b. Aspek teknis