Gambaran Umum Warung Surabi Peluang dan pangsa pasar

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Warung Surabi

Usaha Warung Surabi berdiri mulai bulan November 2009. Warung Surabi berlokasi di Jalan Pondok Rumput No 14. Perusahaan ini didirikan oleh Bapak Sugeng. Sejak awal pendirian usaha ini hanya dijalankan oleh satu orang pemilik, dengan merekrut tenaga kerja sebanyak dua orang. Perusahaan Warung Surabi memiliki visi dan misi, yaitu Visi a. Menjadi salah satu produsen makanan terbaik di kota Bogor dalam aspek profitabilitas, penjualan, dan kepuasan konsumen. b. Loyalitas konsumen terhadap produk hasil olahan terjaga. Misi a. Memuaskan konsumen dengan menyediakan produk - produk makanan yang berkualitas dan pelayanan yang memuaskan. b. Menciptakan suasana yang nyaman bagi para konsumen c. Menjaga mutu serta kualitas produk makanan Dengan dua orang pekerja saat ini sebenarnya belum cukup mengawasi setiap transaksi di hari-hari tertentu, sehingga pemilik harus ikut terjun di dalam usaha tersebut. Warung Surabi menggunakan alat-alat masak sederhana dalam proses produksinya seperti banyak usaha surabi lainnya. Peralatan yang digunakan adalah sodet, baskom, tungku dan cetakan surabi. Jadi, dapat disimpulkan bahwa perusahaan surabi ini merupakan perusahaan home industry karena masih berskala mikro.

4.2. Aspek-aspek Analisis Kelayakan Usaha

4.2.1 Aspek Pasar

Pengkajian mengenai aspek pasar bertujuan untuk dapat melihat kondisi pasar yang terjadi dan perkiraan mengenai penjualan yang mungkin terjadi. Aspek pasar diperlukan untuk menilai sejauhmana potensi bisnis tersebut untuk dijalankan. Analisis terhadap aspek ini menjadi perhatian pertama agar dapat diketahui sejauhmana peluang dan pangsa pasar yang tersedia. Dengan demikian, perusahaan mampu menempatkan diri dalam pasar sasaran yang diinginkan.

a. Peluang dan pangsa pasar

Berdasarkan hasil pencacahan sensus penduduk 2010 Badan Pusat Statistik Bogor diperoleh data jumlah penduduk di Kecamatan Bogor Utara saat ini mencapai 170.320 Jiwa. Dari jumlah tersebut, diketahui bahwa sebanyak 86.915 adalah laki-laki dan 83.405 perempuan. Hasil sensus juga menunjukkan, penduduk Kecamatan Bogor Utara mengalami laju pertumbuhan 2,59 persen per tahun selama sepuluh tahun terakhir. Hal tersebut menunjukkan bahwa kecamatan Bogor Utara memiliki pangsa pasar yang luas. Segmentasi pasar berdasarkan demografis yaitu berdasarkan usia karena pada usia 12-50 tahun termasuk usia produktif, dimana cenderung membutuhkan tempat-tempat untuk berkumpul dengan teman-teman. Sedangkan segmentasi pasar berdasarkan psikografis terdiri atas gaya hidup dan kepribadian. Gaya hidup yang ingin berkumpul dengan teman-teman disuatu tempat yang nyaman dan terdapat berbagai menu makanan yang cepat saji, menjadi salah satu peluang bagi usaha di bidang makanan. Targeting adalah suatu tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki. Target pasar utama Warung Surabi berdasarkan usia antara 12-50 tahun. Pada usia tersebut aktivitas lebih banyak dihabiskan di luar rumah, baik bersekolah maupun bekerja dan cenderung lebih suka menghabiskan waktu untuk berkumpul dengan teman-teman di suatu tempat yang diinginkannya. Berdasarkan aspek usia dan latar belakang pendidikan, pasar sasarannya adalah berasal dari usia dan tingkatan yang berbeda-beda, yaitu anak – anak, remaja, dan dewasa. Pada kalangan remaja, umumnya konsumen berasal dari pelajar sekolah menengah atas dan mahasiswa di wilayah kampus Pakuan. Berdasarkan aspek level pengeluaran, pasar sasaran Warung Surabi adalah kalangan kelas menengah. Berdasarkan data versi Bank Dunia, Kategori kelas menengah adalah mereka yang membelanjakan uangnya 2 dollar AS sekitar Rp 18.000 sampai 20 dollar AS sekitar Rp 180.000 per hari saat ini ada 134 juta warga menengah di Indonesia http:data.worldbank.org . Warung Surabi berusaha menawarkan produk yang sehat, lezat dan higienis. Untuk menarik minat konsumen untuk membeli produknya, maka Warung Surabi menyediakan beberapa macam rasa yang bisa dipilih konsumen, berbeda dengan penjual surabi tradisional yang ada pada umumnya yang hanya menyediakan satu jenismacam rasa.

b. Kebijakan Bauran Pemasaran