Wirausaha KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis

10

III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis

3.1.1. Wirausaha

Wirausaha dapat diartikan sebagai sikap seseorang yang memiliki kemampuan dalam menggunakan sumberdaya seperti finansial, bahan mentah dan tenaga kerja untuk menghasilkan barang baru, usaha baru, serta proses usaha baru. Kata wirausaha merupakan terjemahan dari kata entrepreneur. Kata tersebut berasal dari bahasa Perancis entreprendre yang berarti “bertanggung jawab”. Kata entrepreneur dan entrepreneurship dalam bahasa Inggris, menurut Holt dalam Azzahra 2009 berasal dari bahasa Prancis. Entrepreneur adalah orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai peluang bisnis, mengumpulkan sumberdaya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan darinya dan bertindak tepat untuk memastikan sukses. Para wirausaha merupakan pengambil risiko yang sudah diperhitungkan. Mereka bergairah menghadapi tantangan. Wirausaha menghindari risiko rendah karena tidak ada tantangannya dan menjauhi stuasi risiko tinggi, kerena mereka ingin berhasil. Wirausaha adalah individu yang berorientasi pada tindakan dan bermotivasi tinggi, serta berani mengambil resiko dalam mengejar tujuannya. Para wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan sukses. Harta terbesar untuk mempertahankan kemampuan wirausaha adalah sikap positif Meredith, 1996. Selanjutnya terdapat beberapa karakteritik dari wirausahawan yang berhasil memiliki sifat-sifat yang terkenal dengan 10 D dari Bygrave Pambudy 2003 : 1. Dream mimpi: memiliki visi masa depan dan kemampuan mencapai visi tersebut. 2. Decisineness ketegasan: tidak menangguhkan waktu dan membuat keputusan dengan cepat. 3. Doers pelaku: melaksanakan secepat mungkin. 11 4. Deternination ketetapan hati: komitmen total, pantang menyerah. 5. Dedication dedikasi: berdedikasi total, tak kenal lelah. 6. Devotion kesetiaan: mencintai apa yang dikerjakan. 7. Details terperinci: menguasai rician yang bersifat kritis. 8. Destiny nasib : bertanggung jawab atas nasib sendiri. 9. Dollars uang: kaya bukan motivator utama, uang lebih berarti sebagai ukuran kesuksesan. 10. Distrubute distribusi: mendistribusikan kepemilikan usahanya kepada karyawan kunci yang merupakan faktor penting bagi kesuksesan usahanya. Wirausahawan atau entrepreneur adalah suatu sikap yang berani menanggung resiko, berpikiran maju, berani berdiri di atas kaki sendiri. Sikap ini yang akan membawa seseorang pengusaha yang terus berkembang terus-menerus dalam waktu yang lama Sutanto, 2002. Selanjutnya terdapat ciri-ciri atau kiat menjadi wirausaha yang tangguh dan berhasil dari Douglas Pambudy 2003: 1. Tujuan yang berkelanjutan: seorang wirausaha tidak hanya puas terhadap pencapaian tujuan, melainkan senantiasa membuat tujuan baru untuk menantang diri mereka. 2. Ketekunan: ketabahan dalam mencapai tujuan. 3. Pengetahuan tentang bisnis: seorang wirausaha harus mengerti prinsip-prinsip dasar tentang bagaimana suatu bisnis dapat bertahan dan berhasil. 4. Mengatasi kegagalan: kegagalan adalah hambatan-hambatan sementara terhadap pencapaian tujuan. 5. Upaya diri: percaya bahwa dirinya mengontrol kesuksesan atau kegagalan sehingga upaya yang serius sangat diperlukan untuk mencapai tujuan. 6. Mengambil risiko adalah biasa: kemampuan untuk menilai risiko dan menimbang bahaya, lebih menyukai risiko yang besar namun realistik untuk mencapai tujuan. 7. Memecahkan masalah: kemampuan untuk memecahkan masalah secara efektif dengan banyak akal. 8. Inisiatif: wirausaha adalah individu yang aktif yang ingin melakukan ide mereka sesegera mungkin sehingga mereka dapat segera melihat hasilnya. 12 9. Energik: stamina yang tinggi diperlukan untuk memenuhi kemampuan menjalankan bisnis, 10. Kemampuan untuk berkonsultasi dengan para ahli: keinginan untuk mencari bantuan orang lain diperlukan untuk mencapai tujuan. 11. Kesehatan fisik: kesehatan sangat penting untuk mengimbangi tuntunan dan tekanan yang ditimbulkan dari bisnisnya, terutama pada tahun-tahun awal. 12. Kesehatan mental dan emosi: jam kerja yang panjang dan tekanan bisnis menuntut kestabilan emosinya. 13. Tolerasi terhadap ketidakpastian: ketidakpastian harus diterima sebagai bagian penting dari bisnis. 14. Memanfaatkan masukan: keahlian untuk mencari dan memanfaatkan masukan atas penampilan diri dan tujuan bisnis. 15. Bersaing dengan standar buatan sendiri: kecenderungan untuk membuat standar penampilan yang realistik dan berupaya memenuhi standar tersebut. 16. Mencari tanggung jawab pribadi. 17. Percaya diri: percaya diri yang realistik terhadap dirinya dan kemampuan untuk mencapai tujuan bisnis atau tujuan pribadi. 18. Kepandaian: mempu mengatasi banyak hal atau tugas secara efektif pada saat yang bersamaan. 19. Keinginan untuk tidak tergantung: wirausaha yang berhasil biasanya terlahir bukanlah seorang yang dapat bekerja sama. 20. Memanfaatkan imajinasi positif: kemampuan berimajinasi tentang tujuan adalah ciri khusus dari wirausaha yang sukses. 21. Pencapaian tujuan: perasaan adanya suatu misi, memotivasi para wirausaha memulai bisnis. 22. Obyektif: kemampuan untuk berlaku obyektif sangat diperlukan untuk mencapai tujuan yang realistik. 23. Berorientasi pada tujuan: keinginan untuk menghadapi tantangan dan mencoba batas kemampuan. 24. Fleksibel: mau menerima perubahan, mampu menyesuaikan persepsi terhadap tujuan dan kegiatan berdasarkan informasi baru. 25. Keinginan untuk mencipta. 13 26. Keterlibatan jangka panjang: kesepakatan terhadap proyek jangka panjang dan tujuannya membutuhkan pengorbanan pribadi. 27. Komitmen: dedikasi terhadap tujuan tanpa diganggu atau dihalangi modifikasi terhadap tujuan dapat terjadi, tetapi tujuan utama masih dipertahankan. 28. Inovasi: kemampuan dan keinginan untuk menemukan hal-hal yang baru. 29. Gambaran jangka panjang: pemahaman akan tujuan jangka panjang sehingga setiap langkah dalam rencana bisnis dapat dilihat dalam konteks. 30. Pandangan positif. 31. Pengetahuan teknis dan industri: pengetian menyeluruh tentang industri dan produk atau jasa yang dihasilkan oleh bisnis, akses untuk menghubungi ahli dalam bidang tersebut. 32. Hubungan antar manusia: kemampuan untuk mengerti dan berinteraksi dengan baik dengan orang lain. 33. Akses pada sumber keuangan: kemampuan untuk memperoleh dana jika diperlukan. 34. Hasrat terhadap uang: bagaimana menggunakan uang dengan sebaik-baiknya dan bijaksana. 35. Kemampuan berpikir: seorang wirausaha harus mempunyai sifat ingin tahu dan berusaha berpikir secara efektif. 36. Kemampuan menjual: kemampuan untuk meyakinkan orang terhadap nilai produk atau jasa yang ditawarkan. 37. Kemampuan untuk berkomunikasi: kemampuan untuk menggunakan kata- kata yang efektif, mudah dimengerti dan dipahami. 38. Keberanian: kemauan untuk bertindak atas pendirian sendiri untuk mengatasi masalah dan hambatan. 39. Umur: tidak ada umur ideal untuk memulai bisnis, meskipun penting untuk memiliki cukup pengalaman hidup, mawas diri dan kepercayaan diri. 40. Latar belakang keluarga: wirausaha yang sukses sering mempunyai pasangan, orang tua, atau keluarga dekat yang menjalankan bisnisnya dan memberikan dorongan. 14 41. Latar belakang suku: suku yang suks berimigrasi mempunyai dorongan yang lebih kuat untuk menjadi wirausaha sukses. 42. Latar belakang pekerjaan: kecenderungan kesulitan bekerja sama dengan orang lain dalam jangka waktu tertentu karena kepribadian yang kreatif, frustasi mendapat perintah dari pihak lain, kebosanan. 43. Latar belakang pendidikan: pendidikan yang tinggi tidak menjamin seseorang mempunyai wirausaha yang baik. Seorang harus memiliki karakteristik dalam menjalankan usahanya Scarborough dan Zimmerer 1993 mengemungkakan delapan karakteristik yang meliputi : 1 Memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang dilakukannya, 2 Lebih memilih risiko yang moderat, 3 Percaya akan kemampuan dirinya untuk berhasil, 4 Selalu menghendaki umpan balik yang segera, 5 Berorientasi ke masa depan, perspektif, dan berwawasan jauh ke depan, 6 Memiliki semangat kerja dan kerja keras untuk mewujudkan keinginannya demi masa depan yang lebih baik, 7 Memiliki keterampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan nilai tambah, 8 Selalu menilai prestasi dengan uang. Seorang wirausahawan memasuki dunia bisnis sendiri dengan alasan Wijandi dalam Syukron, 2009 : 1. Terdesak akan beban hidup atau daripada menganggur. 2. Ingin mandiri, yaitu mampu memperoleh penghasilan sendiri dan lepas dari ketergantungan orang tua atau orang lain. 3. Ingin lepas dari ketergantungan pada orang lain. 4. Ingin hidup kreatif, bebas, tidak terikat atau diperintah, jenuh mengikuti rutinitas, merasa seperti robot, ingin menjadi majikan atau memiliki bisnis sendiri. 5. Ingin menikmati jerih payah dari bisnis sendiri. 6. Kesetaraan gender, bahwa perempuan juga dapat berbisnis dan menghasilkan uang. 7. Ingin beramal sholeh untuk orang lain memberi lapangan kerja, dan sebagainya. Scarborough dan Zimmerer dalam Pambudy 1999 berpendapat bahwa lebih dari 50 persen memulai wirausaha pada umur 25 antara 40 tahun. Wirausaha 15 adalah aktivitas berusaha sendiri untuk mengelola sebuah bisnis dengan tujuan memperoleh keuntungan dengan cara membuat produkjasa yang diyakini dibutuhkan oleh masyarakat konsumen dengan telah mempertimbangkan kemungkinan risiko yang akan dihadapi serta berusaha menerapkan inovasi yang terus-menerus dengan selalu menyesuaikan perkembangan di masyarakat.

3.1.2. Martabak Manis