Martabak Manis Wirausaha Martabak Manis

15 adalah aktivitas berusaha sendiri untuk mengelola sebuah bisnis dengan tujuan memperoleh keuntungan dengan cara membuat produkjasa yang diyakini dibutuhkan oleh masyarakat konsumen dengan telah mempertimbangkan kemungkinan risiko yang akan dihadapi serta berusaha menerapkan inovasi yang terus-menerus dengan selalu menyesuaikan perkembangan di masyarakat.

3.1.2. Martabak Manis

Martabak manis merupakan salah satu jenis jajanan makanan yang mengenyangkan. Martabak manis dibuat dengan berbahan dasar adonan tepung terigu, gula, telur, dan lain-lain. Adonan dicetak dengan menggunakan piring seng. Ukuran cetakan kurang lebih 20 cm, ada yang ukuran 24 cm, ada pula yang ukuran 30 cm dan dipasang tangkai pipa besi. Dipanggang dan digoyangkan diatas bara api, arang kayu, atau kompor minyak. Topping atau isi yang terdapat dalam martabak manis adalah olesan mentegamargarine, susu, selai, coklat, keju, kacang, durian, dan lain-lain. Martabak menurut Dean 2005 adalah sejenis makanan khas dari negeri India yang sudah dikenal dari dulu sampai sekarang. Martabak terang bulan atau martabak manis disebut terang bulan, karena bentuknya bulat seperti bulan purnama.

3.1.3. Wirausaha Martabak Manis

Wirausaha Martabak Manis adalah orang yang melakukan usaha martabak manis yang berada di pinggir jalan dengan menggunakan gerobak. Mereka berjualan dari sore hari sampai malam hari dan kebanyakan orang-orang menyebutnya pedagang kaki lima. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia No. 23MPPKep11998 pasal 4 tentang lembaga-lembaga usaha perdagangan terdiri dari: 1 Termasuk perdagangan informal adalah pedagang kaki lima, pedagang keliling, pedagang kelontong, pedagang asongan, bakul gendong , kedai, warung, depot, los pasar, jasa reparasi, jasa pertukangan, dan jasa-jasa informal lainnya, dan 2 Pedagang informal harus memenuhi ketentuan-ketentuan sebagai berikut: memiliki modal usaha diluar tanah dan bangunan tempat usaha tidak lebih dari lima juta rupiah, dikerjakan sendiri oleh 16 beberapa orang, jenis usaha yang dijalankan umumnya tidak tetap Setiawan, 2003 Menurut hasil penelitian Fakultas Hukum Unpar dalam Alma 2003, yang dimaksud dengan pedagang kaki lima adalah orang yang berdagang kebutuhan sehari-hari makanan atau jasa, modal kecil, berasal dari golongan ekonomi lemah, baik berjualan terlarang atau tidak. Istilah kaki lima diambil dari pengertian tempat di tepi jalan yang selebar lima kaki 5 feet. Di dalam ketentuan umum Bab I Pasal I Peraturan Daerah No 13 Tahun 2005 arti dari pedagang kaki lima adalah penjual barang dan atau jasa yang secara perorangan dan atau kelompok berusaha dalam kegiatan ekonomi yang tergolong dalam skala usaha kecil yang menggunakan fasilitas umum dan bersifat sementaratidak menetap dengan menggunakan peralatan bergerak maupun tidak bergerak maupun tidak bergerak dan atau menggunakan sarana berdagang yang mudah dipindahkan dan dibongkar pasang.

3.1.4. Perilaku Wirausaha