masukan kedalam kriteria daftar indeks kompas 100. Analisis teknikal ini menggunakan pendekatan Simple Moving Average dan Moving Average
Envelopes, karena dengan memakai dua indikator ini akan memberikan
informasi yang kuat untuk menghasilkan sinyal jual dan sinyal beli terhadap pergerakan harga saham.
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran
Investasi pada suatu saham adalah investasi yang mempunyai resiko, berarti bahwa investasi tersebut tidak akan memberikan keuntungan yang
pasti. Dengan kata lain, tingkat keuntungan yang akan diperoleh bersifat tidak pasti, namun tingkat keuntungan yang didapat saham membuat para
investor cukup tertarik karena resiko yang tinggi dapat menghasilkan keuntungan yang tinggi. Menurut Husnan 2001 lembaga yang
menyelenggarakan perdagangan efek adalah bursa efek. Di bursa inilah dilakukan jual beli saham dengan menggunakan jasa perusahaan efek yang
menjadi anggota bursa tersebut. Dengan demikian para pemodal tidak dapat melakukan jual beli antar mereka sendiri secara langsung, tetapi harus lewat
anggota bursa di bursa efek. Hampir semua perdagangan saham dalam dunia investasi ini
mengandung unsur ketidakpastian atau risiko. Investor menghadapi kesempatan investasi yang berisiko, pilihan investasi tidak dapat hanya
mengandalkan pada tingkat keuntungan yang diharapkan. Apabila para investor mengharapkan pada tingkat keuntungan yang tinggi, maka ia harus
bersedia menanggung risiko yang tinggi pula. Dalam hal ini investor dapat melihat kinerja dari perusahaan yang sahamnya akan dibeli
Penelitian ini dilakukan di BEI Bursa Efek Indonesia, dengan mengambil data saham yang termasuk ke dalam harga saham periode 2006
sampai 2010 sektor pertambangan, di antaranya ANTM Aneka Tambang, BUMI Bumi Resources, ENRG Energi Mega Persada, TINS Timah,
PTBA Tambang Batubara Bukit Asam. Pada kesempatan ini penulis menganalisis faktor fundamental dan teknikal.
Analisis fundamental dilakukan dengan pendekatan present value dan model kelipatan laba atau Price Earning Ratio PER. Dengan model
pendekatan present value dapat diperoleh informasi tentang nilai intrinsik saham yang dianalisis. Nilai intrinsik dapat dibandingkan dengan harga pasar
yang ada di pasar modal. Apakah nilai intrinsiknya lebih mahal dari harga pasar atau lebih murah dari harga pasar. Sedangkan dengan model Price
Earning Ratio PER, dapat diketahui rasio harga saham saat ini dengan laba
per lembar saham dan untuk menentukan saham yang paling murah dan yang paling mahal dalam satu perusahaan.
Analisis teknikal dilakukan dengan mengumpulkan data masa lalu untuk memprediksi arah pergerakan saham ke depannya. Analisis teknikal
dapat dilakukan dengan banyak cara. Dalam penelitian ini peneliti memilih menggunakan moving average. Analisis ini dapat menghasilkan informasi
pergerakan harga saham yang akan terjadi selanjutnya atau peramalan tentang harga saham. Informasi ini berguna bagi investor untuk melakukan
transaksi saham baik jual maupun beli. Kerangka pemikiran secara lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 3.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian