dengan nilai PER -103,3 adalah saham ENRG. Pada triwulan IV tahun 2008, saham yang paling mahal adalah saham PTBA dengan PER 9,2 kali
dan saham yang paling murah adalah saham ENRG dengan PER -32,8 kali. Dari perbandingan tersebut untuk secara lebih jelas dapat dilihat pada
Tabel 14.
Tabel 14. Perbandingan harga
saham 5
perusahaan industri
pertambangan periode 2006-2008
Triwulan Tahun Paling mahal
Paling murah I2006
ENRG ANTM
II2006 ENRG
ANTM III2006
ENRG BUMI
IV2006 ENRG
BUMI I2007
ENRG BUMI
II2007 ENRG
BUMI III2007
ENRG TINS
IV2007 ENRG
TINS I2008
ENRG TINS
II2008 ENRG
ANTM III2008
PTBA ENRG
IV2008 PTBA
ENRG
4.3. Analisis Teknikal
Analisis teknikal merupakan suatu metoda analisis untuk memperkirakan harga saham yang akan datang berdasarkan harga saham
diwaktu yang lampau. Jadi pada intinya analisis teknikal merupakan analisis terhadap pola pergerakan harga di masa lampau dengan tujuan untuk
meramalkan pergerakan harga di masa yang akan datang. Analisis teknikal
ini sering juga disebut dengan chartist karena melakukan studi dengan menggunakan grafik chart, dimana dapat menemukan suatu pola
pergerakan harga sehingga dapat mengeksploitasinya untuk mendapatkan keuntungan.
Moving average adalah pergerakan harga rata-rata dari suatu saham
dalam sebuah durasi waktu. Indikator ini sangat berguna dalam grafik perdagangan saham yang memiliki trend. Jika trend naik, indikator ini
memberikan petunjuksinyal beli. Sebaliknya, jika grafik menunjukan trend penurunan, indikator ini memberikan sinyal jual.
A. PT Tambang Bukit Asam Tbk PTBA
Selama periode tahun 2006 hingga 2010, harga saham PT Tambang Bukit Asam Tbk memperlihatkan garis trend yang
terbentuk melalui Exponential Moving Average EMA yang menunjukkan garis trend yang naik. Hal ini terlihat dari grafik harga
saham yang kebanyakan berada di atas grafik EMA. Sinyal beli terjadi saat grafik saham memotong ke atas
grafik EMA 4 dan sementara sinyal jual terjadi saat grafik saham memotong ke bawah grafik EMA 4. Manfaat yang diperoleh dari
sinyal tersebut yaitu investor dapat menentukan kapan waktu pembelian dan penjualan yang tepat agar menghasilkan capital gain
yang optimum. PT Tambang Bukit Asam Tbk pada periode tahun 2006 hingga 2010 lebih banyak memperlihatkan sinyal beli, yang
artinya para investor diharapkan membeli saham dengan harga rendah dan bila terjadi sinyal jual para investor dapat menjual
dengan harga yang lebih tinggi. Sinyal beli bullish terjadi enam kali yaitu antara bulan
Maret 2006 hingga Oktober 2006, Desember 2006, Februari 2007, Mei 2008 hingga Juni 2008, antara bulan April 2009 hingga bulan
Januari 2010 dan sinyal beli yang keenam terjadi di bulan Maret 2010. Selanjutnya sinyal jual bearish terjadi lima kali yaitu pada
bulan November 2006, Januari 2007, antara Maret 2008 hingga April 2008, antara bulan Juli 2008 hingga bulan Maret 2009 dan
bulan Februari 2010. Jika dilihat dari grafik pada bulan Maret tahun 2010 harga saham mencapai titik paling tinggi dengan harga Rp
17.400, pergerakan harga saham akan terus naik melebihi angka 17.400 dan belum bisa ditentukan untuk ke depannya apakah
menunjukkan tanda-tanda perpotongan kapan sinyal jual dan sinyal beli. Grafik keduanya dapat dilihat pada Gambar 5.
Gambar 5. Grafik Exponential Moving Average PT Tambang Bukit Asam Tbk Periode 2006-2010
B. PT Aneka Tambang Tbk ANTM
Selama periode 2006-2010, harga saham PT Aneka Tambang Tbk terlihat garis trend yang terbentuk melalui
Exponential Moving Average EMA menunjukkan garis trend yang
mengalami kenaikan pada tahun 2006 hingga pertengahan tahun 2007, karena grafik harga saham terus berada di atas grafik EMA.
0,000 2,000
4,000 6,000
8,000 10,000
12,000 14,000
16,000 18,000
20,000
Ja n
-0 6
Ap r-
6 Ju
l- 6
O k
t- 6
Ja n
-0 7
Ap r-
7 Ju
l- 7
O k
t- 7
Ja n
-0 8
Ap r-
8 Ju
l- 8
O k
t- 8
Ja n
-0 9
Ap r-
9 Ju
l- 9
O k
t- 9
Ja n
-1 Harga
penutupan EMA 4
Pada tahun 2008-2010 garis trend mengalami penurunan, ini terlihat dari grafik EMA terus berada di atas grafik harga saham.
Penentuan sinyal jual dan sinyal beli dapat digunakan untuk menentukan waktu penjualan dan pembelian agar menghasilkan
capital gain yang menguntungkan bagi investor. Sinyal beli terjadi
saat grafik saham memotong ke atas grafik EMA 4 dan sementara sinyal jual terjadi saat grafik saham memotong ke bawah grafik
EMA 4. Sinyal beli bullish terjadi sebanyak empat kali antara
bulan Mei 2006 hingga Mei 2007, November 2007 hingga Desember 2007, antara bulan April 2009 hingga Oktober 2009 dan bulan Maret
2010. Selanjutnya sinyal jual yang terbentuk adalah sebanyak tiga kali yaitu mulai dari bulan Juni 2007 hingga Oktober 2007 kemudian
bulan Januari 2008 hingga bulan Maret 2009 dan sinyal jual yang ketiga terjadi di bulan November 2009 hingga Februari 2010. Untuk
tahun 2010 harga saham cenderung meningkat secara perlahan, pada bulan Maret harga saham ditutup dengan harga Rp 2.400 dan
kemungkinan harga saham ini akan terus meningkat. Gambar 6 memperlihatkan grafik harga saham dan grafik EMA.
2000 4000
6000 8000
10000 12000
14000 16000
18000
Ja n
-0 6
Ap r-
6 Ju
l- 6
O k
t- 6
Ja n
-0 7
Ap r-
7 Ju
l- 7
O k
t- 7
Ja n
-0 8
Ap r-
8 Ju
l- 8
O k
t- 8
Ja n
-0 9
Ap r-
9 Ju
l- 9
O k
t- 9
Ja n
-1 Harga penutupan
EMA 4
Gambar 6. Grafik Exponential Moving Average PT Aneka Tambang Tbk Periode 2006-2010
C. PT Bumi Resources Tbk BUMI
Selama periode 2006 hingga 2010, harga saham PT Bumi Resources Tbk terlihat garis trend yang terbentuk melalui
Exoponential Moving Average menunjukkan garis trend yang
meningkat pada tahun 2006 hingga 2007, mengalami penurunan pada tahun 2008 dan di tahun 2010 mulai mengalami peningkatan.
PT Bumi Resources Tbk pada periode tahun 2006 hingga 2010 lebih banyak memperlihatkan sinyal beli yang terjadi antara
tahun 2006 hingga 2007 dan mulai terbentuk sinyal jual pada tahun 2008 dan akhir tahun 2009. Pada periode ini investor lebih banyak
melakukan pembelian saham daripada menjual saham. Sepanjang periode 2006 hingga 2010, sinyal beli bullish
terjadi enam kali, yang pertama terjadi pada bulan Maret hingga April 2006, kedua bulan Juni 2006, ketiga bulan November 2006
sampai dengan Februari 2008, yang keempat terjadi pada bulan April hingga Juni 2008, yang kelima terjadi pada bulan April 2009 hingga
September 2009 dan keenam terjadi di bulan Januari 2010. Sinyal jual bearish sepanjang periode 2006-2010 terjadi
enam kali pula yaitu antara Mei hingga Juni 2006, yang kedua antara Agustus hingga Oktober 2006, untuk yang ketiga terjadi di bulan
Maret 2008, keempat terjadi pada bulan Juli hingga Maret 2009, yang kelima terjadi di bulan Oktober 2009 hingga Desember 2009
dan keenam terjadi di bulan Februari hingga Maret 2010. Pada triwulan I tahun 2010 harga saham BUMI cenderung mengalami
penurunan dari bulan Januari hingga Maret sebesar 225 poin, Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 7. Grafik Exponential Moving Average PT Bumi Resources Tbk Periode 2006-2010
D. PT Energi Mega Persada Tbk ENRG
Selama periode 2006 hingga 2010, harga saham PT Energi Mega Persada Tbk terlihat garis trend yang terbentuk melalui
Exponential Moving Average EMA menunjukkan garis trend yang
mengalami peningkatan dan penurunan Gambar 8. Sepanjang periode tahun 2006 hingga 2010 PT Energi
Mega Persada Tbk lebih banyak memperlihatkan sinyal jual yang artinya pada periode ini investor lebih banyak melakukan penjualan
saham.
1000 2000
3000 4000
5000 6000
7000 8000
9000
Ja n
-0 6
Ap r-
6 Ju
l- 6
O k
t- 6
Ja n
-0 7
Ap r-
7 Ju
l- 7
O k
t- 7
Ja n
-0 8
Ap r-
8 Ju
l- 8
O k
t- 8
Ja n
-0 9
Ap r-
9 Ju
l- 9
O k
t- 9
Ja n
-1 Harga
Penutupan EMA 4
Gambar 8. Grafik Exponential Moving Average PT Energi Mega Persada Tbk Periode 2006-2010
Sinyal beli bullish pada periode 2006 hingga 2010 terjadi sebanyak lima kali. Yang pertama terjadi di bulan Februari 2006,
kedua terjadi antara Januari hingga Maret 2006, ketiga terjadi pada bulan Mei hingga Juli 2007, sinyal beli keempat terjadi pada bulan
September 2007 hingga Februari 2008 dan yang kelima terjadi di bulan April hingga bulan September 2009.
Sinyal jual terjadi bearish terjadi empat kali, yaitu yang pertama terjadi antara Mei hingga Desember 2006, kedua terjadi di
bulan April 2007, ketiga di bulan Agustus 2007, yang keempat sinyal jual terjadi pada bulan Maret hingga bulan Maret 2009 dan
sinyal jual yang kelima terjadi di bulan Oktober 2009 hingga Akhir triwulan 1 tahun 2010. Harga saham perusahaan ini terus mengalami
penurunan, begitu pula di tahun 2010. Pada bulan Januari 2010 harga saham ditutup dengan kisaran Rp 174 turun sebesar 27 basis poin di
bulan Maret 2010. Bila dilihat pada grafik, kemungkinan PT Energi Mega Persada Tbk terus berada pada posisi jual karena untuk
kedepannya masih belum terlihat adanya titik potong untuk sinyal beli.
1000 2000
3000 4000
5000 6000
7000 8000
9000
Ja n
-0 6
Ap r-
6 Ju
l- 6
O k
t- 6
Ja n
-0 7
Ap r-
7 Ju
l- 7
O k
t- 7
Ja n
-0 8
Ap r-
8 Ju
l- 8
O k
t- 8
Ja n
-0 9
Ap r-
9 Ju
l- 9
O k
t- 9
Ja n
-1 Harga
Penutupan EMA 4
E. PT Timah Tbk TINS
Selama periode 2006 hingga 2010, harga saham PT Timah Tbk terlihat garis trend yang terbentuk melalui grafik Exponential
Moving Average menunjukkan garis trend yang mengalami
peningkatan, ini terlihat dari grafik harga saham yang kebanyakan berada dia atas grafik EMA Gambar 9.
Gambar 9. Grafik Exponential Moving Average PT Timah Tbk Periode 2006-2010
PT Timah Tbk pada periode tahun 2006 hingga 2010 lebih banyak memperlihatkan sinyal beli, yang artinya para investor lebih
banyak melakukan pembelian saham ini. Sinyal beli bullish terbentuk empat kali antara April 2006, kemudian sinyal beli
terbentuk mulai Oktober 2006 hingga Juli 2008, terbentuk kembali pada bulan Mei 2009 hingga September 2009 dan sinyal beli
keempat terjadi pada triwulan 1 pada tahun 2010. Selanjutnya sinyal jual bearish terbentuk tiga kali antara
bulan Mei hingga September 2006, sinyal jual yang kedua terjadi antara Agustus 2008 hingga April 2009 dan sinyal jual yang ketiga
terjadi pada bulan Oktober 2009 hingga Desember 2009. Harga
0,000 5,000
10,000 15,000
20,000 25,000
30,000 35,000
40,000
Ja n
-0 6
Ap r-
6 Ju
l- 6
O k
t- 6
Ja n
-0 7
Ap r-
7 Ju
l- 7
O k
t- 7
Ja n
-0 8
Ap r-
8 Ju
l- 8
O k
t- 8
Ja n
-0 9
Ap r-
9 Ju
l- 9
O k
t- 9
Ja n
-1 Harga
Penutupan EMA 4
saham PT Timah di tahun 2010 terus mengalami peningkatan yang cukup baik, pada bulan Desember tahun 2009 harga saham ditutup
dengan nilai Rp 2.000 dan diakhir triwulan I tahun 2010 harga saham ditutup dengan nilai Rp 2.375 atau meningkat sebesar 375
poin. Kemungkinan untuk kedepannya harga saham PT Timah akan terus mengalami peningkatan.
4.4. Perbandingan Analisis Fundamental dan Teknikal A.