2.6. Analisis Fundamental
Analisis fundamental mencoba memperkirakan harga saham di masa yang akan datang dengan mengestisimasi nilai faktor-faktor fundamental
yang mempengaruhi harga saham di masa yang akan datang dan menerapkan hubungan variabel-variabel tersebut sehingga diperoleh taksiran harga
saham. Analisis fundamental adalah salah satu jenis analisis investasi yang dilakukan yang dilakukan investor dengan memperhatikan laporan keuangan
dan fundamental perusahaan. Setiap berita baik yang berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan ekonomi dapat menjadi faktor fundamental
yang penting untuk dicermati Sabrini, 2008. Menurut Husnan 2001, karena banyak faktor yang mempengaruhi
harga saham, maka untuk melakukan analisis fundamental diperlukan beberapa tahapan analisis. Tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
2.6.1. Analisis Ekonomi dan Pasar
Kegiatan perekonomian mempengaruhi kondisi pasar, sehingga dapat mempengaruhi para pemodal. Apabila pasar membaik atau
memburuk, artinya saham-saham juga akan terpengaruh dengan arah yang sama. Selain terhadap tingkat keuntungan yang diperoleh
investor, kondisi pasar juga mempengaruhi kemampuan perusahaan memperoleh laba. Disamping pengaruhnya terhadap kondisi
perusahaan, kondisi perkonomian juga mempengaruhi kondisi industri Husnan, 2001.
2.6.2. Analisis Industri
Sebelum melakukan analisis industri atau sektor tertentu, maka perlu melihat perkembangan atau kinerja industrisektor tersebut,
sehingga dapat
memberikan gambaran
arah perkembangan
industrisektor tersebut. Seharusnya pengamatan perlu dilakukan untuk periode yang cukup panjang sehingga barangkali dapat dideteksi pola
perkembangannya atau adanya pengaruh akibat kondisi ekonomi. Menurut Husnan 2001, untuk melakukan analisis industri,
langkah yang pertama yang dapat dilakukan adalah dengan
mengidentifikasikan tahap kehidupan produknya. Tahap ini bermaksud untuk mengenali apakah industri tempat perusahaan beroperasi
merupakan industri yang masih berkembang cepat, sudah stabil, ataukah sudah menurun. Langkah berikutnya adalah menganalisis
industri dalam kaitannya dengan kondisi perekonomian. Langkah ketiga adalah analisis kualitatif terhadap industri tersebut, yang
dimaksudkan untuk membantu pemodal menilai prospek industri di masa yang akan datang.
2.6.3. Analisis Perusahaan
Analisis fundamental perusahaan dilakukan untuk menilai intrinsik saham perusahaan yang di analisis. Nilai intrinsik ini
digunakan untuk membandingkan dengan harga pasar. Nilai intrinsik suatu saham ditentukan oleh faktor-faktor fundamental yang
mempengaruhinya Halim, 2003. Menurut Husnan 2001, untuk menafsir nilai intrinsik saham, ada
dua metode yang sering digunakan, yaitu metode present value metode kapitalisasi penghasilan dan metode Price Earning Ratio atau
PER metode kelipatan laba. 1. Metode present value
Metode ini adalah nilai saat ini suatu saham adalah sama dengan present value arus kas yang diharapkan akan diterima
oleh pemilik saham tersebut. Arus kas bebas merupakan arus kas yang dihasilkan dari operasi perusahaan setelah
dikurangi pajak dan setelah dikurangi kebutuhan pengeluaran untuk investasi modal Petty, 2002.
2. Metode Price Earning Ratio PER Metode Price earning Ratio PER adalah ukuran kinerja
saham yang didasarkan atas perbandingan harga pasar saham terhadap pendapatan per lembar saham Earning Per Share,
EPS. Langkah pertama yang perlu adalah memahami laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan. Ada dua laporan
keuangan yang utama, yaitu Neraca dan laporan Rugi Laba.
Perusahaan yang memiliki nilai PER yang paling rendah adalah perusahaan yang harga sahamnya paling murah.
Sedangkan untuk perusahaan yang memiliki nilai PER yang paling tinggi adalah perusahaan yang mempunyai harga
saham yang paling mahal.
2.7. Kerangka Analisis Fundamental