tersebut, dan meningkatkan masalah tak terduga untuk eksplorasi. FGD memiliki ide yang mudah dimengerti dan hasil yang terpercaya. FGD yang rendah dalam
biaya, satu dapat memperoleh hasil yang relatif cepat, dan mereka dapat meningkatkan ukuran sampel laporan dengan berbicara dengan beberapa orang
sekaligus Ada beberapa jenis FGD, yakni:
1. Two-way focus group FGD dua arah - satu kelompok disaksikan kelompok lain dan membahas diamati interaksi dan kesimpulan.
2. Dual moderator focus group Dual moderator fokus grup - moderator memastikan satu sesi berlangsung lancar, sementara yang lain memastikan
bahwa semua topik yang dibahas. 3. Dueling moderator focus group - dua moderator berada pada sisi yang
berlawanan saat berdiskusi. 4. Respondent moderator focus group - satu atau lebih dari responden diminta
untuk bertindak sebagai moderator sementara. 5. Client participant focus groups - satu atau lebih perwakilan klien berpartisipasi
dalam diskusi, baik tertutup ataupun terbuka. 6. Mini focus groups - kelompok yang terdiri dari empat atau lima anggota
bukan 8 sampai 12. 7. Teleconference focus groups
–FGD yang menggunakan jaringan telepon. 8. Online focus groups FGD online
– menggunakan internet. http:luzman-interisti.blogspot.com200812focus-group-discussion.html 28
April 2010
2.4. AHP Analitycal Hie rarchy Process
Saaty 1991, AHP merupakan suatu proses untuk mengorganisasikan informasi dan judgement dalam memilih alternatif yang paling disukai. Denga n
menggunakan AHP, suatu persoalan akan dipecahkan dalam suatu kerangka berfikir terorganisir, sehingga memungkinkan untuk diekspresikan dalam
pengambilan keputusan efektif atas persoalan tersebut. Marimin 2004 menyatakan Prinsip kerja AHP adalah penyederhanaan suatu persoalan kompleks
yang tidak terstruktur, stratejik dan dinamik menjadi bagian-bagiannya, serta menata dalam suatu hirarki. Secara grafis, persoalan keputusan AHP dapat
dikontruksikan sebagai diagram bertingkat, yang dimulai dengan goalsasaran, kriteria level pertama, subkriteria, dan alternative.
Keunggulan AHP dalam pengambilan keputusan dapat digambarkan secara grafik, sehingga mudah dipahami oleh semua pihak yang terlibat dalam
pengambilan keputusan. Serta dalam proses keputusan komplek s dapat diuraikan menjadi keputusan-keputusan lebih kecil yang dapat ditangani dengan mudah.
Beberapa keuntungan yang diperoleh bila menggunakan metode AHP dalam pengambilan keputusan Marimin, 2004:
1. Kesatuan: Memberikan satu model tunggal yang mudah dimengerti dan tidak terstruktur.
2. Kompleksitas: AHP memadukan pemikiran dedukatif dan pemikiran berdasarkan sistem dalam memecahkan persoalan kompleks.
3. Saling ketergantungan: AHP dapat menangani saling ketergantungan elemen- elemen dalam suatu sistem dan tidak memaksakan pemikiran linier.
4. Penyusunan Hirarki: AHP mencerminkan kecenderungan pemikiran alami untuk memilah- milah elemen-elemen suatu sistem dalam berbagai tingkat
yang berbeda dan mengelompokan unsur yang serupa dalam setiap tingkat. 5. Pengukuran: AHP memberikan suatu skala untuk menetapkan prioritas.
6. Konsistensi: AHP melacak konsistensi logis dari pertimbangan-pertimbangan yang digunakan untuk menetapkan berbagai prioritas.
7. Sintesis: AHP memberikan kebijakan kepada setiap alternatif. 8. Tawar- menawar: AHP mempertimbangkan prioritas-prioritas relatif dari
berbagai faktor sistem dan memungkinkan organisasi memilih alternatif terbaik berdasarkan tujuan-tujuan mereka.
9. Penilaian dan Konsensus: AHP tidak memakssakan konsensus tetapi mensintesiskan suatu hasil yang representif dari berbagaipenilaian yang
berbeda. 10. Pengulangan Proses: AHP memungkinkan organisasi memperhalus definisi
mereka pada suatu persoalan dan memberbaiki pertimbangan dan pengertian mereka melalui pengulangan.
2.5 Penelitian Terdahulu