Berdasarkan penelitian Adiwidjaya 2000 di Kabupaten Serang menyatakan bahwa pengetahuan bidan puskesmas dan dokter puskesmas tentang AMP sudah
baik, mereka sudah memahami kegiatan AMP dan hanya sebahagian kecil ditemukan masih ada bidan dan dokter puskesmas yang belum memahami AMP secara baik hal
ini disebabkan karena dokter dan bidan tersebut masih baru dan belum mendapatkan pelatihan mengenai AMP atau bidan puskesmas tersebut jarang mengikuti kegiatan
AMP. Hal ini perlu diperbaiki dengan melakukan pembinaan khusus berupa pelatihan dan bimbingan oleh tim AMP kabupaten.
5.1.2. Struktur Organisasi
Struktur organisasi dan kelembagaan AMP diperlukan untuk mempermudah pembagian tugas, pengendalian kegiatan dan dengan adanya kejelasan secara formal
tentang kewenangan masing- masing anggota tim AMP. Sebagai suatu sistem, tidaklah sulit dipahami bahwa dalam organisasi terdapat
berbagai bagian , komponen atau sub sistemyang satu sama lain saling berhubungan dan mempengaruhi . Agar tujuan tercatum dalam rencana dapat dicapai dengan
memuaskan maka berbagai satuan organisasi ini perlu mendapatkan pengaturan yang sebaik- baiknya. Pengaturan yang seperti ini melahirkan konsep struktur organisasi
yakni yang menunjuk pada bagian atau pola hubungan antara satu satuan organisasi dengan satuan organisasi lain. Lebih lanjut karena pada waktu melakukan
pengelompokkan fungsi dan wewenang harus disusun secara keseluruhan. Jika diketahui bahwa sifat yang dimiliki oleh setiap fungsi dan wewenang pada dasarnya
adalah dinamis, suatu organisasi akan mendapatkan nilai yang baik apabila organisasi
Universitas Sumatera Utara
tersebut dapat selalu menyesuaikan diri dengan perkembangan lingkungan. Dengan perkataan lain, konsep sistem dalam organisasi bukanlah sistem yang tertutup,
mmelainkan sistem yang terbuka open sistem Syafrudin, 2009 Struktur organisasi AMP di Kabupaten Langkat untuk tingkat kabupaten dari
tahun 2008 sudah terbentuk dengan ketetapan dari Kepala Dinas Kesehatan tetapi berkas sudah tidak ada lagi, akan melembaga dengan adanya struktur organisasi
dengan surat ketetapan Bupati Kabupaten langkat No 440.05 – 41K 2014 dan sudah mendapat pengesahan dalam tahun 2014, sedangkan struktur organisasi AMP di
puskesmas belum ada secara tertulis . Puskesmas hanya melakukan kegiatan AMP bila ada kasus- kasus kematian maternal maupun perinatal kemudian dibicarakan
secara internal tentang bagaimana kasus itu terjadi, dimana terjadinya dan apa penyebab kasus kematian tersebut terjadi karena nantinya AMP tingkat puskesmas
dibahas juga pada pertemuan AMP tingkat kabupaten dan di kabupatenlah diberikan rekomendasi oleh tim pengkaji terhadap kasus- kasus kematian tersebut. Jadi di
puskesmas hanya mengetahui saja adanya kejadian kasus- kasus kematian ibu maupun bayi di wilayah kerjanya serta melaporkannya ke Dinas kesehatan Kabupaten
Langkat. Struktur organisasi yang ada di Kabupaten dengan uraian tugas serta rencana
kegiatan yang terdiri dari A. tim manajemen, penanggung jawab : kepala dinas kesehatan, koordinator tim manajemen : 1, Kepala bidang kesehatan keluarga 2.
Kepala Bidang pelayanan kesehatan , Sekretariat , B. Tim Pengkaji :Tim pengkaji internal dan eksternal C. Komunitas Pelayanan 1. Kelompok Pembuat kebijakan 2.
Universitas Sumatera Utara
Kelompok pimpinan failitas pelayanan 3. Kelompok petugas kesehatan 4. Kelompok masyarakat ditetapkan di Stabat tanggal 26 Mei 2014. Dilihat dari struktur organisasi
dengan surat ketetapan bupati sudah melibatkan unsur lintas sektoral terkait, seperti pada komunitas pelayanan dalam kelompok pembuat kebijakan yang terdiri dari
kepala bidang kesehatan DPRD, Kepala Bapeda Kabupaten Langkat dan Kepala BPJS Kabupaten Langkat mempunyai tugas memfasilitasi penyelenggaraan AMP dan
mengimplementasikan rekomendasi- rekomendasi pada tingkat kebijakan. Kelompok pimpinan fasilitas pelayanan yang terdiri dari Direktur RSUD dan RS swasta Se-
Kabupaten Langkat dan para Kepala Puskesmas Se- Kabupaten Langkat tugasnya memfasilitasi kegiatan pengumpulan dan pelaporan data kematian serta memfasilitasi
implementasi rekomendasi – rekomendasi yang terkait dengan fasilitas yang dipimpinnya, kelompok petugas kesehatan yang terdiri Dokter dan Bidan Bidan
Rumah Bersalin Se- Kabupaten Langkat, Bidan Praktek Mandiri se- Kabupaten Langkat, Bidan Desa se- Kabupaten Langkat memiliki tugas memberikan input
berupa informasi atas kematian yang ditelusuri dari masyarakat atau diperoleh dari fasilitas pelayanan kesehatan, kelompok masyarakat yang terdiri dari Kepala Forum
Komunitas Kesehatan Kabupaten Langkat mempunyai tugas memberikan input berupa informasi perihal kematian maternal – perinatal neonatal yang terjadi di
masyarakat yang selanjutnya akan ditindak lanjuti pengumpulan data oleh petugas kesehatan.
Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Kabupaten Langkat tersebut sudah mengacu pada prinsip pokok organisasi yang penting seperti mempunyai pendukung
Universitas Sumatera Utara
dalam hal ini didukung oleh Bupati karena semakin tinggi kualitas pendukung maka makin kuatlah organisasi tersebut, mempunyai tujuan pada dasarnya tujuan yang
dimaksud disini adalah sesuatu yang mengikat para pendukung yakni orang –orang yang terlibat dalam organisasi tersebut, mempunyai kegiatan adalah apabila
organisasi tersebut baik memiliki kegiatan yang jelas dan terarah, mempunyaian pembagian tugas agar kegiatan yang dilakukan dapat terlaksana dengan baik perlulah
diatur pembagian tugas job description untuk selanjutnya setiap para pendukung dalam melaksanakan tugas dapat bertanggung jawab terhadap tugas masing- masing,
mencapai kesinambungan kegiatan kesatuan perintah dan arah yakni agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai kegiatan yang dilaksanakan harus bersifat kontinu, fleksibel
dan sederhana dalam rangka mencapai tujuan yang ditetapkan perlu ada prinsip kesatuan perintah unity of command serta kesatuan arah unityofdirection yang
kesemuanya harus dapat membentuk mata rantai yanng tak terputus chain of command. Syafrudin, 2009
Pada penelitian ini kegiatan AMP yang dilaksanakan hanya diikuti dari unsur kesehatan saja yaitu bidan kordinator, kepala puskesmas, bidan dan pelayanan medik
Rumah Sakit Umum Tanjung Pura dan tim pengkaji dr. Spesialis kandungan . Tidak pernah melibatkan unsur lintas sektoral yang terkait jika ada dihasilkan suatu
rekomendasi yang harus ditindaklanjuti dan perlu melibatkan lintas sektor tentu hal ini dapat menghambat pelaksanaan AMP sehingga perlu langkah-langkah perbaikan.
Dengan ada SK Bupati tentang pembentukan tim Audit Maternal Maternal AMP Kabupaten Langkat Tahun 2014 maka sangat diharapkan peningkatan kerjasama yang
Universitas Sumatera Utara
baik antar orang–orang yang terlibat didalamnya untuk menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan ibu dan anak dalam rangka mempercepat penurunan angka
kematian maternal dan angka kematian perinatal melalui audit maternal dan perinatal dilakukan secara terus menerus melalui tata kelola klinik
5.1.3. Sarana