Perilaku Rumah Tangga HASIL DAN PEMBAHASAN

No Permasalahan Lokasi Rekomendasi Kebijakan 2 Produksi sampah organik dan anorganik Perkampungan, BTN, dan real estate  Memberikan advokasi kepada masyarakat dalam pengelolaan persampahan yang baik iklan, poster, penyuluhan, ajakan  Insentif awal berupa modal uang dan barang kepada organisasi masyarakat seperti bank sampah 3 Tempat pembuangan akhir sampah rumah tangga Sederhana dan perkampungan  Insentif berupa pembangunan tempat sampah resmi  Pengawasan terhadap lokasi- lokasi yang dijadikan tempat pembuangan sampah ilegal  Pemberian sanksi kepada masyarakat yang melanggar peraturan pembuangan sampah

VI. SIMPULAN DAN SARAN

6.1 Simpulan

Berdasarkan tujuan dilakukannya penelitian ini, maka dari hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut 1. Karakteristik masyarakat Kecamatan Sawangan dilihat dari kelas sosial ekonominya sangat beragam. Komponen karakteristik ini meliputi beberapa variabel yakni jenis kelamin, usia, status pekerjaan, pendidikan, jumlah penghuni dalam satu rumah, pendapatan dan jasa angkut sampah. Masyarakat didominasi oleh penduduk wanita. Masyarakat didominasi oleh pekerja aktif. Tingkat pendidikan mayoritas Sekolah Lanjutan Tingkat Atas SLTA. Tingkat pendapatan masyarakat Sawangan antara Rp 2.500.000 – Rp 15.000.000. tingkat pendapatan ini didominasi pendapatan dengan kisaran sebesar Rp 2.500.000 - Rp 5.000.000 dan Rp 15.000.000. Mayoritas jumlah penghuni yang tinggal dalam satu KK atau rumah tangga adalah sebanyak 4-6 jiwa meliputi keluarga inti seperti pasangan suami istri dan anak-anaknya. 2. Faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi komposisi sampah rumah tangga antara lain pendapatan, status pekerjaan, tempat tinggal serta berat sampah yang dihasilkan setiap harinya. Peluang timbulan sampah organik lebih besar di perumahan perkampungan dibandingkan perumahan sederhana dan real estate, sedangkan peluang timbulan sampah anorganik lebih besar berada di perumahan real estate dibandingkan perumahan sederhana dan perkampungan. Dugaan awal bahwa produksi sampah pada hari libur lebih banyak dibandingkan produksi sampah pada hari kerja ternyata terbantahkan. 3. Perilaku masyarakat Sawangan terhadap pengelolaan sampah rumah tangga ini sebenarnya sudah baik tetapi masih banyak TPS liar yang tersebar diseluruh kawasan pemukiman warga. Hal ini menyebabkan penumpukan sampah di sembarang tempat. Sistem pengelolaan sampah belum bisa dilakukan secara benar di ketiga kelompok perumahan. Ternyata tingkat pendidikan tidak berpengaruh terhadap perilaku pengelolaan sampah rumah tangga. Hal ini karena pengelola sampah bukanlah penghuni rumah melainkan asisten rumah tangga. 4. Rekomendasi kebijakan tentang pengelolaan sampah yang bisa diimplementasikan di Kecamatan Sawangan adalah dengan membuat sistem perencanaan baru berupa advokasi kepada masyarakat mengenai pengelolaan persampahan yang baik serta pemberian insentif awal berupa pembangunan TPS dan pengangkutan sampah gratis pada tiga bulan pertama sehingga masyarakat terbiasa dan untuk selanjutnya setelah masa percobaan tersebut, masyarakat diharapkan mampu membayar retribusi persampahan secara mandiri. Pemberian modal awal dianggap perlu untuk kegiatan sosial masyarakat seperti bank sampah.

6.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas terhadap penelitian ini maka beberapa saran yang bisa diberikan adalah sebagai berikut 1. Pemerintah Kecamatan Sawangan diharapkan lebih gencar dalam penyuluhan tentang sampah dan pengelolaannya kepada seluruh lapisan masyarakat Kecamatan Sawangan. 2. Pemerintah Kecamatan Sawangan bisa membuat kebijakan baru tentang retribusi pelayanan kebersihan bagi masyarakat. Faktor sosial ekonomi masyarakat Kecamatan Sawangan yang mempengaruhi komposisi sampah rumah tangga yang dihasilkan bisa dijadikan landasan penetapan tarif baru retribusi pelayanan kebersihan di Kecamatan Sawangan. 3. Masyarakat tidak perlu menunggu sosialisasi dari pemerintah setempat untuk melakukan upaya pengelolaan sampah misalnya dengan cara pemilahan sampah organik dan anorganik dalam rumah tangga. Masyarakat diharapkan lebih kreatif dan inovatif dalam mengurangi timbulan sampah contohnya dengan memberi informasi kepada masyarakat yang belum paham terhadap sampah dan lingkungan, melaksanakan program 3R atau lebih baik lagi mendirikan bank sampah di kawasan tempat tinggal mereka. 4. Pemerintah Kecamatan Sawangan diharapkan bisa mengajak tokoh-tokoh masyarakat dalam implementasi kebijakannya. Hal ini sangat penting karena masyarakat bisa berpartisipasi lebih banyak lagi dalam pengelolaan sampah. 5. Penelitian selanjutnya tidak hanya memisahkan sampah menjadi dua jenis organik dan anorganik tetapi akan lebih baik apabila jenisnya lebih spesifik seperti sampah plastik, botol, kaca, sampah sisa dapur, residu dan lain-lain. 6. Penelitian selanjutnya dapat menghubungkan faktor lain selain sosial ekonomi yang mempengaruhi komposisi sampah rumah tangga. DAFTAR PUSTAKA Abdulsyani. 1994. Sosiologi Skematika. Jakarta ID: Bumi Aksara Afroz R, Hanaki K, Tuddin R. 2010. The Role of Socio-Economic Factors on Household Waste Generation: A Study in a Waste Management Program in Dhaka City, Bangladesh. Medwell Journals. Vol 5 3: 183-190 Anonim. 2014. Upah Minimum Rata-rata Kota Depok 2014. Depok.com [Internet]. [diunduh 2014 Nov 16]. Tersedia pada: httpdepok.comupah- minimum-kota-depok.html [Bappeda] Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Depok. 2008. Depok Dalam Angka 2008. Depok ID: Bappeda Depok [Bappeda] Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Depok. 2009. Depok Dalam Angka 2009. Depok ID: Bappeda Depok [Bappeda] Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Depok. 2010. Depok Dalam Angka 2010. Depok ID: Bappeda Depok [Bappeda] Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Depok. 2011. Depok Dalam Angka 2011. Depok ID: Bappeda Depok [Bappeda] Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Depok. 2012. Depok Dalam Angka 2012. Depok ID: Bappeda Depok [Bappeda] Badan Perncanaan Pembangunan Daerah Kota Depok. 20132014. Depok Dalam Angka 20132014. Depok ID: Bappeda Depok Bintoro MH. 2008. Sampah Kota, Kompos dan Banjir. Bogor ID. IPB Press [BPS] Badan Pusat Statistik. 2000. Survei Sosial Ekonomi Nasional: Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Indonesia 1999. Jakarta ID: BPS [BPS] Badan Pusat Statistik. 2006. Pengertian Pendapatan Rumah Tangga. Jakarta ID: BPS [BPS] Badan Pusat Statistik Kota Depok. 2014. Produk Domestik Regional Bruto 2012. Depok ID: BPS Depok [BPS] Badan Pusat Statistik Kota Depok. 2014. Produk Domestik Regional Bruto 2013. Depok ID: BPS Depok Chalik AA. 2011. Formulasi Kebijakan Sistem Pengelolaan Sampah Perkotaan Berkelanjutan Studi Kasus: DKI Jakarta [disertasi]. Bogor ID: Institut Pertanian Bogor Darmasetiawan, Martin. 2004. Sampah dan Sistem Pengelolaannya. Jakarta ID. Ekamitra Engineering Deaton A. 1998. The Analysis of Households Surveys. United States of America USA: The Johns Hopkins University Press [DKP] Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Depok. 2014. Volume Sampah Kota Depok 2010-2013. Depok ID: DKP Depok Firdaus M. 2004. Ekonometrika Suatu Pendekatan Aplikatif. Jakarta ID: Bumi Aksara Florio M, Colautti S. 2005. A logistic growth theory of public expenditure: A study of five countries over 100 years. Public Choice – Springer, ISSN 0048-5829, ZBD-ID 2075970. Vol 122: 355-393 Gilarso T. 2004. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro. Yogyakarta ID: Kanisius Gujarati DN. 2002. Ekonometrika Dasar. Jakarta ID: Erlangga Gujarati DN. 2007. Dasar-dasar Ekonometrika Jilid 1. Jakarta ID: Erlangga Havilland WA. 2003.Anthropology. Wadsworth UK : Belmont, CA Hosmer DW, Lemeshow. 2000. Applied Logistic Regression. New York USA: John Wiley Sons Juanda B. 2009. Pemodelan dan Pendugaan. Bogor ID: IPB Press Keyness. 1964. The General Theory of Employement, Interest, and Money. United States of America USA: Harcourt Brace Jovanovich Melly GT. 1982. Keadaan Kemiskinan di Daerah Pedesaan Pokok-Pokok Pikiran’ : Buletin Leknas Nomor 2 Nachrowi ND. 2008. Penggunaan Teknik Ekonometri. Jakarta ID: PT Raja Grafindo Persada Neolaka A. 2008. Kesadaran Lingkungan. Jakarta ID: Rineka Cipta Partiredja A. 1985. Pengantar Ekonomika. Yogyakarta ID: BPFE [Pemkot] Pemerintah Kota Depok. 2012. Peraturan Daerah No. 05 tahun 2012 Tentang Retribrusi Pelayanan Persampahan Kebersihan Kota Depok. Depok ID : Pemkot Depok Poerwadarminta. 1989. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta ID: Pusat Bahasa Rahmaniah D. 2014. Estimasi Nilai Willingness to Pay dan Identifikasi Perilaku Ekonomi Petani Ikan Keramba Jaring Apung di Waduk Cirata [skripsi]. Bogor ID: Institut Pertanian Bogor Ramandhani TA. 2011. Analisis Timbulan Komposisi Sampah Rumah Tangga di Kelurahan Mekarjaya Depok Dihubungkan dengan Tingkat Pendapatan- Pendidikan-Pengetahuan-Sikap-Perilaku Masyarakat [skripsi]. Depok ID: Universitas Indonesia [RI] Republik Indonesia. 1997. Undang-undang No. 23 tahun 1997 Tentang Lingkungan Hidup. Jakarta ID: RI [RI] Republik Indonesia. 2008. Undang-undang No.18 tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah. Jakarta ID: RI Schiffman LG, Kanuk LL. 2000. Cosumer Behavior. 7 th Edition. New Jersey USA: Prentice Hall