IV. METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi yang dipilih adalah Kecamatan Sawangan, Kota Depok meliputi tiga klaster yaitu klaster perkampungan non-real estate, perumahan BTN
sederhana dan perumahan real estate. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Mei
– Juli 2014. Lokasi yang dijadikan objek penelitian adalah perkampungan Kampung Legok Menang, Kedaung, Sawangan, perumahan
sederhana Komplek Bappenas, Kedaung, Sawangan, dan perumahan real estate Telaga Golf Sawangan. Lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar 5.
Sumber : Bappeda Kota Depok 2012
Gambar 5 Lokasi penelitian
4.2 Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini dilakukan melalui studi literatur dan penentuan data primer. Sumber data berupa data primer. Data primer ini didapatkan dengan sistem cluster
random sampling. Cluster random sampling merupakan sistem pengambilan Lokasi penelitian
Kecamatan Sawangan, Kota Depok
sampel secara acak yang membagi populasi sebagai klaster-klaster kecil. Survey ini banyak digunakan untuk penelitian pemukiman di daerah perkotaan. Walpole
1992 menjelaskan bahwa jumlah minimal pengambilan sampel dari suatu populasi adalah 30 sesuai dengan sebaran normalnya, sehingga diputuskan untuk
mengambil sampel data minimal sebanyak 30 responden dari setiap klaster. Data primer diambil dari klaster perumahan yang telah dibagi menjadi 3
kelompok. Kelompok pertama yakni sebanyak 40 rumah tangga per satu kepala keluarga dari perumahan perkampungan, kedua sebanyak 40 rumah tangga per
satu kepala keluarga dari perumahan sederhana dan ketiga sebanyak 33 rumah tangga per satu kepala keluarga dari perumahan real estate. Data ini didapatkan
dari hasil wawancara dan kuesioner kepada rumah tangga. Selain itu data sampah didapatkan dari sampah rumah tangga setiap rumah pada hari kerja dan hari libur.
Sampah tersebut dipisahkan sesuai jenisnya yakni sampah organik dan anorganik. Setelah itu sampah ditimbang sesuai dengan jenis dan harinya untuk mengetahui
berat sampah yang dihasilkan setiap rumah tangga per hari. Studi literatur digunakan untuk menunjang beberapa argumen pada
penelitian ini. Studi literatur yang digunakan dalam penelitian ini berupa data panel yang berasal dari data time series pada beberapa tahun terakhir. Variabel
yang diamati adalah jumlah penduduk, pendapatan masyarakat lewat peningkatan PDRB Kota Depok, beberapa komponen sosial ekonomi, serta produksi dan jenis
sampah yang dihasilkan dari masing-masing kelas. Data populasi, PDRB, produksi dan komposisi sampah kota didapatkan dari laporan tahunan kota.
Sedangkan data yang berhubungan dengan sosial ekonomi masyarakat serta jenis sampah yang dihasilkan dari masing-masing kelas didapatkan dari survey lapang
lewat wawancara dan kuesioner data primer. Selain itu data juga didapatkan dari buku laporan yang dikeluarkan oleh pemerintahan Kota Depok, internet, dan
sumber lain yang bisa menunjang penelitian ini.
4.3 Metode Analisis dan Pengolahan Data
Penelitian ini menggunakan dua metode yang akan menjawab tujuan-tujuan yang sudah dipaparkan pada Bab 1. Setelah mendapatkan sampel sebanyak 113
Kepala Keluarga KK yang dianggap mampu mewakili kondisi masyarakat Sawangan, maka selanjutnya akan digunakan metode-metode analisis data untuk
menjawab tujuan dari penelitian ini. Dua metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu analisis deskriptif dan analisis regresi logistik. Secara rinci metode
pengolahan data tersebut disajikan dalam poin berikut ini.
4.4 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif merupakan sebuah pendekatan yang menganalisa secara kualitatif dan kuantitatif. Kualitatif adalah analisis tertulis dalam menggambarkan
permasalahan penelitian. Hal ini berupa narasi-narasi yang menceritakan tentang kasus yang terjadi serta alur penyelesaiannya. Berbeda dengan analisis kuantitatif
yang menjelaskan permasalahan serta pengolahan datanya melalui angka. Analisis kuantitatif akan disajikan dalam bentuk tabulasi sehingga korelasi angkanya dapat
langsung terlihat. Analisis kualitatif akan menjelaskan tabulasi-tabulasi tentang karakteristik responden, perilaku masyarakat terhadap pengelolaan sampah rumah
tangga serta langkah apa yang harus diambil untuk menyelesaikan berbagai permasalahan sampah di Kecamatan Sawangan ini.
Karakteristik masyarakat Kecamatan Sawangan Kota Depok meliputi usia, tingkat pendidikan, status pekerjaan dan jumlah jiwa per KK serta lokasi tinggal.
Karakteristik ini sangat butuh untuk diketahui karena beberapa komponen karakteristik yang bisa dianalisis secara kuantitatif nantinya akan dimasukkan ke
dalam perhitungan pada metode selanjutnya. Perhitungan yang digunakan yakni regresi logistik untuk mengetahui peluang membuang sampah organik dan
anorganik masyarakat dengan tingkat ekonomi rumah tangga tertentu serta pengaruhnya pada timbulan sampah di Kecamatan Sawangan.
Penelitian ini mengelompokkan perumahan ke dalam tiga kelas guna melihat kebiasaan masyarakat terhadap kegiatan konsumsi dan pengelolaan
sampah rumah tangga berdasarkan tiga strata sosial yakni ekonomi rendah, sederhana dan tinggi. Klaster perkampungan mewakili kondisi rumah tangga yang
ekonomi rendah, klaster kompleks sederhana mewakili kondisi rumah tangga ekonomi sederhana sedangkan klaster real estate atau perumahan mewah
mewakili kondisi rumah tangga ekonomi tinggi. Kondisi lingkungan dari dari setiap lokasi tinggal juga akan mempengaruhi perilaku konsumsi dan pengelolaan
sampah rumah tangga masyarakat Sawangan.
4.5 Analisis Regresi Logistik
Metode yang digunakan selanjutnya adalah metode analisis regresi logistik. Metode ini digunakan untuk menjawab tujuan ke dua yaitu pengaruh sosial
ekonomi terhadap perubahan komposisi sampah rumah tangga. Kondisi sosial ekonomi ini dititik beratkan pada pendapatan rumah tangga. Variabel pendapatan
menjelaskan pendapatan yang diterima oleh rumah tangga setiap bulannya. Sumber pendapatan ini bukan hanya dari kepala keluarga yang bertugas mencari
nafkah melainkan didapatkan dari penjumlahan seluruh anggota keluarga yang memiliki penghasilan tetap setiap bulan. Nilai pendapatan akan dibagi Rp
100.000,00 untuk menyederhanakan perhitungan pada saat data diolah. Model yang akan disajikan adalah sebanyak dua model. Model yang
pertama adalah model hari kerja dan yang kedua adalah model hari libur. Hal ini dilakukan karena adanya dugaan perbedaan produksi sampah rumah tangga pada
hari kerja dan hari libur. Persamaan model regresi logistik untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi komposisi sampah rumah tangga adalah sebagai
berikut : ln
�
�
−�
�
= = + SKRJ + U + PDPT + SK ; SL + SDRN + MWH + �........................................................................ 7
Keterangan:
Y =
Komposisi sampah rumah tangga 1 untuk organik dan 0 untuk anorganik kghari
α =
konstanta β
1.......
β
2
= koefisien regresi
SKRJ =
variabel dummy status pekerjaan 1 = pekerja aktif ; 0 = pekerja pasif