Pengertian Lingkungan dan Degradasi Lingkungan

Tabel 2 Matriks penelitian terdahulu No Judul penelitian Penulis Tujuan Metode yang digunakan Alat 1 Formulasi Kebijakan Sistem Pengolahan Sampah Berkelanjutan Studi Kasus: DKI Jakarta Alex Abdi Chalik Rekomendasi kebijakan pengolahan sampah Analisis Kebijakan VENSIM 2 Analisis Timbulan dan Komposisi Sampah Rumah Tangga di Kelurahan Mekar Jaya Depok Dihubungkan dengan Pendapatan- Pendidikan- Pengetahuan-Sikap- Perilaku Masyarakat Tri Astuti Ramandhani Mencari hubungan antara pendapatan dan timbulan sampah , mencari hubungan antara pendapatan dengan komposisi sampah Annova analysis of variance Ms. Excel, SPSS 3 The Role of Socio- Economic Factors on Household Waste Generation: A Study in a Waste Management Program in Dhaka City, Bangladesh Rafia Afroz, Keisuke Hanaki dan Rabbah Tuddin Mengetahui korelasi antara timbulan dan komposisi sampah rumah tangga dengan komponen sosial ekonomi OLS ordinary least square Ms. Excel

III. KERANGKA PEMIKIRAN

Kerangka pemikiran yang menjadi dasar dari rencana penelitian ini adalah sosial ekonomi masyarakat Sawangan terkait dengan perubahan komposisi sampah rumah tangga. Bertambahnya jumlah penduduk ini diduga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan adanya peningkatan PDRB. Peningkatan sosial ekonomi masyarakat ditandai dengan meningkatnya jumlah penduduk yang memicu berbagai permasalahan baik sosial, ekonomi dan lingkungan. Eksternalitas yang ditimbulkan dari tingginya kebutuhan akan barang dan jasa menjadi faktor utama timbulnya sampah. Hal ini terbukti dari peningkatan volume sampah di 24 UPS di Depok setiap tahunnya. Tercatat oleh DKP Kota Depok 2014 UPS Bojongsari menampung sampah Kecamatan Sawangan dan Bojongsari pada tahun 2010 volume sampahnya adalah sebesar 2210 m 3 meningkat pada tahun 2013 yakni sebesar 5519 m 3 . Selain itu peningkatan volume sampah anorganik yang meningkat setiap tahunnya juga menjadi sebuah pemicu timbulnya dugaan yang harus diteliti lebih jauh. Pendapatan masyarakat dibagi kedalam tiga golongan yakni pendapatan tinggi, sedang, rendah. Dasar pembagian golongan ini adalah strata sosial yang dilihat dari tempat tinggal. Menurut Darmasetiawan 2004 tingkat ekonomi dapat dilihat dari pendapatan, sedangkan pendapatan itu sendiri tercermin dari jenis pemukiman dan kondisi rumah yang ditinggali. Sesuai dengan uraian tersebut maka pemukiman warga yang dibagi menjadi tiga klaster yaitu klaster perkampungan, perumahan sederhana dan perumahan real estate atau mewah. Pertumbuhan penduduk di Kecamatan Sawangan yang meningkat setiap tahunnya baik angka kelahiran ataupun arus migrasi membuat permintaan akan kebutuhan hidup meningkat. Imbasnya terjadilah banyak kegiatan ekonomi yang meningkatkan kondisi sosial dan ekonomi masyarakat. Pendapatan bertindak sebagai indikator dari kondisi sosial ekonomi masyarakat. Menurut Keyness 1964 apabila pendapatan yang didapatkan oleh rumah tangga meningkat maka tingkat konsumsi keluarga tersebut akan meningkat pula. Hal ini menyebabkan kemampuan rumah tangga untuk membeli berbagai kebutuhan meningkat atau setidaknya menuntut kualitas yang lebih baik.