pertanian mendominasi perekonomian daerah baik di daerah pertanian tinggi maupun rendah, hanya saja nilainya masih lebih besar di daerah pertanian rendah
di bandingkan dengan daerah pertanian tinggi. Sebaliknya pada sektor pertanian nilainya lebih besar di daerah pertanian tinggi di bandingkan daerah pertanian
rendah. Tabel 9 Rata-rata per tahun total tenaga kerja dan proporsi sektor pertanian dan
non pertanian 2009 – 2013
Sumber: Badan Pusat Statistik BPS Keterangan: SHPDRBA = Share PDRB Pertanian
SHPDRBNA = Share PDRB Non Pertanian
Tenaga Kerja dan Upah Sektoral
Penyerapan tenaga kerja di artikan sebagai banyaknya orang yang bekerja pada berbagai sektor perekonomian. Kaitannya dengan tujuan kajian ini,
banyaknya orang yang bekerja di kelompokkan kedalam 2 sektor perekonomian, yaitu tenaga kerja sektor pertanian TKA dan tenaga kerja sektor non pertanian
TKNA. Tabel 10 menunjukan bahwa rata-rata serapan tenaga kerja di provinsi pertanian rendah 8.21 juta jiwa jauh lebih besar di bandingkan daerah pertanian
tinggi 2.39 juta jiwa. Rata-rata proporsi penyerapan tenaga kerja sektor pertanian lebih besar di daerah PDRB pertanian tinggi di bandingkan di daerah
PDRB pertanian rendah, dan sebaliknya rata-rata penyerapan proporsi tenaga No. Provinsi
Kontribusi Total PDRB
Rp. Miliar SHPDRBA SHPDRBNA
A. PDRB pertanian tinggi
1 Aceh
34905.60 26.74
73.26 2
Sumatera Utara 125978.80
23.31 76.69
3 Sumatera Barat
41477.00 22.95
77.05 4
Jambi 19012.20
29.82 70.18
5 Lampung
41022.60 38.29
61.71 6
Kalimantan Barat 32248.20
24.72 75.28
7 Kalimantan Tengah
20190.60 29.97
70.03 8
Kalimantan Selatan 32577.60
23.25 76.75
9 Sulawesi Tengah
19412.20 38.96
61.04 10
Sulawesi Selatan 58373.20
27.67 72.33
11 Nusa Tenggara Barat
19622.40 24.43
75.57 Rata-rata
40438.22 28.19
71.81
B. PDRB Pertanian rendah
12 Sumatera Selatan
74710.40 19.62
80.38 13
Jawa Barat 397306.60
11.63 88.37
14 Jawa Tengah
199168.40 18.02
81.98 15
D.I Yogyakarta 22222.80
16.52 83.48
16 Jawa Timur
368643.40 14.40
85.60 17
Bali 30903.60
19.18 80.82
18 Sulawesi Utara
19884.20 18.34
81.66 19
Papua 22559.80
17.29 82.71
Rata-rata 141924.90
16.87 83.13
kerja sektor non pertanian lebih besar di daerah PDRB sektor pertanian rendah di bandingkan di daerah PDRB sektor pertanian tinggi. Sedangkan jika dilihat
terhadap masing-masing provinsi menunjukkan bahwa porsi TKA lebih kecil di bandingkan porsi TKNA baik di daerah pertanian tinggi maupun rendah kecuali
provinsi Jambi, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, Sumatera Selatan, dan Papua. Provinsi-provinsi tersebut merupakan
daerah pertanian tinggi yang diduga belum mengalami transformasi tenaga kerja. Padahal daerah-daerah tersebut sudah mengalami transformasi produksi dari
sektor pertanian sektor tradisional ke non pertanian sektor modern. Sehingga kondisi demikian yang menyebabkan ketidakseimbangan ekonomi yang akan
menyebabkan ketimpangan dan kemiskinan.
Tabel 10 Rata-rata per tahun total tenaga kerja dan proporsi tenaga kerja sektor pertanian dan non pertanian 2009
– 2013 di derah pertanian tinggi dan rendah
Sumber: Badan Pusat Statistik BPS Keterangan: TKNA = Tenaga kerja non pertanian
TKA = Tenaga kerja sektor pertanian No. Provinsi
Kontribusi Total Tenaga Keja
Rp. Juta TKA
TKNA A.
PDRB pertanian tinggi
1 Aceh
1.80 47.27
52.73 2
Sumatera Utara 5.89
44.90 55.10
3 Sumatera Barat
2.03 41.74
58.26 4
Jambi 1.39
54.35 45.65
5 Lampung
3.49 51.97
48.03 6
Kalimantan Barat 2.10
60.19 39.81
7 Kalimantan Tengah
1.05 55.51
44.49 8
Kalimantan Selatan 1.78
41.49 58.51
9 Sulawesi Tengah
1.14 55.31
44.69 10
Sulawesi Selatan 3.61
46.92 53.08
11 Nusa Tenggara Barat
2.00 45.19
54.81 Rata-rata
2.39 48.42
51.58
B. PDRB Pertanian rendah