Indeks Gini GINI Kemiskinan Pedesaan POVD
Simulasi Model
Tahapan terakhir adalah simulasi model yang hasilnya nanti akan menjadi implikasi kebijakan yang bisa diterapkan dalam dunia nyata, skenario simulasi
yang dibangun berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini. Maka simulasi kebijakan yang dilakukan seperti berikut :
1. Simulasi kebijakan alokasi DAK bidang infrastrktur jalan 150 peren 2. Simulasi kebijakan alokasi DAK bidang infrastrktur irigasi 150 peren.
3. Simulasi kebijakan alokasi DAK bidang Pertanian 75 peren. 4. Simulasi kebijakan belanja modal 40 persen
Simulasi tersebut dilakukan atas dasar bahwa pembiayaan infrastruktur khususnya di daerah masih rendah. Secara nasional idealnya adalah 5.0 persen
dari PDB akan tetapi data saat ini menunjukkan masih kurang dari 5.0 persen. Karena data yang digunakan adalah data DAK, maka peningkatan 150 persen
masih dapat diterima mengingat saat ini alokasi DAK dari APBN tidak sampai satu persen dari APBN sementara terhadap dana perimbangan hanya sekitar 7.0
persen. Sehingga besarannya perlu ditingkatkan secara signifikan, mengingat juga adanya rencana kebijakan pemerintah kedepanakan meningkatkan DAKdalam
jumlah besar karena melihat dampaknya terhadap pembiayaan modal dan perekonomian daerah sangat signifikan. Akhir-akhir ini juga terdapat pengalihan
dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan ke dalam DAK sehingga anggaran dana untuk alokasi DAK masih memadai dan cukup besar. Selain itu berdasararkan
penelitian yang dilakukan Bappenas 2011 simulasi peningkatan DAK yang cukup besar juga pernah dilakukan yaitu, dari mulai 10 persen hingga 80 persen,
akan tetapi hasilnya tidak berdampak secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Sehingga dalam penelitian ini skenario simulasi yang dilakukan adalah
meningkatkan DAK bidang infrastruktur jalan dan irigasi hingga 150 persen.
Gambar 9. Diagram keterkaitan antar variabel dalam model transfer fiskal terhadap belanja modal dan pembangunan ekonomi daerah
PDD KAPFIS
PDL DAK
DAU DJLN
DIRGS DINFLL
TPDRB PAD
INFR
DAKLL
DAKPER LW
MDL
DBH
DAPER
PDRBA TKA
LLSI
PDRBNA
TJLN
TKNA UPHA
UPHNA GINI
POVK BL
NMDL POVD
PLD
LPENGDES
LPENGKOT
TPOV