Proses Hirarki Analitik TINJAUAN PUSTAKA

permasalahan kompleks atau tidak berkerangka, dimana data dan informasi statistik dari masalah yang dihadapi sangat sedikit. Secara umum hirarki dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: 1. Hirarki struktural, yaitu masalah kompleks yang diuraikan menjadi bagian- III bagiannya sss atau unsur-unsur menurut ciri atau besaran tertentu. Hirarki III ini erat kaitannya dengan sss menganalisa masalah kompleks melalui III pembagian obyek yang diamati menjadi sss kelompok-kelompok lebih III kecil. 2. Hirarki fungsional, menguraikan masalah kompleks menjadi bagian- III bagiannya sesuai sss hubungan esensialnya. Hirarki ini membantu III mengatasi masalah atau memengaruhi sss sistem kompleks untuk mencapai III tujuan yang diinginkannya, seperti penentuan sss prioritas tindakan, alokasi III sumber daya. Menurut Saaty 1991, AHP memasukkan aspek kualitatif dan kuantitatif pikiran manusia. Aspek kualitatif mendefinisikan persoalan dan hirarkinya, aspek kuantitatif mengekspresikan penilaian, serta preferensi secara ringkas dan padat. Proses itu sendiri dirancang untuk mengintegrasikan dwi sifat ini. Proses ini dengan jelas menunjukkan bahwa demi pengambilan keputusan yang sehat dalam situasi kompleks, sehingga diperlukan menetapkan prioritas dan melakukan pertimbangan. Menurut Saaty 1991, AHP dapat digunakan untuk pengambilan keputusan seperti menetapkan prioritas, menghasilkan seperangkat alternatif, memilih alternatif, memilih alternatif kebijakan terbaik, menetapkan berbagai persyaratan, mengalokasikan sumber daya, meramalkan hasil dan menaksir risiko, mengukur prestasi, merancang sistem, merencanakan dan memecahkan konflik. Menurut Saaty 1991, dalam metode AHP terdapat tiga prinsip dasar, yaitu : 1. Menggambarkan dan menguraikan secara hirarki, yang disebut menyusun IIIi secara hirarki adalah memecah-mecah persoalan menjadi unsur-unsur yang IIIi terpisah-pisah. 2. Perbedaan prioritas dan sintesis, yang disebut penetapan prioritas, yaitu IIIi menentukan peringkat unsur-unsur menurut relatif pentingnya. 3. Konsistensi logis, yaitu menjamin bahwa semua unsur dikelompokkan IIIi secara logis dan diperingkatkan secara konsisten sesuai dengan kriteria IIIi yang logis. Menurut Saaty 1991, berbagai keuntungan PHA adalah: 1. Kesatuan : AHP memberikan satu model tunggal yang mudah dimengerti IIIz dan luwes untuk aneka ragam persoalan tak tersruktur. 2. Kompleksitas : AHP memadukan ancangan deduktif dan ancangan IIIz berdasarkan sistem dalam memecahkan persoalan. 3. Saling ketergantungan : AHP dapat menangani saling ketergantungan IIIz unsur-unsur dalam suatu sistem dan tak memaksakan pemikiran linear. 4. Penyusunan hirarki : AHP mencerminkan kecendrungan alami pikiran IIIi untuk memilah ssss unsur-unsur suatu sistem dalam berbagai tingkat IIIz berlainan dan mengelompokkan unsur yang serupa dalam setiap tingkat. 5. Pengukuran : AHP memberikan suatu skala untuk mengukur obyek dalam zzz wujud suatu metode untuk menetapkan prioritas. 6. Konsistensi : AHP melacak konsistensi logis dari pertimbangan- III zzz pertimbangan yang digunakan dalam menetapkan berbagai prioritas. 7. Sintesis : AHP menuntun pada suatu taksiran menyeluruh tentang IIIz kebaikan setiap alternatif. 8. Tawar-menawar : AHP mempertimbangkan prioritas-prioritas relatif dari IIIz berbagai berbagai faktor sistem dan memungkinkan orang memilih IIIz alternatif terbaik berdasarkan tujuan-tujuannya. 9. Penilaian dan konsensus : AHP tak memaksakan konsensus, tetapi IIIz mensintesis suatu hasil yang representatif dari berbagai penilaian yang IIIz berbeda-beda. 10. Pengulangan proses : AHP memungkinkan orang memperhalus definisi IIIz pada suatu persoalan dan memperbaiki. III. METODE PENELITIAN

3.1 Kerangka Penelitian

Dalam merancang strategi bersaing yang tepat, perusahaan harus mengetahui faktor-faktor apa yang menjadi masalah perusahaan dan faktor apa yang perlu dipertimbangkan perusahaan untuk menyusun strategi alternatifnya sesuai kemampuan perusahaan. Hal ini sangat penting untuk mendapatkan solusi strategi tepat yang akan dijalankan perusahaan. Untuk mengetahui strategi bersaing yang tepat, digunakan metode PHA dengan menyusun suatu struktur hirarkinya. Rumusan kerangka pemikiran dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Kerangka pemikiran penelitian CV Dyma Tasikmalaya.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di salah satu unit usaha kecil menengah UKM yang ada di Tasikmalaya, yaitu CV DYMA dengan kegiatan utamanya adalah memproduksi busana muslim khas Tasikmalaya. Perusahaan Analisis Hirarki Proses Alternatif Strategi yang Tepat Perancangan Strategi Eksternal Internal Masalah CV Dyma Tasikmalaya tersebut beralamat di Jalan Jendral A H Nasution No.200 RT 001 RW 012 Mangkubumi Tasikmalaya, dengan waktu penelitian dari bulan Agustus 2012 sampai April 2013.

3.3. Pengumpulan Data

Jenis data yang dikumpulkan berupa data primer dan sekunder. Data primer diambil langsung dari perusahaan meliputi : 1. Gambaran umum perusahaan 2. Bidang usaha 3. Hasil wawancara 4. Hasil Pengamatan Langsung Data sekunder diambil dari buku dan sumber lainnya, yaitu : 1. Situs-situs di internet 2. Artikel-artikel jurnal 3. Majalah dan Surat Kabar 4. Dokumen-dokumen perusahaan

3.4. Pengolahan dan Analisis Data

Menurut Saaty 1991, terdapat beberapa langkah dalam pengunaan metode AHP sebagai suatu alat untuk memecahkan persoalan. Langkah- langkah yang dimaksud adalah: 1. Mendefinisikan persoalan dan merinci pemecahan yang diinginkan 2. Membuat struktur hirarki dari sudut pandang manajerial secara menyeluruh 3. Menyusun matriks banding berpasangan 4. Mendapatkan semua pertimbangan yang diperlukan untuk mengembangkan perangkat matriks.