Analisis Prioritas Penataan Kawasan Wisata

Berdasarkan penilaian peubah pada setiap kecamatan maka akan diperoleh nilai Touristic attractiveness setiap kecamatan. Kecamatan yang memiliki nilai tertinggi merupakan kecamatan yang selanjutnya akan terpilih menjadi fokus utama untuk perencanaan kawasan wisata berkelanjutan.

3. Analisis Prioritas Penataan Kawasan Wisata

Dalam menentukan zona dan bentuk pengembangan yang diinginkan oleh stakeholder, digunakan metode AHP Saaty 1991 dengan melakukan analisis terhadap beberapa alternatif rencana penataan sub kawasan wisata potensial yang meliputi aspek biofisik, aspek wisata dan aspek akseptibilitas masyarakat. Pakar yang dilibatkan sebagai responden berasal dari BAPPEDA Kabupaten Sintang, Akademisi, LSM, agen perjalananan, dan Dinas Pariwisata. Pada Gambar 6. disajikan struktur hierarki rencana penataan lanskap wisata berkelanjutan. Penilaian dilakukan oleh stakeholder dengan perbandingan pada skala nilai 1- 9 sesuai dengan tingkat kepentingan masing-masing kriteria dan alternatif seperti pada Tabel 11. Tujuan Penataan Lanskap Kawasan Wisata Terpilih yang Berkelanjutan Kriteria Partisipasi Masyarakat Pengembangan Potensi Wisata Menjaga Kualitas Lingkungan Alternatif Dukungan Sosial Masyarakat Ketersediaan ODTW Kondisi Biofisik Gambar 6. Struktur Hierarki Rencana Penataan Lanskap Kawasan Wisata di Kabupaten Sintang Tabel 11. Skala Perbandingan Secara Berpasangan AHP Nilai Definisi 1 Kedua elemen sama pentingnya 3 Elemen satu sedikit lebih penting daripada yang lainnya 5 Elemen satu lebih penting dibanding yang lain 7 Elemen satu jelas lebih penting dari elemen yang lain 9 Elemen satu mutlak lebih penting dari elemen yang lain 2,4,6,8 Nilai-nilai diantara dua pertimbangan yang berdekatan Sumber : Saaty 1991 Arahan bentuk pengembangan diperoleh berdasarkan jawaban responden dari kuisioner. Kemudian dilakukan perbandingan karakteristik dari semua aspek pada tingkatan atau level yang sama berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu, perbandingan juga dilakukan dari setiap aspek terhadap beberapa alternatif rencana penataan sub kawasan wisata terpilih hingga akan diperoleh skenario prioritas rencana penataan lanskap yang diinginkan oleh stakeholder. Tahap 2. Analisis Potensi dan Kendala Kawasan Terpilih untuk Penentuan Zonasi.

1. Analisis Kualitas Biofisik Lahan