Pote
1. Potensi Wisata
Kabupaten Sin wisata, diantaranya
potensial untuk dikem sebagai penyumban
berusaha, mendoron nilai budaya daerah.
berhasil diidentifikasi
a. Hutan Alami di Ke
c. Bukit kelam di K Perm
e. Sumur garam Sepa
G
HASIL DAN PEMBAHASAN
tensi KepariwisataanTingkat Kabupaten
Kabupaten Sintang
intang mempunyai keragaman potensi objek potensi alam dan budaya Gambar 7 dan
embangkan, sehingga menjadi sektor yang d ang bagi pendapatan daerah, memperlua
ng pembangunan daerah, serta memperken . Beragam potensi objek dan daya tarik wisata
si diantaranya :
Kecamatan Serawai b.Air terjun nokan naya
Ambalau
Kecamatan Kelam rmai
d. Sumber air panas d Ketungau Ten
m di Kecamatan pauk
f. Danau liut di Kecama Tengah
Gambar 7. Obyek dan Atraksi Wisata Alam
en
ek dan daya tarik n 8 yang cukup
dapat diandalkan luas kesempatan
enalkan alam dan ata potensial yang
yan Kecamatan au
di Kecamatan engah
atan Ketungau
a. Rumah betang Kelam P
c. Istana al mukka dara juanti di Kec
e. Kerajinan tanga Kelam P
Ga
Dari identifikas gambaran bahwa pa
obyek dan atraksi wi ng di Kecamatan
Permai b.Gua maria, jalan salib
Kelam Perm
karamah museum ecamatan Sintang
d. Mesjid Jami’ di Keca
gan di Kecamatan Permai
f. Lingga yoni di Kecam
ambar 8. Obyek dan Atraksi Wisata Budaya
si potensi wisata yang ada di Kabupaten Sin ada umumnya obyek dan daya tarik wisata d
wisata alam berupa air terjun, danau, bukit, 52
lib di Kecamatan rmai
camatan Sintang
amatan Sepauk
Sintang, diperoleh di dominasi oleh
it, hutan, mata air
panas, serta sumur air garam yang tersebar di semua kecamatan. Potensi ini memerlukan penanganan yang sebaik mungkin agar memiliki nilai dan
berkontribusi bagi pembangunan daerah. Pemerintah daerah perlu memberikan perhatian yang lebih baik pada potensi wisata yang ada ini. Karena
pengembangan wisata akan berdampak pada perkembangan sektor-sektor lainnya bila ditangani dengan baik dan bijaksana. Hampir semua potensi wisata
alam berupa natural landscape yang berada jauh dari pusat pemerintahan Kabupaten, kondisinya masih sangat alami dan hanya dikunjungi oleh
masyarakat di sekitar obyek dan daya tarik wisata tersebut. Kendala utama adalah belum tersedianya akses untuk menuju lokasi tersebut. Padahal beberapa
obyek yang berada di perbatasan Serawak-Indonesia cukup sering dikunjungi oleh warga Malaysia pada hari-hari libur. Hal ini dikarenakan mereka memiliki
akses yang sangat baik untuk menuju ke objek wisata tersebut yang berada di dalam wilayah Indonesia.
Selain potensi wisata alam, Kabupaten Sintang juga memiliki berbagai potensi wisata budaya. Diantaranya keraton, makam raja-raja, artefak sejarah,
rumah adat dayak, potensi wisata rohani serta berbagai atraksi kehidupan masyarakat lokal. Kehidupan masyarakat lokal, kerajinan tangan dan betang
panjang merupakan obyek dan atraksi wisata yang paling diminati oleh wisatawan mancanegara. Kehadiran wisatawan ini diterima dengan baik oleh
masyarakat lokal karena memberikan kontribusi ekonomi bagi masyarakat yang dikunjungi. Wisatawan asing berani membayar mahal untuk menghargai hasil
karya kerajinan tangan masyarakat anyaman dan tenun ikat, selain itu mereka dapat menyaksikan secara langsung cara pembuatan produk kerajinan tangan
tersebut. Peluang tersebut perlu mendapat perhatian pemerintah daerah. Dengan
kepedulian pemerintah daerah terhadap sektor pariwisata diharapkan akan berdampak pada peningkatan pendapatan bagi masyarakat di sekitar kawasan
wisata. Selain itu dengan pengembangan pariwisata maka akan tersedia infrastruktur dan berbagai fasilitas pendukung wisata lainnya. Penyediaan sarana
dan prasarana wisata tersebut tentu saja akan mendorong tumbuh dan berkembangnya sektor-sektor lain yang akan berimplikasi pada peningkatan
kesejahteraan masyarakat. Kunjungan wisatawan mempunyai dampak ekonomi kepada daerah tujuan
wisata yang didatangi, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dampak
langsung adalah dengan adanya kunjungan wisatawan, maka akan menciptakan permintaan terhadap fasilitas-fasilitas yang berkaitan dengan jasa industri
pariwisata seperti hotellosmen melati, rumah makan, sarana angkutantravel biro dan jenis hiburan lainnya. Dampak tidak langsung adalah perkembangan di
bidang pariwisata akan meningkatkan juga bidang-bidang lainnya Yoeti 2006. Di dalam pengembangan pariwisata harus merupakan pengembangan
yang berencana serta menyeluruh, sehingga dapat diperoleh manfaat yang optimal bagi masyarakat, baik dari segi ekonomi, sosial dan cultural.
Perencanaan tersebut harus mengintegrasikan pengembangan pariwisata kedalam suatu program pembangunan ekonomi, fisik, dan sosial. Hal ini sejalan
dengan ketentuan yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1990 Tentang
Kepariwisataan yang
menyatakan bahwa
Penyelenggaraan Kepariwisataan ditujukan untuk meningkatkan pendapatan nasional dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat, memperluas dan meratakan kesempatan berusaha dan lapangan kerja, mendorong pembangunan
daerah, memperkenalkan serta mendayagunakan obyek dan daya tarik wisata di Indonesia.
2. Kawasan Wisata Potensial di Wilayah Kabupaten Sintang