Rasio tersebut mengukur kemampuan manajemen dalam menggunakan ekuitas untuk menghasilkan laba. Rasio ini juga dapat menunjukkan
;return’ yang diterima oleh pemilik modal dimana untuk mengukur ‘return’ ini adalah laba bersih setelah pajak dibagi dengan total
ekuitas.
2.1.5.3. Pengukuran Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas dalam penelitian ini menggunakan Return on Total Assets yaitu ukuran keseluruhan keefektifan manajemen dalam menghasilkan laba
dengan aktiva yang tersedia disebut juga hasil atas investasi.
2.2 Penelitian Terdahulu Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Peneliti dan
Tahun Judul Penelitian
Variabel Hasil Penelitian
1. Leonardo
Guntur 2009
Pengaruh price
earning ratio, return on equity, dan net
profit margin terhadap return saham pada
industri rokok yang terdaftar di BEI
price earning ratio,
return on equity, dan
net profit margin
dan return saham
Hasil penelitiannya membuktikan secara simultan
ketiga rasio tersebut memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap return saham namun secara parsial hanya rasio net
profit margin dan price earning ratio yang memiliki pengaruh
signifikan terhadap return saham
2. Satria 2007
Pengaruh rasio profitabilitas dan
leverage terhadap return saham
perbankan di BEJ rasio
profitabilitas, leverage
dan return saham
Hasil penelitiannya membuktikan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan secara simultan dan secara parsial
return on equity dan debt to asset ratio
berpengaruh terhadap return saham
3.
Ulupui 2005
Pengaruh rasio likuiditas, aktivitas,
solvabilitas dan
profitabilitas terhadap return saham pada 13
perusahaan yang tergolong dalam
barang konsumsi di BEJ
rasio likuiditas,
aktivitas, solvabilitas,
profitabilitas dan
return saham
Hasil penelitiannya membuktikan bahwa rasio
likuiditas, solvabilitas
dan profitabilitas berpengaruh
terhadap return saham.
4. Farida
Wahyudi Lusiana
2009 Pengaruh rasio
likuiditas, solvabilitas, rasio provitabilitas
terhadap return saham yang terdaftar di BEI
Rasio likuiditas,
solvabilitas, rasio
provitabilitas dan
return saham
Hasil penelitiannya membuktikan rasio liquiditas,
dan profitabilitas, berpengaruh secara signifikan terhadap return
saham sedangkan rasio solvabilitas mempunyai
pengaruh tidak signifikan terhadap return saham
5. Arista dan
Astohar 2012
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Return
Saham DER, EPS,
ROA, PBV Hasil risetnya menunjukkan
bahwa DER dan PBV berpengaruh signifikan terhadap
return saham, dan selebihnya tidak berpengaruh.
6. Sugiarto
2011 Analisis Pengaruh
BETA, Size
Perusahaan, DER, dan PBV Ratio terhadap
Return Saham BETA,
Size perusahaan,
DER, PBV Ratio, Return
Saham Hasil risetnya membuktikan Size
dan PBV berpengaruh positif dan signifikan terhadap return
saham. Sedangkan BETA berpengaruh tetapi tidak
signifikan dan DER berpengaruh negatif tetapi signifikan
7. Sulistyandito
dan Hakim 2013
Analisis Pengaruh Fundamental
Perusahaan Terhadap Return
saham Perusahaan Sektor
Property. EPS, PER,
BVPS, PBV, ROA, ROE
dan Return
saham Hasil penelitiannya
membuktikan secara simultan semua variabel independen
berpengaruh terhadap return
saham. Tetapi secara parsial hanya PBV yang berpengaruh
terhadap return saham.
8. Sari
Venusita 2013
Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap
Return Saham
Perusahaan Property dan Real Estate
EVA, EPS, ROE, NPM,
dan return
saham Hasil penelitian ini membuktikan
bahwa secara simultan semua variabel berpengaruh terhadap
return saham. Secara parsial hanya ROE yang berpengaruh
signifikan terhadap return saham
9. Michell
Suharli
2005
Studi empiris terhadap dua faktor yang
mempengaruhi return saham pada Industri
Food Beverages di Bursa Efek Jakarta
Debt to equity ratio, tingkat
risiko dan
return saham Hasil penelitian menunjukkan,
bahwa rasio hutang dan tingkat risiko tidak
memberikan pengaruh signifikan terhadap
return saham.
10. Susilowati
dan Turyanto 2011
Reaksi signal rasio profitabilitas dan
rasio solvabilitas terhadap return saham
perusahaan. Rasio
profitabilitas, rasio
solvabilitas dan
return saham
Hasil penelitian menunjukkan Debt to Equity Ratio DER
berpengaruh signifikan terhada return saham . Dan Earning per
Share EPS, Net Profit Margin NPM, Return on Asset ROA
dan Return on Equity ROE tidak berpengaruh
signifikan terhadap return saham.
2.3. Kerangka Konseptual
Berdasarkan Rumusan masalah dan teori yang ada maka penelitian ini dapat digambarkan dalam skema kerangka konseptual yang dapat dilihat pada
Gambar 2.1.
Rasio Likuiditas X1
Rasio LeverageX2
Rasio Aktivitas X3
Return Saham Y
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Return saham memiliki peran yang signifikan dalam menentukan nilai dari suatu investasi. Suharli 2005 menyebutkan bahwa return saham dapat menjadi
indikator untuk meningkatkan wealth para investor termasuk didalamnya para pemegang saham. Banyak faktor yang mempengaruhi return saham diantaranya
adalah rasio likuiditas, leverage, aktivitas, dan profitabilitas. Perusahaan yang memiliki likuiditas yang baik maka memungkinkan
pembayaran deviden dengan lebih baik pula. Dari sudut pandang pemberi pinjaman terdapat anggapan bahwa semakin tinggi nilai rasio lancar, maka
semakin baik posisi pemberi pinjaman. Hal ini juga dapat dilihat dari sudut pandang investor, dimana semakin tinggi nilai rasio lancar akan memberikan
perlindungan terhadap kemungkinan kerugian drastic bila terjadi kegagalan perusahaan. Kelebihan aktiva lancar yang besar atas kewajiban lancar tampaknya
membantu melindungi klaim, karena persediaan dapat dicairkan dengan pelelangan atau karena tidak terdapat banyak masalah dalam penagihan oiutang
usaha. Rasio leverage menggambarkan perbandingan hutang dan ekuitas dalam
pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan tersebut untuk memenuhi seluruh kewajibannya. Keuntungan perusahaan yang
Rasio Profitabilitas X3
rendah akan berdampak pada penurunan tingkat pengembalian return saham. Kreditur jangka panjang lebih menyukai leverage yang kecil karena menunjukkan
bahwa semakin besar jumlah aktiva yang didanai oleh pemilik modal sehingga semakin kecil risiko kreditur yang secara tidak langsung akan mempengaruhi
peningkatan return saham bagi pemilik modal. Rasio aktivitas mengukur sejauh mana efektivitas operasional perusahaan
yang dijalankan. Rasio aktivitas dari inventory turnover yang artinya semakin tinggi persentasenya semakin baik yang artinya semakin cepat
inventoridikonversikan menjadi kas. Semakin tinggi total assets turnover TATO, maka semakin efisien perusahaan dalam menggunakan aktivanya untuk
menghasilkan penjulan dan laba perusahaan juga dapat meningkat sehingga return saham yang diharapkan juga akan meningkat.
Semakin tinggi profitabilitas akan semakin baik. Profitabilitas merupakan salah satu indikator penting untuk melihat sejauh mana investasi yang akan
dilakukannya disuatu perusahaan mampu memberikan return saham yang sesuai dengan tingkat yang disyaratkan. Jadi semakin tinggi ROA suatu perusahaan akan
semakin menarik minat investor untuk berinvestasi di perusahaan tersebut, karena apabila ROA perusahaan tinggi berarti return saham yang akan diterimnya juga
semakin besar.
2.4 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian kerangka pemikiran yang telah dikemukakan sebelumhya, hipotesis penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: “rasio
likuiditas, leverage, aktivitas dan profitabilitas berpengaruh terhadap return saham baik secara simultan maupun parsial pada perusahaan Manufaktur yang
terdaftar di BEI”.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif kausal. Menurut Umar 2003:30 penelitian asosiatif kausal adalah penelitian yang bertujuan untuk
menganalisis hubungan antara suatu variabel denga variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain. Variabel independen X
dalam penelitian ini adalah, rasio likuiditas, leverage, aktivitas dan profitabilitas untuk kemudian diuji dan dianalisis pengaruhnya terhadap return saham Y
sebagai variabel dependen dalam penelitian ini.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan melakukan browsing pada situs
www.idx.co.id .
Sedangkan waktu penelitian dilaksanakan mulai Maret 2015 sampai selesai direncanakan juni 2015.
3.3 Definisi Variabel
Terdapat lima variabel dalam penelitian ini yaitu empat variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel bebasnya adalah rasio likuiditas, leverage, aktivitas
dan profitabilitas. Variabel terikatnya adalah return saham. a. Variabel bebas independent variable adalah variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel dependen Sugiono, 2009:59. Variabel independen dalam penelitian ini ada 4 yaitu:
1. Rasio Likuiditas X
1
Rasio likuiditas mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendek yang akan jatuh tempo dengan tepat
waktu. Pengukuran likuiditas menggunakan current ratio yaitu rasio
untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih
secara keseluruhan.
2. Rasio Leverage X
2
Rasio ini digunakan untuk membandingkan sejauhmana jumlah hutang perusahaan dibandingkan dengan jumlah aset yang dimiliki perusahaan
yang mengukur efisiensi operasi perusahaan.
3. Rasio Aktivitas X
3
Rasio ini melihat berputarnya asset berapa kali berputar dalam satu periode, semakin cepat maka akan semakin baik.
4. Rasio Profitabilitas X
4
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk kegiatan
operasional perusahaan.
b. Variabel terikat dependent variable adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas Sugiono,
2009:59. Variabel dependen dalam penelitian ini ada 1 yaitu Return Saham Y yang merupakan pendapatan yang dinnyatakan dalam
persentase dari modal awal investasi. Pendapatan investasi dalam saham meliputi keuntungan jual beli saham, dimana jika untung disebu capital
gain dan jika rugi disebut capital loss Samsul, 2006:291.
Dimana: Ri = Return saham
Pt = Harga saham pada periode t P t-1 = Harga saham pada periode t-1
Untuk memperjelas indikator dan alat ukur yang digunakan untuk masing- masing variabel tersebut dapat dilihat pada tabel 3.1.
Tabel 3.1. Tabel Definisi Operasional Variabel
No Variabel
Definisi Indikator
Skala 1.
Rasio Likuiditas
X1 Merupakan kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendek yang akan
jatuh tempo dengan tepat waktu CR=
Rasio
2. Rasio
Leverage X2 Rasio ini diguakan untuk
membandingkan sejauhmana jumlah hutuang perusahaan
dibanding dengan jumlah aset yang dimiliki perusahaan yang mengukur
efisiensi operasiperusahaan. DAR=
Rasio
3. Rasio
Aktivitas X3 Rasio ini melihat berputarnya aset
berapa kali berputar dalam satu periode semakin cepat semakin
baik. TATO=
Rasio
4. Rasio
Profitabilitas X4
Mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang
ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk kegiatan
operasional perusahaan ROA=
Rasio
5. Return Saham
Y Pendapatan yang dinyatakan dalam
persentase dari modal awal investasi. Pendapatan investasi
dalam saham meliputi keuntungan jual beli saham, dimana jika untung
disebut capital gain dan jika rugi disebut capital loss
Rasio
Sumber: Data diolah 2015
3.4 Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Jenis Data
Jenis data yang dihunakan adalah data kuantitatif yaitu jenis data yang berupa angka-angka yang dapat dihitung dan diinterpretasikan untuk menarik
sebuah kesimpulan.
3.4.2 Metode Pengumpulan Data