8. Sari
Venusita 2013
Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap
Return Saham
Perusahaan Property dan Real Estate
EVA, EPS, ROE, NPM,
dan return
saham Hasil penelitian ini membuktikan
bahwa secara simultan semua variabel berpengaruh terhadap
return saham. Secara parsial hanya ROE yang berpengaruh
signifikan terhadap return saham
9. Michell
Suharli
2005
Studi empiris terhadap dua faktor yang
mempengaruhi return saham pada Industri
Food Beverages di Bursa Efek Jakarta
Debt to equity ratio, tingkat
risiko dan
return saham Hasil penelitian menunjukkan,
bahwa rasio hutang dan tingkat risiko tidak
memberikan pengaruh signifikan terhadap
return saham.
10. Susilowati
dan Turyanto 2011
Reaksi signal rasio profitabilitas dan
rasio solvabilitas terhadap return saham
perusahaan. Rasio
profitabilitas, rasio
solvabilitas dan
return saham
Hasil penelitian menunjukkan Debt to Equity Ratio DER
berpengaruh signifikan terhada return saham . Dan Earning per
Share EPS, Net Profit Margin NPM, Return on Asset ROA
dan Return on Equity ROE tidak berpengaruh
signifikan terhadap return saham.
2.3. Kerangka Konseptual
Berdasarkan Rumusan masalah dan teori yang ada maka penelitian ini dapat digambarkan dalam skema kerangka konseptual yang dapat dilihat pada
Gambar 2.1.
Rasio Likuiditas X1
Rasio LeverageX2
Rasio Aktivitas X3
Return Saham Y
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Return saham memiliki peran yang signifikan dalam menentukan nilai dari suatu investasi. Suharli 2005 menyebutkan bahwa return saham dapat menjadi
indikator untuk meningkatkan wealth para investor termasuk didalamnya para pemegang saham. Banyak faktor yang mempengaruhi return saham diantaranya
adalah rasio likuiditas, leverage, aktivitas, dan profitabilitas. Perusahaan yang memiliki likuiditas yang baik maka memungkinkan
pembayaran deviden dengan lebih baik pula. Dari sudut pandang pemberi pinjaman terdapat anggapan bahwa semakin tinggi nilai rasio lancar, maka
semakin baik posisi pemberi pinjaman. Hal ini juga dapat dilihat dari sudut pandang investor, dimana semakin tinggi nilai rasio lancar akan memberikan
perlindungan terhadap kemungkinan kerugian drastic bila terjadi kegagalan perusahaan. Kelebihan aktiva lancar yang besar atas kewajiban lancar tampaknya
membantu melindungi klaim, karena persediaan dapat dicairkan dengan pelelangan atau karena tidak terdapat banyak masalah dalam penagihan oiutang
usaha. Rasio leverage menggambarkan perbandingan hutang dan ekuitas dalam
pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan tersebut untuk memenuhi seluruh kewajibannya. Keuntungan perusahaan yang
Rasio Profitabilitas X3
rendah akan berdampak pada penurunan tingkat pengembalian return saham. Kreditur jangka panjang lebih menyukai leverage yang kecil karena menunjukkan
bahwa semakin besar jumlah aktiva yang didanai oleh pemilik modal sehingga semakin kecil risiko kreditur yang secara tidak langsung akan mempengaruhi
peningkatan return saham bagi pemilik modal. Rasio aktivitas mengukur sejauh mana efektivitas operasional perusahaan
yang dijalankan. Rasio aktivitas dari inventory turnover yang artinya semakin tinggi persentasenya semakin baik yang artinya semakin cepat
inventoridikonversikan menjadi kas. Semakin tinggi total assets turnover TATO, maka semakin efisien perusahaan dalam menggunakan aktivanya untuk
menghasilkan penjulan dan laba perusahaan juga dapat meningkat sehingga return saham yang diharapkan juga akan meningkat.
Semakin tinggi profitabilitas akan semakin baik. Profitabilitas merupakan salah satu indikator penting untuk melihat sejauh mana investasi yang akan
dilakukannya disuatu perusahaan mampu memberikan return saham yang sesuai dengan tingkat yang disyaratkan. Jadi semakin tinggi ROA suatu perusahaan akan
semakin menarik minat investor untuk berinvestasi di perusahaan tersebut, karena apabila ROA perusahaan tinggi berarti return saham yang akan diterimnya juga
semakin besar.
2.4 Hipotesis Penelitian