BAB IV Penanganan Kebersihan Di Lokasi Pemandian Karang Anyar
4.1. Karakteristik Penduduk
Pada umumnya, orang – orang yang tinggal dalam suatu komunitas kelurahan adalah masyarakat yang heterogen, yakni terdiri dari berbagai suku
bangsa, agama, tingkat pendidikan, pendapatan, dan pekerjaan. Demikian pula halnya dengan mereka yang tinggal di Daerah Tujan Wisata DTW Pemandian
Karang Anyar. Mereka adalah orang – orang yang terdiri dari berbagai macam
suku bangsa, agama, pekerjaan, dan tingkat pendidikan.
A. Agama Kalau berbicara komposisi agama di Kelurahan Karang Anyar, maka
Islam adalah agama yang dominan dianut oleh masyarakatnya. Mereka yang beragama Islam adalah Suku Bangsa Jawa, Suku Bangsa Batak
Simalungun, dan Suku Bangsa Batak Toba. B. Suku Bangsa
Sesuai dengan pernyataan sebelumnya, pada umumnya masyarakat di pemandian Karang Anyar berasal dari Suku Bangsa Jawa, Suku Bangsa
Batak Simalungun, dan Suku Bangsa Batak Toba. Mereka adalah penduduk asli daerah tersebut.
C. Tingkat Pendidikan
Universitas Sumatera Utara
Menurut Bapak Sasmito Kepala Desa, pada umumnya mereka yang sudah menikah adalah tamatan SMA, SMP, dan SD, bahkan ada juga yang
tidak sampai tamat SD. Sedangkan pada mereka yang berusia remaja umumnya adalah tamatan SMU sederajat. Jarang diantara mereka yang
sampai tamat Diploma atau Sarjana. Jika ada yang tamat sampai perguruan tinggi, maka ia sudah pindah dari tempat ini.
D. Pekerjaan Pada umumnya, masyarakat yang tinggal di pemandian Karang Anyar ini
adalah penduduk asli. Mayoritas masyarakat desa ini bekerja sebagai petani, kuli bangunan, karyawan pabrik, supir angkot, dan hanya beberapa
yang bekerja sebagai pengelola pemandian ini sendiri.
4.2. Aktivitas Masyaraat
Tidak ada hal yang istimewa dari aktivitas sehari – hari masyarakat di pemandian Karang Anyar ini, aktivitas keseharian mereka hampir sama saja
seperti masyarakat pada umumnya. Seperti masyarakat lainnya, pada umumnya mereka memulai kesibukan pada pagi hari, yang bekerja sebagai sopir angkot
biasanya berangkat sekitar jam 07.00 sampai jam 08.00 pagi setelah sarapan mereka bekerja. Seperti Pak Widodo, biasanya ia sarapan pagi pada pukul 06.00,
setelah makan ia akan istirahat sebentar sambil merokok. Setelah itu pada pukul 07.00 ia pun memulai aktivitasnya dengan menarik angkot untuk mencari sewa.
Trayek angkutannya adalah dari Karang Anyar sampai terminal Pasar Horas. Pak Widodo biasanya akan pulang ke rumahnya pada pukul 18.00 sore atau paling
lama pukul 20.00 malam. Pak Widodo biasanya makan siang di kedai nasi, hanya sesekali saja dia makan siang di rumah jika uang yang didapatnya masih sedikit.
Universitas Sumatera Utara
Setelah pulang ke rumah, aktivitas lainnya hanya mandi dan makan malam, setelah itu biasanya ia akan berkumpul bersama anak dan istrinya menonton TV,
namun ada kalanya juga dia ke warung kopi untuk sekedar berkumpul dengan teman – teman atau tetangganya.
4.3. Dampak Kegiatan Pengunjung