Sarana MCK Asal Muasal Pemandian Karang Anyar

Tabel 2.12 Fasilitas Tempat Ibadah Berdasarkan Tempat Ibadah dan Jumlah Unit di Kelurahan Karang Anyar Kecamatan Gunung Maligas Tahun 2012. No Tempat Ibadah Jumlah Unit 1 Masjid 9 2 Mushola 2 3 Gereja Kristen Protestan - 4 Gereja Kristen Katolik - 5 Wihara - 6 Pura - Jumlah Sumber: KUA Kecamatan Gunung Maligas Tahun 2012 Setiap huta dusun di Kelurahan Karang Anyar memiliki masjid, sedangkan Mushola ada di Huta satu dan Huta tiga. Setiap Masjid atau Musholah meiliki pengurus yang sehari-hari mengursus Masjid atau Musholla.

d. Sarana MCK

Sarana MCK mandi, cuci, kakus yang ada adalah berupa kamar mandi umum milik warga. Kamar mandi ini terdapat di lokasi pemandian, dan jika ingin menggunakan fasilitas ini harus membayar retribusi kepada pemilik.Setiap menggunakan kamar mandi masyarakat harus membayar Rp 2000,- sekali pakai. Universitas Sumatera Utara Sarana wisata yang ada antara lain rumah makan dua unit, rumah makan ini berada di lokasi pemandian. Rumah makan menyediakan masakan Muslim, dengan harga rata-rata Rp.10.000,- perbungkus. Pembeli yang biasa menikmati makanan di rumah makan ini adalah wisatawan lokal, masyarakat umum, bahkan para supir angkutan umum. Sarana angkutan umum menuju lokasi pemandian antara lain SKB Sepakat Karya Bersama, Siantar Jaya, Sinar Bangun, Serigala. Semua angkutan umum yang ada adalah trayek Desa Karang Anyar-Pasar Horas. Angkutan umum ini biasanya beroperasi mulai pukul lima pagi sampai pukul sembilan malam. Halte angkutan umum ini ada di pasar Horas, sedangkan pemutarannya ada di Kelurahan Karang Anyar sebagai tujuan akhir. Pada umumnya penduduk telah memiliki agama yang merupakan yang menjadi patokan bagi masyarakat unutk menjalankan kehidupan. Tempat Ibadah merupakan salah satu faasilitas umum yang ada di Kelurahan Karang Anyar. Tempat Ibadah yang lebih banyak dijumpai di Kelurahan Karang Anyar adalah Masjid sebagai tempat ibadah yang beragama Islam yakni ada 9 sembilan buah.

e. Sarana pendidikan

Fasilitas pendidikan yang ada di Kelurahan Karang Anyar ada 14 buah. Terdiri dari PAUD Pendidikan Anak Usia Dini, TK, SD,SLTP, dan SMA. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 2.13 sebagai berikut: Tabel 2.13 Fasilitas Pendidikan Berdasarkan Jenis fasilitas Pendidikan dan Jumlah Unit Di Kelurahan Karang Anyar Kecamatan Gunung Maligas Tahun 2012. No Jenis Fasilitas Pendidikan Jumlah Unit Universitas Sumatera Utara 1 SMA 1 2 SLTP 1 3 SD 4 4 TK 5 5 PAUD 3 Jumlah 14 Sumber: BPS Simalungun Tahun 2012

2.4.2 Kelembagaan di Kelurahan Karang Anyar

Kelembagaan atau organisasi yang ada di Kelurahan Karang Anyar bermacam-macam, ada yang berupa lembaga agama, lembaga sosial, lembaga adat, dan lembaga pemerintahan. Seperti pada Tabel 2.14. Tabel 2.14 Lembaga di Kelurahan Karang Anyar No DesaKelurahan Formal Informal 1. Kelurahan Karang Aynyer Pemerintahan Desa Perwiritan PKK Karang Taruna LKM Pujakesuma STM Remaja Mesjid Pengajian Arisan marga Partai Politik Kelompok Tani Sumber: Dikelola Oleh Penulis Universitas Sumatera Utara Lembaga Umum yang dimaksud adalah lembaga yang di dirikan berdasarkan kepentingan umum semua masyarakat Kelurahan Karang Anyar seperti 1. Karang taruna yang dikelola oleh muda mudi Kelurahan karang Anyar. 2. PKK 3. Kelompok tani, kelompok tani yang ada di Kelurahan karang Anyar ada 7 kelompok tani 4. Serikat tolong menolong STM sedikit berbeda dengan lembaga umum lainnya, dimana STM tersebut masih juga membatasi dengan perbedaan satu sama lain, hanya saja tidak seperti lembaga adat yang berdasarkan marga. Masing-masing lembaga umum diatas memiliki struktur dan kelembagaan yang diakui oleh masyarakat Kelurahan karang Anyar Universitas Sumatera Utara Kelembagaan di Kelurahan Karang Anyar sangat berpengaruh dengan kegiatan dan aktivitas masyarakat. Gambar 1:Diagram Hubungan Antar Lembaga di Kelurahan Karang Anyar Masyarakat Pemerintah PKK BPD LKMD Puja Kesuma NASDEM Golkar Sekolah pengajian Remaja Mesjid Karang Taruna Universitas Sumatera Utara

BAB III POTENSI WISATA PEMANDIAN KARANG ANYaR

3.1. Potensi Wisata

Kelurahan Karang Anyar merupakan salah satu kelurahan yang terdapat di Kecamatan Gunung Maligas Kabupaten Simalungun. Kelurahan Karang Anyar memiliki masyarakat yang heterogen dimana terdapat bermacam suku, agama, dan beraneka latar belakang. Masyarakat Kelurahan Karang Anyar mayoritas bermata pencarian sebagai petani yang mngelola lahan pertanian nsebagai sumber kehidupan masyarakat. Kelurahan Karang Anyar memiliki keindahan alam yang indah dan berpotensi sebagai tempat wisata skala nasional dimana didukung keindahan alam. Salah satu potensi wisata yang berada di Kelurahan Karang Anyar adalah sungai Karang Anyar yang sudah ada sejak 1990-an mulai banyak dikunjungi wisatawan dari dalam negeri lokal. Selain dari pemandian Karang Anyar ada beberapa potensi wisata yang ada di Kelurahan Karang Anyar. Gambar 3.1 Gerbang Masuk Menuju Pemandian Karang Anyar 3.1.1. Pemandian Karang Anyar. Universitas Sumatera Utara Pemandian Karang Anyar adalah sungai Karang Anyar yang memiliki air yang jernih dan bebatuan yang ada dipinggir sungai. Sejak tahun 1990 an tempat pemandian ini ramai dikunjungi masyarakat khususnya masyarakat dari Kota Siantar. Karang Anyar mungkin belum begitu sering dibicarakan, tapi bagi warga Siantar dan Simalungun, pemandian alam ini sudah menjadi satu tujuan wisata wajib. Di sini mereka dapat menikmati keindahan dan kesegaran air dari alam yang betul-betul bebas polusi, dan terkenal dengan buah-buahan segar yang dihasilkan di sekitar lokasi pemandian seperti rambutan, salak, durian, mangga dan manggis. Pemandian yang sejuk dikelilingi pohon-pohon yang rindang serta kebun kelapa sawit. Lokasi wisata ini mengalir di areal Perkebunan Laras PTPN IV Bah Jambi yang berjarak sekitar 15 km dari Pematang Siantar. Berada di Nagori Karang Anyar, Kecamatan Gunung Maligas, Kabupaten Simalungun, pemandian ini relatif mudah dijangkau. Hanya butuh sekitar 30 menit mengendarai sepeda motor atau mobil, Anda bisa langsung nyebur dan berendam sepuasnya. Gambar 3.2 Lokasi Pemandian Karang Anyar Sebelum sampai di lokasi pemandian para pengunjung diwajibkan membayar retibusi sesuai dengan Perda No. 13 tahun 2001 dengan tafif untuk Universitas Sumatera Utara anak-anak Rp. 800 dan pengunjung dewasa Rp. 1.500, roda dua Rp. 1.000 dan bus umum Rp. 2000. Demikian disampaikan Bapak Pairan 34 Tahun sebagai petugas pengutip uang retribusi ketika ditemui dilokasi pemandian. Sementara menurut salah satu pedagang, bagi masyarakat yang hendak menikmati sejuknya air di pemandian Karang Anyar boleh menggunakan ban. Karena masyarakat disekitar lokasi ada yang menyediakan jasa ban dengan membayar uang Rp.3000,- dan tikar untuk tempat santai dengan harga Rp.5000. Di lokasi pemandian tersebut masyarakat dapat menikmati berbagai makanan dan minuman, tidak perlu repot-repot untuk membawa makanan karena tempat tersebut telah tersedia.

3.1.2. Alam yang Sejuk dan Indah

Pemandian Karang Anyar juga menyediakan alam yang indah dan sejuk, pengunjung akan dimanjakan dengan pemandangan dan lingkungan yang indah dan sejuk. Pepohonan yang berbaris di sepanjang sungai adalah pohon yang tumbuh secara liar atau tumbuh dengan sendirinya. Masyarakat sekitar selalu menjaga pohon-pohon yang ada di sekitar sungai dengan cara melarang masyarakat agar tidak menebang pohon. Pohon-pohon tersebut berguna untuk menahan tanah agar tidak ada longsor. Selain dari pepohonan yang ada di sekitar pemandian perkebunan sawit menambah suasana sejuk. Tanaman sawit milik PTPN IV Peersero ditanam dengan rapi dan teratur menambah keindahan sekitar pemandian. Yang juga berpotensi sebagai salah satu wisata perkebunan jika dikembangkan.

3.1.3. Hewan Kera atau Monyet

Kera atau monyet yang secara liar sering kita temukan di sekitar pemandian Karang Anyar. Kera atau monyet akan datang mendekat kepada Universitas Sumatera Utara pengunjung setelah diberi makanan kacang. Kacang yang diberikan untuk keratau monyet dijual pedagang dengan seharga Rp. 1.000 plastik kecil. Terkadang pengunjung sering jahil kepada kera atau monyet dengan cara menarik ekor, sehingga tidak jarang pengunjung dicakar bahkan digigit monyet karena dijahili oleh pengunjung. Keberadaan monyet atau kera di lokasi pemandian ini salah satu daya tarik pengunjung yang disuguhkan di lokasi tersebut. Keberadaan monyet atau kera datang dengan sendirinya. Seperti yang diungkapkan Bapak Paidi sebagai penjaga dan dapat dikatakan sebagai pawang kera atau monyet tersebut. Monyet atau kera ini datang dengan sendirinya tanpa dipanggil atau ditangkap, monyet ini datang sekitar tahun 1990-an. Kedatangan monyet ini kemungkinan besar karena tempat atau habitatnya diganggu orang, makanya datang kedaerah ini. Paidi 61 Tahun. Pada Tahun 2005 hewan monyet atau kera sempat tidak nampak selama beberapa bulan, sampai saat ini Bapak Paidi tidak tahu apa sebabnya. Menurut bapak Paidi kedatangan monyet atau kera itu adalah sebuah keuntungan di kampungnya atau penduduk sekitar karna menjadi salah satu daya tarik lokasi pemandian Karang Anyar.

3.2. Fasilitas Daerah Wisata Pemandian Karang Anyar

Tempat wisata sangat identik dengan keindahan dan rekreasi, tanpa fasilitas tempat wisata tidak begitu menarik untuk dikunjungi. Fasilitas yang ada di tempat Pemandian Karang Anyar. Universitas Sumatera Utara

3.2.7 Akses

Untuk sampai di lokasi pemandian Karang Anyar ini, dapat kita lalui dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum dan jarak dari pusat kota Pematang Siantar menuju lokasi pemandian Karang Anyar jaraknya adalah 15 Km. Dengan kondisi jalan yang pada umumnya sudah di aspal. Tetapi pada saat ini kondisi jalan ada rusak adanya kubangan-kubangan air di tengah jalan. Ketika hujan jalan akan becek dan air akan tergenang jalan yang berlobang. Hal ini sangat di sesalkan penduduk setempat, sepertti yang diungkapkan Supardi: Hampir 22 Tahun saya tinggal di Kelurahan Karang Anyar ini, tetapi wajah dan kondisi jalan menuju lokasi pemandian tetap begitun saja. Kami sudah bosan dengan janji-janji pemerintah yang akan mengaspal dan akan memperbaiki salauran draenase, tetapi sampai sekarang tidak ada’ Bapak Supardi 44 tahun. Salah satu kendala pengembangan daerah wisata di pemandian Karang Anyar adalah akses jalan yang kurang diperhatikan oleh pemerintah. Terkadang pengunjung banyak menyesal datang ke Pemandian Karang Anyar karena jalannya yang rusak, padahal alam dan pemandangannya indah. Seperti yang diungkapkan pengunjung, Ibu Kasih: Saya dan keluarga besar datang ke Pemandian Karang Anyar ini karena cocok untuk bersantai untuk keluarga yang ekonomi sedang, karena berkunjung kesini tidak mahal- mahal kali, tetapi saya kesal juga berkunjung kesini karena jalan kesini kurang terawat dan kurang diperhatikan pemerintah. Untuk kedepannya tolonglah diperbaiki. Ibu kasih 37 Tahun. Universitas Sumatera Utara Banyak pengunjung dan masyarakat beranggapan bahwa pemerintah tidak peduli dengan kondisi jalan yang ada pada saat ini. Tetapi masyarakat dan pengunjung adanya perbaikan jalan agar akses ke pemandian Karang Anyar ini lancar. Gambar 3.3 Akses Jalan Mmenuju Pemandian Karang Anyar Terlihat Kubangan ketika Hujan

3.2.2. Transportasi

Untuk sampai ke daerah pemandian Karang Anyar ini kita dapat mengunakan kendaraan pribadi roda empat atau roda dua. Akses trasportsi juga tersedia trasportasi umum, seperti SKB Sepakat Karya Bersama, SERIGALA, Sinar Bangun, dan Bandar Jaya. Transportasi umum yang tersedia dapat diakses mulai pukul lima pagi samapai pukul sembilan malam. Untuk menuju pemandian Karang Anyar pengunjung harus menyediakan ongkos sebesar Rp. 2.000. Selain dari angkutan umum ada juga ojek dengan biaya Rp. 5.000 Universitas Sumatera Utara Gambar 3.3 Akses Transportasi Umum “SKB “ Menuju Pemandian Karang Anyar

3.2.3. Penginapan

Lokasi Pemandian Karang Anyar merupakan temapat wisata yang tergolong menengah dan tidak mewah. Para pengunjung yang datang ke Pemandian Karang Anyar sebahagian besar adalah masyarakat lokal sekitar Kab. Simalungun. Tetapi tidak jarang masyarakat dari luar Kabupaten datang untuk berkunjung ke Pemandian Karang Anyar seperti dari Kota Medan, Kota Pematang Siantar, Kota Tebing Tinggi bahkan dari Kota Kisaran. Akomodasi penginapan tidak tersedia di pemandian Karang Anyar, tetapi bagi pengunjung yang memiliki waktu dan ingin berlama-lama di pemandian Karang Anyar dapat memilih penginapan di pusat kota Pematang Siantar.

3.2.4. Perparkiran

Pengelola perparkiran di lokasi pemandian ini adalah masyarakat lokal. Hal ini disebabkan karena hanya pekarangan rumah masyarakatlah yang tersedia sebagai lokasi parkir. Dan untuk biaya parkir sendiri telah ditentukan biayanya Universitas Sumatera Utara oleh pemilik parkir. Pada umumnya semua biaya parkir di lokasi pemandian adalah sama di tiap-tiap lokasi parkir.

3.2.5. Rumah Makan

Di lokasi pemandian Karang Anyar tersedia dua buah rumah makan yang merupakan suatu kebutuhan dilokasi wisata. Rumah makan yang tersedia tidak jauh dari lokasi pemandian Karang Anyar sekitar 100 meter. Pemilik rumah makan adalah warga yang tinggal di Kelurahan Karang Anyar. Jenis makanan yang disediakan dirumah makan tersebut bermacam-macam seperti: Ikan Mas, Ikan Lele, Ayam gioreng dan lain-lain. Harga makanan di rumah makan rata-rata Rp. 10.000. Selain dari rumah makan ada juga kedai kopi yang disediakan untuk pengunjung.

3.2.6. Perlengkapan Renang

Selain dari fasilitas di atas penglola juga menyediakan perlengkapan renang seperti baju renang, ban, kamar ganti dan pondok-pondok untuk pengunjung. - Baju renang: Untuk pengunjung yang belum membawa pakaian renang, dapat menyewa baju renang yang disediakan oleh pemiliki lapak sbesar Rp.5000,- hari. Menggunakan pakaian renang bukanlah hal yang diharuskan di DTW pemandian Karang Anyar ini. - Ban: Untuk menggunakan jasa sewa ban memerlukan biaya sebesar Rp.5000,- untuk yang berukuran besar dan Rp.2000,- untuk ban yang berukuran kecil dengan durasi 1 hari. - Kamar ganti: Kamar ganti dapat digunakan khalayak umum sebagai fasilitas MCK mandi, cuci, kakus sebab di kamar ganti menyediakan Universitas Sumatera Utara jamban dan bak mandi. Untuk menggunakan kamar ganti cukup dengan membayar uang retribusi kepada pemilik kamar ini. - Pondok-pondok untuk pengunjung: Setiap pondok yang ada di pemandian ini pada umumnya diseewakan, dengan biaya Rp.20.000,- sampai Rp.30.000,- hari tergantung negosiasi dengan pemilik pondok. - Tikar: Sewa jasa tikar juga dapat dilakukan kepada pemilik lapak dengan biaya Rp.15.000,- hari. Gambar: 3. Perlengkapan Renang Yang Ada Di Pemandian Karang Anyar

3.3 Asal Muasal Pemandian Karang Anyar

Bukan hanya sekedar melihat keindahan alam tapi sungai Karang Anyar yang jernih dan segar betul-betul merayu pengunjung untuk berendam dan mandi di sungai ini. Sungai misterius yang kini jadi lokasi pemandian tersebut memang menyembunyikan asal muasal kemunculannya. Air memancar begitu saja dari sebuah lobang besar mirip gua, seterusnya jadilah sebuah sungai yang lumayan besar. Universitas Sumatera Utara Karang Anyar mungkin belum begitu sering dibicarakan, tapi bagi warga Siantar dan Simalungun, pemandian alam ini sudah menjadi satu tujuan wisata wajib. Di sini mereka dapat menikmati keindahan dan kesegaran air dari alam yang betul-betul bebas polusi. Lokasi wisata ini mengalir di areal Perkebunan Laras PTPN IV yang berjarak sekitar 15 km dari Pematangsiantar. Berada di Nagori Karang Anyar, Kecamatan Gunung Maligas, Kabupaten Simalungun, pemandian ini relatif mudah dijangkau. Hanya butuh sekitar 30 menit mengendarai sepeda motor atau mobil, anda bisa langsung berendam sepuasnya. Air sejuk Karang Anyar keluar dari dalam mulut gua berdiameter 5 m dan membelah Dusun VI Desa Karang Anyar. Sejak tahun 1920 sumber airnya sudah dimanfaatkan warga dan pemerintahan Hindia Belanda, khususnya yang tinggal di perkebunan, tutur Syarifuddin, pria yang sampai saat ini masih bertugas sebagai penjaga pompa air milik PTPN IV. Belakangan, Pemerintah Kabupaten Simalungun juga memanfaatkan air ini sebagai salah satu supplier air milik PDAM Tirtalihou, perusahaan air minum milik pemerintah daerah setempat. Tapi baru 6 tahun belakangan saja. Mereka membangun pompa sendiri di lokasi Karang Anyar, kata Syarifuddin. Selain dimanfaatkan sebagai bahan air minum untuk warga, pemandian Karang Anyar juga menyumbang Pendapatan Asli Daerah PAD bagi pemerintah kabupaten dari sektor pariwisata. Pemerintah menetapkan tarif masuk Rp 2.000 kepada setiap pengunjung. Itu belum lagi pemasukan dari retribusi parkir dan pedagang yang membuka usaha di bantaran sungai. Di pinggiran sungai, pengunjung bisa memilih berbagai jajanan dan penganan murah. Ada jagung rebusbakar, aneka ikan panggang, dan berbagai Universitas Sumatera Utara makanan ringan. Cobalah menu khas ikan mas bakar yang memang dibudidayakan di beberapa kolam sekitar aliran sungai. Lain sekali rasanya. Menurut Syarifuddin, Karang Anyar juga menyimpan beragam cerita. Konon, menurut legenda setempat, seorang pria asal Tamburea, Tomok, Samosir, yakni Ompung Padang Damanik, anak Ompung Patarma Damanik, merantau ke arah timur Simalungun. Bekal yang dibawanya berupa dua batu berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, serta satu kendi air dari Danau Toba. Setelah berhari- hari berjalan, ia berhenti di suatu tempat. Di sana, kedua batu itu ia letakkan ke arah utara dan selatan. Tempat yang dijadikan sebagai lokasi peletakan batu itu kemudian dinamakannya Batu Tomok dan kuburan Ompung Padang. Sedangkan air kendi dipertemukannya dengan mata air di sebelah hulu Batu Tomok sekarang hutan. Setelah dipertemukan, tiba-tiba memancarlah air yang lama kelamaan menjadi mata air besar. Mata air tersebut diberi nama Bah Pamujian. Setelah mengalami kelelahan dan merasa tak mampu lagi melanjutkan perjalanan, Ompung Damanik beristirahat di sekitar lokasi yang tak jauh dari Batu Tomok Bah Pamujian. Tapi di sana, ternyata ia “beristirahat untuk selamanya”. Tempat peristirahatan itu disebut sebagai Pekuburan Ompung Padang. Dulu, lokasi ini ramai dikunjungi warga Simalungun. Bah Pamujian berasal dari suku kata “Bah” yang artinya air, dan “Pamujian” adalah tempat persajian. Masyarakat menganggap tempat itu sebagai daerah pemberi berkah, terutama bagi mereka yang percaya. Bah Pamujian yang sekarang populer dengan nama Karang Anyar terletak di pelataran hutan seluas 12 ha. Dari luas itu, 10 ha sudah dipakai jadi lokasi pemandian, dan 2 ha lagi areal hutan. Hingga tahun 1978, lokasi ini masih Universitas Sumatera Utara dijadikan sebagai daerah keramat. Mereka membawa persembahan. Ketika itu pengunjung mengurbankan hewan-hewan dengan cara melepasnya, semisal ayam dan kambing, kata Syarifuddin. Pada tahun 1978-1980, almarhum Legimin, mantan Kepala Desa Karang Sari, memperbaiki lokasi dan mengembangkannya menjadi objek wisata alam. Awalnya memang sepi. Kalaupun ada pengunjung, mereka masih terbatas pada yang ingin melakukan ritual. Tapi lama kelamaan, tempat ini pun dikunjungi untuk sekadar rekreasi dan berwisata. Meski masih terbilang asri dan alami, namun bila dibandingkan tahun 70-an, wisata alam Karang Anyar sebenarnya sudah banyak berubah. Hutan di sekitar lokasi pemandian sudah tak selebat dulu. Menurut masyarakat pemerintah kecamatan tidak pernah peduli. Urusan mereka hanya memungut retribusi. Padahal bila dikembangkan, bukan tidak mungkin Karang Anyar akan menjadi industri pariwisata yang menghidupkan berbagai industri kecil di sekitarnya. Sebutlah misalnya kerajinan tangan, rumah makan, perpakiran, dan perikanan.

3.4 Kegiatan Wisatawan.

Dokumen yang terkait

Penanganan Kebersihan di Daerah Tujuan Wisata (Studi Deskriptif Mengenai Pengelolaan Sampah di Daerah Tujuan Wisata Pemandian Karang Anyar Kecamatan Gunung Maligas Kabupaten Simalungun.

1 51 131

Peran Pengelola dalam Pelestarian Budaya di Daerah Tujuan Wisata Desa Lingga Kabupaten Karo

1 93 61

Strategi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata di Kabupaten Karo (Studi Pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo)

10 152 135

Upaya Pengembangan Potensi Objek-Objek Wisata Kota Sibolga Sebagai Daerah Tujuan Wisata

3 124 62

Analisis Pengembangan Objek Wisata Pemandian Alam Karang Anyar, Kecamatan Gunung Maligas, Kabupaten Simalingun, Provinsi Sumatera Utara

2 68 101

“Kelayakan Hutan Kota Srengseng Sebagai Daerah Tujuan Wisata di Jakarta Barat (Studi Kasus di Kelurahan Srengseng Kecamatan Kembangan Kotamadya Jakarta Barat)”.

14 45 164

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 2.1 Kecamatan Gunung Maligas - Penanganan Kebersihan di Daerah Tujuan Wisata (Studi Deskriptif Mengenai Pengelolaan Sampah di Daerah Tujuan Wisata Pemandian Karang Anyar Kecamatan Gunung Maligas Kabupaten Simalungun.

0 0 22

BAB I PENDAHULUAN 1.1. - Penanganan Kebersihan di Daerah Tujuan Wisata (Studi Deskriptif Mengenai Pengelolaan Sampah di Daerah Tujuan Wisata Pemandian Karang Anyar Kecamatan Gunung Maligas Kabupaten Simalungun.

0 0 38

PENANGANAN KEBERSIHAN DI DAERAH TUJUAN WISATA (Study Deskriptif tentang Penanganan Kebersihan di Daerah Tujuan Wisata Pemandian Karang Anyar Kecamatan Gunung Maligas Kabupaten Simalungun )

0 0 16

Strategi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata di Kabupaten Karo (Studi Pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo)

0 1 12