Tabel 2.12 Fasilitas Tempat Ibadah Berdasarkan Tempat Ibadah dan Jumlah Unit di Kelurahan Karang Anyar Kecamatan Gunung Maligas
Tahun 2012.
No Tempat Ibadah
Jumlah Unit 1
Masjid 9
2 Mushola
2 3
Gereja Kristen Protestan -
4 Gereja Kristen Katolik
- 5
Wihara -
6 Pura
- Jumlah
Sumber: KUA Kecamatan Gunung Maligas Tahun 2012 Setiap huta dusun di Kelurahan Karang Anyar memiliki masjid, sedangkan
Mushola ada di Huta satu dan Huta tiga. Setiap Masjid atau Musholah meiliki pengurus yang sehari-hari mengursus Masjid atau Musholla.
d. Sarana MCK
Sarana MCK mandi, cuci, kakus yang ada adalah berupa kamar mandi umum milik warga. Kamar mandi ini terdapat di lokasi pemandian, dan jika ingin
menggunakan fasilitas ini harus membayar retribusi kepada pemilik.Setiap menggunakan kamar mandi masyarakat harus membayar Rp 2000,- sekali pakai.
Universitas Sumatera Utara
Sarana wisata yang ada antara lain rumah makan dua unit, rumah makan ini berada di lokasi pemandian. Rumah makan menyediakan masakan Muslim,
dengan harga rata-rata Rp.10.000,- perbungkus. Pembeli yang biasa menikmati makanan di rumah makan ini adalah wisatawan lokal, masyarakat umum, bahkan
para supir angkutan umum. Sarana angkutan umum menuju lokasi pemandian antara lain SKB Sepakat Karya Bersama, Siantar Jaya, Sinar Bangun, Serigala.
Semua angkutan umum yang ada adalah trayek Desa Karang Anyar-Pasar Horas. Angkutan umum ini biasanya beroperasi mulai pukul lima pagi sampai pukul
sembilan malam. Halte angkutan umum ini ada di pasar Horas, sedangkan pemutarannya ada di Kelurahan Karang Anyar sebagai tujuan akhir.
Pada umumnya penduduk telah memiliki agama yang merupakan yang menjadi patokan bagi masyarakat unutk menjalankan kehidupan. Tempat Ibadah
merupakan salah satu faasilitas umum yang ada di Kelurahan Karang Anyar. Tempat Ibadah yang lebih banyak dijumpai di Kelurahan Karang Anyar adalah
Masjid sebagai tempat ibadah yang beragama Islam yakni ada 9 sembilan buah.
e. Sarana pendidikan
Fasilitas pendidikan yang ada di Kelurahan Karang Anyar ada 14 buah. Terdiri dari PAUD Pendidikan Anak Usia Dini, TK, SD,SLTP, dan SMA. Untuk
lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 2.13 sebagai berikut:
Tabel 2.13 Fasilitas Pendidikan Berdasarkan Jenis fasilitas Pendidikan dan Jumlah Unit Di Kelurahan Karang Anyar Kecamatan Gunung Maligas
Tahun 2012.
No Jenis Fasilitas Pendidikan
Jumlah Unit
Universitas Sumatera Utara
1 SMA
1 2
SLTP 1
3 SD
4 4
TK 5
5 PAUD
3 Jumlah
14 Sumber: BPS Simalungun Tahun 2012
2.4.2 Kelembagaan di Kelurahan Karang Anyar
Kelembagaan atau organisasi yang ada di Kelurahan Karang Anyar bermacam-macam, ada yang berupa lembaga agama, lembaga sosial, lembaga
adat, dan lembaga pemerintahan. Seperti pada Tabel 2.14.
Tabel 2.14 Lembaga di Kelurahan Karang Anyar No
DesaKelurahan Formal
Informal
1. Kelurahan Karang Aynyer
Pemerintahan Desa
Perwiritan
PKK Karang Taruna
LKM Pujakesuma
STM Remaja Mesjid
Pengajian Arisan marga
Partai Politik Kelompok Tani
Sumber: Dikelola Oleh Penulis
Universitas Sumatera Utara
Lembaga Umum yang dimaksud adalah lembaga yang di dirikan berdasarkan kepentingan umum semua masyarakat Kelurahan Karang Anyar
seperti 1. Karang taruna yang dikelola oleh muda mudi Kelurahan karang Anyar.
2. PKK 3. Kelompok tani, kelompok tani yang ada di Kelurahan karang Anyar
ada 7 kelompok tani 4.
Serikat tolong menolong STM sedikit berbeda dengan lembaga umum lainnya, dimana STM tersebut masih juga membatasi dengan
perbedaan satu sama lain, hanya saja tidak seperti lembaga adat yang berdasarkan marga. Masing-masing lembaga umum diatas memiliki
struktur dan kelembagaan yang diakui oleh masyarakat Kelurahan karang Anyar
Universitas Sumatera Utara
Kelembagaan di Kelurahan Karang Anyar sangat berpengaruh dengan kegiatan dan aktivitas masyarakat.
Gambar 1:Diagram Hubungan Antar Lembaga di Kelurahan Karang Anyar
Masyarakat
Pemerintah PKK
BPD
LKMD Puja Kesuma
NASDEM Golkar
Sekolah pengajian
Remaja Mesjid
Karang Taruna
Universitas Sumatera Utara
BAB III POTENSI WISATA PEMANDIAN KARANG ANYaR
3.1. Potensi Wisata
Kelurahan Karang Anyar merupakan salah satu kelurahan yang terdapat di Kecamatan Gunung Maligas Kabupaten Simalungun. Kelurahan Karang Anyar
memiliki masyarakat yang heterogen dimana terdapat bermacam suku, agama, dan beraneka latar belakang. Masyarakat Kelurahan Karang Anyar mayoritas bermata
pencarian sebagai petani yang mngelola lahan pertanian nsebagai sumber kehidupan masyarakat.
Kelurahan Karang Anyar memiliki keindahan alam yang indah dan berpotensi sebagai tempat wisata skala nasional dimana didukung keindahan
alam. Salah satu potensi wisata yang berada di Kelurahan Karang Anyar adalah sungai Karang Anyar yang sudah ada sejak 1990-an mulai banyak dikunjungi
wisatawan dari dalam negeri lokal. Selain dari pemandian Karang Anyar ada beberapa potensi wisata yang ada di Kelurahan Karang Anyar.
Gambar 3.1 Gerbang Masuk Menuju Pemandian Karang Anyar 3.1.1. Pemandian Karang Anyar.
Universitas Sumatera Utara
Pemandian Karang Anyar adalah sungai Karang Anyar yang memiliki air yang jernih dan bebatuan yang ada dipinggir sungai. Sejak tahun 1990 an tempat
pemandian ini ramai dikunjungi masyarakat khususnya masyarakat dari Kota Siantar. Karang Anyar mungkin belum begitu sering dibicarakan, tapi bagi warga
Siantar dan Simalungun, pemandian alam ini sudah menjadi satu tujuan wisata wajib. Di sini mereka dapat menikmati keindahan dan kesegaran air dari alam
yang betul-betul bebas polusi, dan terkenal dengan buah-buahan segar yang dihasilkan di sekitar lokasi pemandian seperti rambutan, salak, durian, mangga
dan manggis. Pemandian yang sejuk dikelilingi pohon-pohon yang rindang serta kebun kelapa sawit. Lokasi wisata ini mengalir di areal Perkebunan Laras PTPN
IV Bah Jambi yang berjarak sekitar 15 km dari Pematang Siantar. Berada di Nagori Karang Anyar, Kecamatan Gunung Maligas, Kabupaten Simalungun,
pemandian ini relatif mudah dijangkau. Hanya butuh sekitar 30 menit mengendarai sepeda motor atau mobil, Anda bisa langsung nyebur dan berendam
sepuasnya.
Gambar 3.2 Lokasi Pemandian Karang Anyar
Sebelum sampai di lokasi pemandian para pengunjung diwajibkan membayar retibusi sesuai dengan Perda No. 13 tahun 2001 dengan tafif untuk
Universitas Sumatera Utara
anak-anak Rp. 800 dan pengunjung dewasa Rp. 1.500, roda dua Rp. 1.000 dan bus umum Rp. 2000. Demikian disampaikan Bapak Pairan 34 Tahun sebagai
petugas pengutip uang retribusi ketika ditemui dilokasi pemandian. Sementara menurut salah satu pedagang, bagi masyarakat yang hendak menikmati sejuknya
air di pemandian Karang Anyar boleh menggunakan ban. Karena masyarakat disekitar lokasi ada yang menyediakan jasa ban dengan membayar uang Rp.3000,-
dan tikar untuk tempat santai dengan harga Rp.5000. Di lokasi pemandian tersebut masyarakat dapat menikmati berbagai makanan dan minuman, tidak perlu
repot-repot untuk membawa makanan karena tempat tersebut telah tersedia.
3.1.2. Alam yang Sejuk dan Indah
Pemandian Karang Anyar juga menyediakan alam yang indah dan sejuk, pengunjung akan dimanjakan dengan pemandangan dan lingkungan yang indah
dan sejuk. Pepohonan yang berbaris di sepanjang sungai adalah pohon yang tumbuh secara liar atau tumbuh dengan sendirinya. Masyarakat sekitar selalu
menjaga pohon-pohon yang ada di sekitar sungai dengan cara melarang masyarakat agar tidak menebang pohon. Pohon-pohon tersebut berguna untuk
menahan tanah agar tidak ada longsor. Selain dari pepohonan yang ada di sekitar pemandian perkebunan sawit menambah suasana sejuk. Tanaman sawit milik
PTPN IV Peersero ditanam dengan rapi dan teratur menambah keindahan sekitar pemandian. Yang juga berpotensi sebagai salah satu wisata perkebunan jika
dikembangkan.
3.1.3. Hewan Kera atau Monyet
Kera atau monyet yang secara liar sering kita temukan di sekitar pemandian Karang Anyar. Kera atau monyet akan datang mendekat kepada
Universitas Sumatera Utara
pengunjung setelah diberi makanan kacang. Kacang yang diberikan untuk keratau monyet dijual pedagang dengan seharga Rp. 1.000 plastik kecil. Terkadang
pengunjung sering jahil kepada kera atau monyet dengan cara menarik ekor, sehingga tidak jarang pengunjung dicakar bahkan digigit monyet karena dijahili
oleh pengunjung. Keberadaan monyet atau kera di lokasi pemandian ini salah satu daya tarik
pengunjung yang disuguhkan di lokasi tersebut. Keberadaan monyet atau kera datang dengan sendirinya. Seperti yang diungkapkan Bapak Paidi sebagai penjaga
dan dapat dikatakan sebagai pawang kera atau monyet tersebut.
Monyet atau kera ini datang dengan sendirinya tanpa dipanggil atau ditangkap, monyet ini datang sekitar tahun 1990-an.
Kedatangan monyet ini kemungkinan besar karena tempat atau habitatnya diganggu orang, makanya datang kedaerah ini.
Paidi 61 Tahun. Pada Tahun 2005 hewan monyet atau kera sempat tidak nampak selama
beberapa bulan, sampai saat ini Bapak Paidi tidak tahu apa sebabnya. Menurut bapak Paidi kedatangan monyet atau kera itu adalah sebuah keuntungan di
kampungnya atau penduduk sekitar karna menjadi salah satu daya tarik lokasi pemandian Karang Anyar.
3.2. Fasilitas Daerah Wisata Pemandian Karang Anyar
Tempat wisata sangat identik dengan keindahan dan rekreasi, tanpa fasilitas tempat wisata tidak begitu menarik untuk dikunjungi. Fasilitas yang ada
di tempat Pemandian Karang Anyar.
Universitas Sumatera Utara
3.2.7 Akses
Untuk sampai di lokasi pemandian Karang Anyar ini, dapat kita lalui dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum dan jarak dari pusat kota
Pematang Siantar menuju lokasi pemandian Karang Anyar jaraknya adalah 15 Km. Dengan kondisi jalan yang pada umumnya sudah di aspal. Tetapi pada saat
ini kondisi jalan ada rusak adanya kubangan-kubangan air di tengah jalan. Ketika hujan jalan akan becek dan air akan tergenang jalan yang berlobang. Hal ini
sangat di sesalkan penduduk setempat, sepertti yang diungkapkan Supardi: Hampir 22 Tahun saya tinggal di Kelurahan Karang Anyar
ini, tetapi wajah dan kondisi jalan menuju lokasi pemandian tetap begitun saja. Kami sudah bosan dengan janji-janji
pemerintah yang akan mengaspal dan akan memperbaiki salauran draenase, tetapi sampai sekarang tidak ada’
Bapak Supardi 44 tahun.
Salah satu kendala pengembangan daerah wisata di pemandian Karang Anyar adalah akses jalan yang kurang
diperhatikan oleh pemerintah. Terkadang pengunjung banyak menyesal datang ke Pemandian Karang Anyar karena jalannya yang
rusak, padahal alam dan pemandangannya indah. Seperti yang diungkapkan pengunjung, Ibu Kasih:
Saya dan keluarga besar datang ke Pemandian Karang Anyar ini karena cocok untuk bersantai untuk keluarga yang
ekonomi sedang, karena berkunjung kesini tidak mahal- mahal kali, tetapi saya kesal juga berkunjung kesini karena
jalan kesini kurang terawat dan kurang diperhatikan pemerintah. Untuk kedepannya tolonglah diperbaiki. Ibu
kasih 37 Tahun.
Universitas Sumatera Utara
Banyak pengunjung dan masyarakat beranggapan bahwa pemerintah tidak peduli dengan kondisi jalan yang ada pada saat ini.
Tetapi masyarakat dan pengunjung adanya perbaikan jalan agar akses ke pemandian Karang Anyar ini lancar.
Gambar 3.3 Akses Jalan Mmenuju Pemandian Karang Anyar Terlihat Kubangan ketika Hujan
3.2.2. Transportasi
Untuk sampai ke daerah pemandian Karang Anyar ini kita dapat mengunakan kendaraan pribadi roda empat atau roda dua. Akses trasportsi juga
tersedia trasportasi umum, seperti SKB Sepakat Karya Bersama, SERIGALA, Sinar Bangun, dan Bandar Jaya. Transportasi umum yang tersedia dapat diakses
mulai pukul lima pagi samapai pukul sembilan malam. Untuk menuju pemandian Karang Anyar pengunjung harus menyediakan ongkos sebesar Rp. 2.000. Selain
dari angkutan umum ada juga ojek dengan biaya Rp. 5.000
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.3 Akses Transportasi Umum “SKB “ Menuju Pemandian Karang Anyar
3.2.3. Penginapan
Lokasi Pemandian Karang Anyar merupakan temapat wisata yang tergolong menengah dan tidak mewah. Para pengunjung yang datang ke
Pemandian Karang Anyar sebahagian besar adalah masyarakat lokal sekitar Kab. Simalungun. Tetapi tidak jarang masyarakat dari luar Kabupaten datang untuk
berkunjung ke Pemandian Karang Anyar seperti dari Kota Medan, Kota Pematang
Siantar, Kota Tebing Tinggi bahkan dari Kota Kisaran. Akomodasi penginapan tidak tersedia di pemandian Karang Anyar, tetapi
bagi pengunjung yang memiliki waktu dan ingin berlama-lama di pemandian Karang Anyar dapat memilih penginapan di pusat kota Pematang Siantar.
3.2.4. Perparkiran
Pengelola perparkiran di lokasi pemandian ini adalah masyarakat lokal. Hal ini disebabkan karena hanya pekarangan rumah masyarakatlah yang tersedia
sebagai lokasi parkir. Dan untuk biaya parkir sendiri telah ditentukan biayanya
Universitas Sumatera Utara
oleh pemilik parkir. Pada umumnya semua biaya parkir di lokasi pemandian adalah sama di tiap-tiap lokasi parkir.
3.2.5. Rumah Makan
Di lokasi pemandian Karang Anyar tersedia dua buah rumah makan yang merupakan suatu kebutuhan dilokasi wisata. Rumah makan yang tersedia tidak
jauh dari lokasi pemandian Karang Anyar sekitar 100 meter. Pemilik rumah makan adalah warga yang tinggal di Kelurahan Karang Anyar. Jenis makanan
yang disediakan dirumah makan tersebut bermacam-macam seperti: Ikan Mas, Ikan Lele, Ayam gioreng dan lain-lain. Harga makanan di rumah makan rata-rata
Rp. 10.000. Selain dari rumah makan ada juga kedai kopi yang disediakan untuk pengunjung.
3.2.6. Perlengkapan Renang
Selain dari fasilitas di atas penglola juga menyediakan perlengkapan renang seperti baju renang, ban, kamar ganti dan pondok-pondok untuk
pengunjung. - Baju renang: Untuk pengunjung yang belum membawa pakaian
renang, dapat menyewa baju renang yang disediakan oleh pemiliki lapak sbesar Rp.5000,- hari. Menggunakan pakaian renang bukanlah
hal yang diharuskan di DTW pemandian Karang Anyar ini. - Ban: Untuk menggunakan jasa sewa ban memerlukan biaya sebesar
Rp.5000,- untuk yang berukuran besar dan Rp.2000,- untuk ban yang berukuran kecil dengan durasi 1 hari.
- Kamar ganti: Kamar ganti dapat digunakan khalayak umum sebagai fasilitas MCK mandi, cuci, kakus sebab di kamar ganti menyediakan
Universitas Sumatera Utara
jamban dan bak mandi. Untuk menggunakan kamar ganti cukup dengan membayar uang retribusi kepada pemilik kamar ini.
- Pondok-pondok untuk pengunjung: Setiap pondok yang ada di pemandian ini pada umumnya diseewakan, dengan biaya Rp.20.000,-
sampai Rp.30.000,- hari tergantung negosiasi dengan pemilik pondok. - Tikar: Sewa jasa tikar juga dapat dilakukan kepada pemilik lapak
dengan biaya Rp.15.000,- hari.
Gambar: 3. Perlengkapan Renang Yang Ada Di Pemandian Karang Anyar
3.3 Asal Muasal Pemandian Karang Anyar
Bukan hanya sekedar melihat keindahan alam tapi sungai Karang Anyar yang jernih dan segar betul-betul merayu pengunjung untuk berendam dan mandi
di sungai ini. Sungai misterius yang kini jadi lokasi pemandian tersebut memang menyembunyikan asal muasal kemunculannya. Air memancar begitu saja dari
sebuah lobang besar mirip gua, seterusnya jadilah sebuah sungai yang lumayan besar.
Universitas Sumatera Utara
Karang Anyar mungkin belum begitu sering dibicarakan, tapi bagi warga Siantar dan Simalungun, pemandian alam ini sudah menjadi satu tujuan wisata
wajib. Di sini mereka dapat menikmati keindahan dan kesegaran air dari alam yang betul-betul bebas polusi. Lokasi wisata ini mengalir di areal Perkebunan
Laras PTPN IV yang berjarak sekitar 15 km dari Pematangsiantar. Berada di Nagori Karang Anyar, Kecamatan Gunung Maligas, Kabupaten Simalungun,
pemandian ini relatif mudah dijangkau. Hanya butuh sekitar 30 menit mengendarai sepeda motor atau mobil, anda bisa langsung berendam sepuasnya.
Air sejuk Karang Anyar keluar dari dalam mulut gua berdiameter 5 m dan membelah Dusun VI Desa Karang Anyar. Sejak tahun 1920 sumber airnya sudah
dimanfaatkan warga dan pemerintahan Hindia Belanda, khususnya yang tinggal di perkebunan, tutur Syarifuddin, pria yang sampai saat ini masih bertugas sebagai
penjaga pompa air milik PTPN IV. Belakangan, Pemerintah Kabupaten Simalungun juga memanfaatkan air
ini sebagai salah satu supplier air milik PDAM Tirtalihou, perusahaan air minum milik pemerintah daerah setempat. Tapi baru 6 tahun belakangan saja. Mereka
membangun pompa sendiri di lokasi Karang Anyar, kata Syarifuddin. Selain dimanfaatkan sebagai bahan air minum untuk warga, pemandian Karang Anyar
juga menyumbang Pendapatan Asli Daerah PAD bagi pemerintah kabupaten dari sektor pariwisata. Pemerintah menetapkan tarif masuk Rp 2.000 kepada
setiap pengunjung. Itu belum lagi pemasukan dari retribusi parkir dan pedagang yang membuka usaha di bantaran sungai.
Di pinggiran sungai, pengunjung bisa memilih berbagai jajanan dan penganan murah. Ada jagung rebusbakar, aneka ikan panggang, dan berbagai
Universitas Sumatera Utara
makanan ringan. Cobalah menu khas ikan mas bakar yang memang dibudidayakan di beberapa kolam sekitar aliran sungai. Lain sekali rasanya.
Menurut Syarifuddin, Karang Anyar juga menyimpan beragam cerita. Konon, menurut legenda setempat, seorang pria asal Tamburea, Tomok, Samosir, yakni
Ompung Padang Damanik, anak Ompung Patarma Damanik, merantau ke arah timur Simalungun. Bekal yang dibawanya berupa dua batu berjenis kelamin
laki-laki dan perempuan, serta satu kendi air dari Danau Toba. Setelah berhari- hari berjalan, ia berhenti di suatu tempat. Di sana, kedua batu itu ia letakkan ke
arah utara dan selatan. Tempat yang dijadikan sebagai lokasi peletakan batu itu kemudian dinamakannya Batu Tomok dan kuburan Ompung Padang. Sedangkan
air kendi dipertemukannya dengan mata air di sebelah hulu Batu Tomok sekarang hutan.
Setelah dipertemukan, tiba-tiba memancarlah air yang lama kelamaan menjadi mata air besar. Mata air tersebut diberi nama Bah Pamujian. Setelah
mengalami kelelahan dan merasa tak mampu lagi melanjutkan perjalanan, Ompung Damanik beristirahat di sekitar lokasi yang tak jauh dari Batu Tomok
Bah Pamujian. Tapi di sana, ternyata ia “beristirahat untuk selamanya”. Tempat peristirahatan itu disebut sebagai Pekuburan Ompung Padang. Dulu, lokasi ini
ramai dikunjungi warga Simalungun. Bah Pamujian berasal dari suku kata “Bah” yang artinya air, dan “Pamujian” adalah tempat persajian. Masyarakat
menganggap tempat itu sebagai daerah pemberi berkah, terutama bagi mereka yang percaya. Bah Pamujian yang sekarang populer dengan nama Karang Anyar
terletak di pelataran hutan seluas 12 ha. Dari luas itu, 10 ha sudah dipakai jadi lokasi pemandian, dan 2 ha lagi areal hutan. Hingga tahun 1978, lokasi ini masih
Universitas Sumatera Utara
dijadikan sebagai daerah keramat. Mereka membawa persembahan. Ketika itu pengunjung mengurbankan hewan-hewan dengan cara melepasnya, semisal ayam
dan kambing, kata Syarifuddin. Pada tahun 1978-1980, almarhum Legimin, mantan Kepala Desa Karang
Sari, memperbaiki lokasi dan mengembangkannya menjadi objek wisata alam. Awalnya memang sepi. Kalaupun ada pengunjung, mereka masih terbatas pada
yang ingin melakukan ritual. Tapi lama kelamaan, tempat ini pun dikunjungi untuk sekadar rekreasi dan berwisata. Meski masih terbilang asri dan alami,
namun bila dibandingkan tahun 70-an, wisata alam Karang Anyar sebenarnya sudah banyak berubah. Hutan di sekitar lokasi pemandian sudah tak selebat dulu.
Menurut masyarakat pemerintah kecamatan tidak pernah peduli. Urusan mereka hanya memungut retribusi. Padahal bila dikembangkan, bukan tidak
mungkin Karang Anyar akan menjadi industri pariwisata yang menghidupkan berbagai industri kecil di sekitarnya. Sebutlah misalnya kerajinan tangan, rumah
makan, perpakiran, dan perikanan.
3.4 Kegiatan Wisatawan.