Kecamatan Gunung Maligas Kelurahan Karang Anyar

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

2.1 Kecamatan Gunung Maligas

Kecamatan Gunung Maligas berada di Kabupaten Simalungun berada di ketinggian antara 101-200 Meter di atas permukaan laut dengan topografi datar rata. Luas areal kecamatan ini 64,50 Km 2 dan secara administratif terbagi atas 9 sembilan kelurahan, hal ini dapat dilihat pada Tabel 2.1: Tabel 2.1 Luas wilayah Kelurahan di Kecamata Gunung Maligas No. Desa Kelurahan Luas Km2 1 Kelurahan Karang Sari 4,29Km 2 Kelurahan Karang Rejo 3,20Km 3 Kelurahan Karang Anyar 3,80Km 4 Kelurahan Silau Bayu 7,10Km 5 Kelurahan Bandar Malela 4,55Km 6 Kelurahan Huta Dipar 5,40Km 7 Kelurahan Tumorang 15,5Km 8 Kelurahan Rabuhit 13,65Km 9 Kelurahan Gajing Raya 7,47Km Jumlah 64,50Km Secara geografis letak Kecamatan Gunung Maligas dibatasi oleh: Sebelah utara : Kecamatan Pematang Bandar Sebelah Selatan : Kecamatan Siantar Kota Pematang Siantar Sebelah Barat : Kecamatan Dolok Batu Nanggar Sebelah Timur : Kecamatan Gunung Malela

2.2 Kelurahan Karang Anyar

Universitas Sumatera Utara Kelurahan Karang Anyar adalah salah satu kelurahan yang berada di Kecamatan Gunung Maligas. Jarak Kelurahan Karang Anyar ke Ibu Kota Kecamatan sejauh kurang lebih 1 Km, sedangkan jarak Kelurahan Karang Anyar dari ibu kota Kabupaten sejauh 51 Km. Adapun batas-batas wilayah Kelurahan Karang Anyar adalah sebagai berikut: Sebelah Utara : Karang Rejo, Bandar, Kecamatan Gunung Maligas Sebelah Selatan : Laras II, Dolok Marlawan, Kecamatan Siantar Sebelah Barat : Rambung Merah, Kecamatan Siantar Sebelah Timur : Nagori Silau Malela, Kecamatan Silau Wilayah Untuk sampai ke Kelurahan karang Anyar dapat menggunakan roda 4 Empat dan Roda 2 Dua. Angkutan yang digunakan di Karang Anyar adalah angkutan umum dan kendaraan pribadi. Kelurahan Karang Anyar adalah kelurahan pemekaran dari Kelurahan Karang Sari pada tahun 1999-2000 berada pada masa uji coba dan pada tahun 2001 defenitif sebagai kelurahan yang baru. Kelurahan Karang Anyar seluas 381 Ha, dengan 83 Ha sebagai daerah pertanian dan 291 Ha sebagai daerah pemukiman. Terdapat sembilan Huta dusun di Kelurahan Karang Anyar, di dalam 1 Satu huta terdapat minimal 100 KK. Jumlah Kepala Keluarga KK di Kelurahan Karang Anyar sebanyak 1437 KK dan jumlah penduduk sebanyak 5248 jiwa pada 2012, dengan sembilan penghulu diantaranya: Huta 1 : Satiyo Huta 6 : Nisiadi Huta 2 : Tahir Damanik Huta 7 : Tupan S Huta 3 : Syamsuri Huta 8 :Santuso Huta 4 : Abdul Rahim Nasution Huta 9: Pardi Universitas Sumatera Utara Huta 5 : Paidi Menurut cerita sebagian warga pemukiman di daerah ini, desa ini berdiri pada Tahun 1970-an. Yang pertama kali mendirikan rumah disini adalah orang-orang Simalungun dan Batak Toba. Masyarakat yang tinggal di kelurahan ini adalah orang-orang pribumi yang sudah lama tinggal jauh sebelum berdirinya PTPN IV PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV Unit Kebun Laras. Sebelum PTPN IV berdiri mayoritas masyarakatnya memiliki mata pencaharian sebagai petani. Seiring maraknya pembangunan jalan ke daerah perkebunan banyak orang-orang mulai membangun rumah sebagai tempat tinggal. Dengan bertambahnya jumlah penduduk maka daerah pemukiman semakin banyak, dan mulailah mereka bekerja sebagai buruh-buruh kasar di PTPN IV unit Kebun Laras. Karena banyaknya permintaan akan tenaga kerja datanglah orang-orang Jawa perantauan ke daerah ini. Lokasi penelitian adalah pemandian Karang Anyar terletak di Kelurahan Karang Anyar. Berikut adalah batas-batasnya: Sebelah Utara : Jalan Medan Sebelah Selatan : PTPN IV unit kebun Laras Sebelah Barat : Perumnas Batu VI Sebelah Timur : Perumahan Karang Sari Objek wisata yang ada di Kelurahan ini adalah sungai yang membelah pemukiman penduduk dengan perkebunan sawit milik PTPN IV. Sejak tahun 1920-an pemerintah kolonial Belanda telah menggunakan air sungai ini sebagai air konsumsi. Munculnya ide untuk mendirikan Daerah Tujuan Wisata DTW Universitas Sumatera Utara berupa pemandian ini adalah gagasan warga yang tinggal di Kelurahan Karang Anyar ini sendiri. Dan yang mendirikan lapak kios – kios untuk menampung pengunjung yang pertama kali adalah Pak Legimin, dan Pak Jafar. Semakin banyaknya pengunjung yang ingin melihat dan mengetahui tempat wisata ini maka masyarakat yang memiliki tanah di pinggiran sungai mulai membangun lapak – lapak 6

2.3 Pola Pemukiman dan Tata Lahan.

Dokumen yang terkait

Penanganan Kebersihan di Daerah Tujuan Wisata (Studi Deskriptif Mengenai Pengelolaan Sampah di Daerah Tujuan Wisata Pemandian Karang Anyar Kecamatan Gunung Maligas Kabupaten Simalungun.

1 51 131

Peran Pengelola dalam Pelestarian Budaya di Daerah Tujuan Wisata Desa Lingga Kabupaten Karo

1 93 61

Strategi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata di Kabupaten Karo (Studi Pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo)

10 152 135

Upaya Pengembangan Potensi Objek-Objek Wisata Kota Sibolga Sebagai Daerah Tujuan Wisata

3 124 62

Analisis Pengembangan Objek Wisata Pemandian Alam Karang Anyar, Kecamatan Gunung Maligas, Kabupaten Simalingun, Provinsi Sumatera Utara

2 68 101

“Kelayakan Hutan Kota Srengseng Sebagai Daerah Tujuan Wisata di Jakarta Barat (Studi Kasus di Kelurahan Srengseng Kecamatan Kembangan Kotamadya Jakarta Barat)”.

14 45 164

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 2.1 Kecamatan Gunung Maligas - Penanganan Kebersihan di Daerah Tujuan Wisata (Studi Deskriptif Mengenai Pengelolaan Sampah di Daerah Tujuan Wisata Pemandian Karang Anyar Kecamatan Gunung Maligas Kabupaten Simalungun.

0 0 22

BAB I PENDAHULUAN 1.1. - Penanganan Kebersihan di Daerah Tujuan Wisata (Studi Deskriptif Mengenai Pengelolaan Sampah di Daerah Tujuan Wisata Pemandian Karang Anyar Kecamatan Gunung Maligas Kabupaten Simalungun.

0 0 38

PENANGANAN KEBERSIHAN DI DAERAH TUJUAN WISATA (Study Deskriptif tentang Penanganan Kebersihan di Daerah Tujuan Wisata Pemandian Karang Anyar Kecamatan Gunung Maligas Kabupaten Simalungun )

0 0 16

Strategi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata di Kabupaten Karo (Studi Pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo)

0 1 12