Analisis Rasio Keuangan Landasan Teoritis .1 Laba

Kasmir 2009:69 menyebutkan terdapat dua macam metode analisis laporan keuangan yang biasa dipakai, yaitu: 1.Analisis Vertikal: merupakan analisis yang dilakukan terhadap hanya satu periode laporan keuangan saja. Analisis dilakukan antara pos-pos yang ada, dalam satu periode. Informasi yang diperoleh hanya untuk satu periode saja dan tidak diketahui perkembangan dari periode ke periode tidak diketahui 2.Analisis Horizontal: merupakan analisis yang dilakukan dengan membandingkan laporan keuangan untuk beberapa periode. Dari hasil analisis iniakan terlihat perkembangan perusahaan periode yang satu ke periode yang lain Ada beberapa keuntungan yang diperoleh dari analisis horizontal jika dibandingkan dengan analisis vertikal. Dalam analisis horizontal, akan terlihat jika terjadi perubahan-perubahan terhadap komponen laporan keuangan dari periode ke periode lain sedangkan dalam anlisis vertikal tidak terlihat. Analisis horizontal juga mempermudah kita mengambil keputusan tentang hal yang perlu dilakukan jika perubahan terjadi.

2.1.6 Analisis Rasio Keuangan

Pengertian analisis rasio keuangan menurut Weston 1995:225: Analisis rasio keuangan memberikan kerangka hubungan antar pos- posneraca dan perhitungan laba rugi, memungkinkan seseorang menelusurisejarah suatu perusahaan dan menilai posisi keuangannya saat ini, sertamemungkinkan bagi manajer keuangan memperkirakan reaksi kreditur atau investor terhadap keadaan keuangan perusahaan dan dengan demikiandapat mencari cara-cara yang tepat untuk mendapatkan dana Analisis rasio ini memiliki keunggulan dibandingkan teknik analisis lainnya. Keunggulan tersebut adalah : Universitas Sumatera Utara 1.rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah dibaca atau ditafsirkan; 2.merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit; 3.mengetahui posisi perusahaan di tengah industri lain; 4.sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pengambilan keputusan dan model prediksi Z-score; 5.menstandarisir size perusahaan; 6.lebih mudah memperbandingkan perusahaan dengan perusahaan lain atau melihat perkembangan perusahaan secara periodik atau time series; 7.lebih mudah dalam melihat tren perusahaan serta melakukan prediksi di masa yang akan datang. Selain memiliki keunggulan yang cukup banyak bagi perusahaan dalam mengambil keputusan, rasio keuangan belum bisa dipastikan menjamin kondisi dan posisi keuangan yang sebenarnya. Hal itu terjadi karena rasio-rasio keuangan juga memiliki kelemahan. Weston dalam Kasmir, 2009:117 menyebutkan kelemahan rasio keuangan: 1.Data keuangan disusun dari data akuntansi. Kemudian data tersebut ditafsirkan dengan berbagai macam cara, misalnya perusahaan menggunakan: -metode penyusutan yang berbeda untuk menentukan nilai penyusutan terhadap aktivanya sehingga menghasilkan nilai penyusutan setiap periode juga berbeda, atau - penilaian sediaan yang berbeda 2.Prosedur pelaporan yang berbeda, mengakibatkan laba yang dilaporkan berbeda pula, tergantung prosedur pelaporan keuangan tersebut Universitas Sumatera Utara 3.Adanya manipulasi data, artinya dalam menyusun data pihak penyusun tidak jujur dalam memasukkan angka-angka ke laporan keuangan yang mereka buat. Akibatnya hasil perhitungan rasio keuangan tidak menunjukkan hasil yang sesungguhnya. 4.Perlakuan pengeluaran untuk biaya-biaya antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya berbeda. Misalnya biaya riset dan pengembangan, biaya perencanaan pensiun, merger, jaminan kualitas pada barang jadi dan cadangan kredit macet. 5.Penggunaan tahun fiskal yang berbeda, juga dapat menghasilkan perbedaan. 6.Pengaruh musiman mengakibatkan rasio komperatif akan ikut berpengaruh 7.Kesamaan rasio keuangan yang telah dibuat dengan standar industri belum menjamin perusahaan berjalan normal dan telah dikelola dengan baik.

2.1.7 Penggolongan Rasio Keuangan