utama yaitu pendapatan revenue, beban expense, keuntungan gain, dan kerugian loss. Defenisi dari elemen-elemen laba tersebut yaitu:
a.Pendapatan revenue adalah arus masuk atau peningkatan lain dari aktiva suatu entitas atau pelunasan kewajibannya atau
kombinasi dari keduanya dari penyerahan atau produksi suatu barang, pemberian jasa, atau aktivitas lain yang merupakan
usaha terbesar atau usaha utama yang sedang dilakukan entitas tersebut.
b.Beban expense adalah arus keluar atau penggunaan lain dari aktiva atau timbulnya kewajiban atau kombinasi keduanya dari
penyerahan atau produksi suatu barang, pemberian jasa, atau pelaksanaan aktivitas lain yang merupakan usaha terbesar atau
usaha utama yang sedang dilakukan entitas tersebut.
c. Keuntungan gain adalah peningkatan dalam ekuitas aktiva bersih dari transaksi sampingan atau transaksi yang terjadi
sesekali dari suatu entitas dan dari semua transaksi, kejadian, dan kondisi lainnya yang mempengaruhi entitas tersebut, kecuali
yang berasal dari pendapatan atau investasi pemilik.
d. Kerugian loss adalah penurunan dalam ekuitas aktiva bersih dari transaksi sampingan atau transaksi yang terjadi sesekali dari
suatu entitas dan dari semua transaksi, kejadian, dan kondisi lainnya yang mempengaruhi entitas tersebut, kecuali yang
berasal dari pendapatan atau investasi pemilik.
2.1.2 Pertumbuhan Laba
Indikasi pertumbuhan laba yang digunakan dalam penelitian ini adalah laba bersih. Laba bersih adalah laba yang dihasilkan setelah dikurangi
dengan kerugian-kerugian diluar usaha serta pajak penghasilan. Pemilihan laba bersih karena dianggap mencerminkan fokus kinerja
perusahaan yang penting. Pertumbuhan laba dihitung dengan cara mengurangkan laba bersih periode sekarang dengan laba bersih pada
periode sebelumnya. Secara matematis dituliskan:
��������ℎ�� ���� =
���� ����� ℎ ��ℎ��
�
−���� ����� ℎ ��ℎ��
�−1
���� ����� ℎ ��ℎ��
�−1
Universitas Sumatera Utara
Pertumbuhan laba dipengaruhi oleh perubahan-perubahan komponen yang ada dalam laporan keuangan misalnya perubahan penjualan,
perubahan harga pokok penjualan, perubahan pajak penghasilan, perubahan beban bunga, maupun perubahan pos-pos luar biasa, dan
lain-lain. Perubahan laba juga dipengaruhi faktor-faktor dari luar seperti peningkatan harga akibat inflasi, kebebasan manajemen managerial
discrection yang memungkinkan manajer memilih metode akuntansi dan metode penyusutan yang diperkirakan dapat meningkatkan laba.
Menurut Hanafi dan Halim dalam Haryanti, 2007 menyebutkan bahwa pertumbuhan laba dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
1. Besarnya perusahaan. Semakin besar suatu perusahaan maka ketepatan pertumbuhan
laba yang diharapkan semakin tinggi. 2. Umur perusahaan.
Perusahaan yang baru berdiri kurang memiliki pengalaman dalam meningkatkan laba, sehingga ketepatannya masih rendah.
3. Tingkat leverage. Bila perusahaan memiliki tingkat hutang yang tinggi, maka
manajer cenderung memanipulasi laba sehingga dapat mengurangi ketepatan pertumbuhan laba.
4. Tingkat penjualan. Semakin tinggi tingkat penjualan di masa yang akan datang
maka pertumbuhan laba akan semakin tinggi juga 5. Perubahan masa lalu.
Semakin besar perubahan masa lalu, semakin tidak pasti laba yang diperoleh di masa mendatang.
2.1.3 Analisis Pertumbuhan Laba
Menurut Anoraga dan Pakarti dalam Angkoso,2006 ada dua macam analisis untuk menentukan pertumbuhan laba yaitu analisis fundamental
dan analisis teknikal:
Universitas Sumatera Utara
1. Analisis Fundamental Analisis fundamental merupakan analisis yang berhubungan
dengan kondisi keuangan perusahaan. Dengan analisis fundamental diharapkan calon investor akan mengetahui
bagaimana operasional dari perusahaan yang nantinya menjadi milik investor, apakah sehat atau tidak, apakah menguntungkan
atau tidak dan sebagainya. Hal ini penting karena nantinya akan berhubungan dengan hasil yang akan diperoleh dari investasi
dan resiko yang harus ditanggung. Analisis fundamental merupakan analisis historis atas kekuatan
keuangan dari suatu perusahaan yang sering disebut dengan company analysis. Data yang digunakan adalah data historis,
artinya data yang telah terjadi dan mencerminkan keadaan keuangan yang sebenarnya pada saat analisis. Dalam company
analysis para analis akan menganalisis laporan keuangan perusahaan yang salah satunya dengan rasio keuangan. Para
analis fundamental mencoba memprediksikan pertumbuhan laba di masa yang akan datang dengan mengestimasi faktor-faktor
fundamental yang mempengaruhi pertumbuahan laba yang akan datang, yaitu kondisi ekonomi dan kondisi keuangan yang
tercermin melalui kinerja perusahaan.
2. Analisis Teknikal Analisis teknikal sering dipakai oleh investor, dan biasanya data
atau catatan pasar yang digunakan berupa grafik. Analisis ini berupaya untuk memprediksi pertumbuhan laba di masa yang
akan datang dengan mengamati perubahan laba di masa lalu. Teknik ini mengabaikan hal-hal yang berkaitan dengan posisi
keuangan perusahaan.
Dalam hal ini analisis yang digunakan adalah analisis fundamental. Analisis fundamental merupakan analisis yang berkaitan dengan kinerja
perusahaan. Kinerja perusahaan dapat diketahui melalui rasio keuangan.
2.1.4 Laporan Keuangan