Gambar 4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2014
Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol 0
pada sumbu Y, tidak berkumpul disatu tempat, serta tidak membentuk pola tertentu sehingga dapat disimpulkan bahwa
tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi dalam artian bahwa varian semua variabel ini menunjukkan variabel
independen CR, DER, OPM, ROA, IT, TATO dapat digunakan untuk memprediksi PL pada perusahaan manufaktur
selama periode 2009-2013.
4.2.3 Analisis regresi Berganda
Dari hasil pengujian asumsi klasik dapat disimpulkan bahwa data yang ada terdistribusi normal, tidak terdapat multikolinearitas dan
Universitas Sumatera Utara
heterokedastisitas sehingga memenuhi persyaratan untuk melakukan analisis regresi berganda. Dalam penelitian ini uji hipotesis yang
digunakan meliputu; uji parsial t-test, uji pengaruh simulta F-test, uji koefisien determinasi R².
4.2.3.1 Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi R
2
bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuanmodel dalam menerangkan variasi variabel
dependen Ghozali, 2006:83. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R
2
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel
dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen. Nilai adjusted R
2
dapat dilihat pada tabel:
Tabel 4.6 Uji Koefisien-Determinasi R
2
Model Summary
b
Mode l
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1
,363
a
,132
,099 1,35230
a. Predictors: Constant, TATO, OPM, IT, CR, DER, ROA
b. Dependent Variable: LNPL
Sumber: Output SPSS 20, Model Summary
Dilihat dari tabel diatas, nilai koefisien Determinasi adjusted R² sebesar 0,099 atau 9,9 hal ini berarti 9,9 variasi LnPL
yang bisa dijelaskan oleh variasi dari keenam variabel independen yaitu CR,DER,OPM,ROA,IT, dan TATO.
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan sisanya sebesar 90,1 dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar model regresi. Standar Error of estimate SEE
sebesar 1,35230. Makin besar nilai SEE akan membuat model regresi semakin tidak tepat memprediksi variabel dependen.
4.2.3.2 Uji Statistik F
Pengujian ini dimaksudkan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen Ghozali, 2006:84
Tabel 4.7 Hasil Regresi Uji F
ANOVA
a
Model Sum of
Squares Df
Mean Square F Sig.
1 Regression
43,378 6
7,230 3,953 ,001
b
Residual 285,282
156 1,829
Total 328,660
162 a. Dependent Variable: LNPL
b. Predictors: Constant, TATO, OPM, IT, CR, DER, ROA Sumber: Output SPSS, ANOVA
Hasil uji F menunjukkan bahwa nilai F
hitung
adalah 3,953 dengan tingkat signifikansi 0,001 yang lebih kecil dari 0,05.
Dengan menggunakan tabel F diperoleh nilai F
tabel
sebesar 2,16. Hal tersebut menunjukkan bahwa F
hitung
F
tabel
3,953 2,16 sehingga H
a
diterima dan H ditolak. Jadi dapat disimpulkan
bahwa secara simultan ditemukan adanya pengaruh yang signifikan antara current ratio, debt to equity ratio, operating
profit margin, return on assets, inventory turnover dan total
Universitas Sumatera Utara
assets turnover untuk memprediksikan pertumbuhan laba pada Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
4.2.3.3 Uji signifikansi parsial
Secara parsial, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t-test. Uji-t dilakukan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen Ghozali, 2006:84.
Tabel 4.8 Hasil Regresi Uji t
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constan
t 3,323
,651 5,102
,000 CR
-,001 ,001
-,067 -,739
,461 DER
,606 ,223
,258 2,718
,007 OPM
-,061 ,034
-,277 -1,818
,071 ROA
,052 ,025
,341 2,110
,036 IT
,009 ,012
,056 ,721
,472 TATO
-,203 ,355
-,064 -,572
,568 a. Dependent Variable: LNPL
Sumber: Output SPSS 20, Coefficients
Hasil pengujian statistik t pada tabel 4.9 dapat dijelaskan sebagai berikut.
1 Pengaruh Current Ratio terhadap Pertumbuhan Laba Nilai thitung untuk variabel current ratio adalah sebesar -
0,739 dan t
tabel
untuk df = N-k 163- 7 dan α = 5 diketahui
sebesar 1,9753. Dengan demikian nilai thitung lebih kecil dari nilai ttabel -0,739 1,9753 artinya H0 diterima, bahwa
Universitas Sumatera Utara
secara parsial current ratio tidak mempunyai pengaruh yang signifikan untuk memprediksikan pertumbuhan laba pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009- 2013.
2 Pengaruh debt to equity ratio terhadap Pertumbuhan Laba Nilai thitung untuk variabel debt to equity ratio adalah
sebesar 2,718 dan ttabel untuk df = N-k 163- 7 dan α = 5
diketahui sebesar 1,9753. Dengan demikian nilai thitung lebih besar dari nilai ttabel 2,718 1,9753 artinya H
a
diterima, bahwa secara parsial debt to equity ratio mempunyai pengaruh yang signifikan untuk memprediksikan
pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009-2013.
3 Pengaruh operating profit margin terhadap Pertumbuhan Laba
Nilai t
hitung
untuk variabel operating profit margin adalah sebesar -1,818 dan t
tabel
untuk df = N-k 163- 7 dan α = 5
diketahui sebesar 1,9753. Dengan demikian nilai thitung lebih kecil dari nilai ttabel -1,818 1,9753 artinya H
diterima, bahwa secara parsial operating profit margin tidak mempunyai pengaruh yang signifikan untuk memprediksikan
pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009-2013.
Universitas Sumatera Utara
4 Pengaruh return on assets terhadap Pertumbuhan Laba Nilai thitung untuk variabel return on assets adalah sebesar
2,110 dan ttabel untuk df = N-k 163- 7 dan α = 5 diketahui
sebesar 1,9753. Dengan demikian nilai thitung lebih besar dari nilai ttabel 2,110 1,9753 artinya H
a
diterima, bahwa secara parsial return on assets mempunyai pengaruh yang signifikan
untuk memprediksikan pertumbuhan laba pada perusahaan manufktur yang terdaftar di BEI tahun 2009-2013.
5 Pengaruh inventory turnover terhadap Pertumbuhan Laba Nilai thitung untuk variabel inventory turnover adalah sebesar
0,721 dan ttabel untuk df = N-k 163- 7 dan α = 5 diketahui
sebesar 1,9753. Dengan demikian nilai thitung lebih kecil dari nilai ttabel 0,721 1,9753 artinya H0 diterima, bahwa secara
parsial inventory turnover tidak mempunyai pengaruh yang signifikan untuk memprediksikan pertumbuhan laba pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009-2013. 6 Pengaruh total assets turnover terhadap Pertumbuhan Laba
Nilai thitung untuk variabel total assets turnover adalah sebesar -0,572 dan ttabel untuk df = N-k 36-
6 dan α = 5 diketahui sebesar 1,9753. Dengan demikian nilai thitung lebih
kecil dari nilai ttabel -0,572 1,9753 artinya H0 diterima, bahwa secara parsial total assets turnover tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan untuk memprediksikan pertumbuhan
Universitas Sumatera Utara
laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009-2013.
Berdasarkan hasil diatas persamaan regresi dapat dilihat dari tabel hasil uji coefficients. Pada tabel coefficients yang dibaca adalah nilai dalam
kolom B yang berada pada bagian Unstandardized Coefficients, baris pertama menunjukkan konstanta a dan baris selanjutnya menunjukkan
konstanta variabel independen. Berdasarkan tabel 4.8 di atas maka model regresi yang digunakan adalah sebagai berikut;
LnPL = 3,323 – 0,001 CR + 0,606 DER – 0,061 OPM + 0,052 ROA + 0,009 IT – 0,203 TATO
Interpretasi dari persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
a.
Konstanta sebesar 3,323 menyatakan bahwa apabila tidak ada nilai dari variabel-variabel independen CR, DER, OPM, ROA, IT, dan
TATO maka nilai PL adalah sebesar 4,603.
b.
Koefisien regresi CR sebesar -0,001 artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan CR mengalami kenaikan 1, maka nilai PL
akan menurun sebesar 0,001. Koefisien bernilai negatif artinya terjadi hubungan negatif antara CR dengan PL, semakin tinggi nilai
CR maka nilai PL semakin menurun.
c.
Koefisien regresi DER sebesar 0,606 artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan DER mengalami kenaikan 1,
Universitas Sumatera Utara
maka nilai PL akan meningkat sebesar 0,606. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara DER dengan PL,
semakin tinggi nilai DER maka nilai PL semakin meningkat.
d.
Koefisien regresi OPM sebesar -0,061 artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan OPM mengalami kenaikan 1,
maka nilai PL akan menurun sebesar 0,061. Koefisien bernilai negatif artinya terjadi hubungan negatif antara OPM dengan PL,
semakin tinggi nilai OPM maka nilai PL semakin menurun.
e.
Koefisien regresi ROA sebesar 0,052 artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan ROA mengalami kenaikan 1,
maka nilai PL akan meningkat sebesar 0,052. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara ROA dengan PL,
semakin tinggi nilai ROA maka nilai PL semakin meningkat.
f.
Koefisien regresi IT sebesar 0,009 artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan IT mengalami kenaikan 1, maka nilai PL akan
meningkat sebesar 0,009. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara IT dengan PL, semakin tinggi nilai IT maka
nilai PL semakin meningkat.
g.
Koefisien regresi TATO sebesar -0,203 artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan TATO mengalami kenaikan 1,
maka nilai PL akan menurun sebesar -0,203. Koefisien bernilai negatif artinya terjadi hubungan negatif antara TATO dengan PL,
semakin tinggi nilai TATO maka nilai PL semakin menurun.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan