6. laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi
secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos
dalam laporan keuangannya.
2.1.5 Analisis Laporan Keuangan
Analisis terhadap laporan keuangan pada dasarnya dilakukan untuk menilai prospek dan resiko perusahaan. Prospek untuk menilai
keuntungan profitabilitas sedangkan resiko untuk menilai apakah perusahaan tersebut sedang mengalami kesulitan atau tidak.
Djarwanto 2004:59 menjelaskan: analisis laporan keuangan meliputi penelaahan tentang hubungan
dan kecenderungan atau trend untuk mengetahui apakah keadaan keuangan, hasil usaha, dan kemajuan keuangan perusahaan
memuaskan atau tidak memuaskan. Analisis dilakukan dengan mengukur hubungan antara unsur-unsur laporan keuangan dan
bagaimana perubahan unsur-unsur itu dari tahun ke tahun untuk mengetahui arah perkembangannya
Tunggal 2000:22 mendefinisikan analisis laporan keuangan sebagai “suatu proses untuk membantu memecahkan dan sekaligus menjawab
masalah-masalah yang timbul dalam suatu organisasi perusahaan maupun organisasi yang tidak bertujuan untuk memperoleh laba”.
Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan dari analisis laporan keuangan adalah untuk menilai performa perusahaan. Namun analisis
laporan keuangan juga memiliki tujuan khusus yang dapat ditinjau dari berbagai pokok yang berkepentingan atas perusahaan. Perbedaan
kepentingan akan membawa perbedaan dalam cara menganalisis
Universitas Sumatera Utara
laporan keuangan tersebut. Sehingga analisis laporan keuangan akan tergantung pada kepentingan masing-masing pihak. Djarwanto
2004:60 menjelaskan berbagai tujuan analisis laporan keuangan ditinjau dari berbagai sudut kepentingan yaitu:
Dari sudut pandang manajemen yang penting adalah bahwa laba yang dicapai cukup tinggi, cara kerja cukup efisien, aktiva aman
dan terjaga, struktur permodalan sehat, dan perusahaan mempunyai rencana yang baik mengenai masa depan perusahaan. Sedangkan
bagi pemegang saham, dalam menilai keberhasilan manajemen dalam memimpin perusahaan, perhatian terutama ditujukan pada
kemampuan perusahaan membayar dividen dan bunga yang dihasilkan dari investasi. Pihak lain seperti kreditur, yang penting
adalah likuiditas perusahaan dan prospek ekonomi perusahaan. Bagi pemerintah, analisis laporan keuangan berpengaruh untuk
penarikan pajak sebagai salah satu sumber anggaran belanja, kesempatan kerja bagi masyarakat.
Menurut Djarwanto 2004:61 ada beberapa macam teknik analisis laporan keuangan yang dapat dibuat:
1.Analisis perbandingan neraca, laporan laba rugi, dan laporan laba ditahan dengan menunjukkan:
a.data absolut jumlah dalam rupiah b.kenaikan dan penurunan dalam jumlah rupiah
c.kenaikan dan penurunan dalam persen d.perbandingan yang dinyatakan dalam mrasio
e.persentase dari total
2.Analisis perubahan modal kerja 3.Analisis trend dari rasio unsur-unsur neraca dandata operasi yang
ada kaitannya 4.Analisis persentase per komponen dari neraca dan laporan laba
rugi 5.Analisis rasio yang memperlihatkan hubungan beberapa unsur
neraca, laporan laba-rugi, dan kedua laporan keuangan tersebut. 6.Analisis perbandingan dengan rasio industri
7.Analisis perubahan pendapatan neto atau analisis perubahan laba bruto
8.Analisis titik impas atau analisis break-even point.
Universitas Sumatera Utara
Kasmir 2009:69 menyebutkan terdapat dua macam metode analisis laporan keuangan yang biasa dipakai, yaitu:
1.Analisis Vertikal: merupakan analisis yang dilakukan terhadap hanya satu periode laporan keuangan saja. Analisis dilakukan
antara pos-pos yang ada, dalam satu periode. Informasi yang diperoleh hanya untuk satu periode saja dan tidak diketahui
perkembangan dari periode ke periode tidak diketahui
2.Analisis Horizontal: merupakan analisis yang dilakukan dengan membandingkan laporan keuangan untuk beberapa periode. Dari
hasil analisis iniakan terlihat perkembangan perusahaan periode yang satu ke periode yang lain
Ada beberapa keuntungan yang diperoleh dari analisis horizontal jika dibandingkan dengan analisis vertikal. Dalam analisis horizontal, akan
terlihat jika terjadi perubahan-perubahan terhadap komponen laporan keuangan dari periode ke periode lain sedangkan dalam anlisis vertikal
tidak terlihat. Analisis horizontal juga mempermudah kita mengambil keputusan tentang hal yang perlu dilakukan jika perubahan terjadi.
2.1.6 Analisis Rasio Keuangan