Metode Regresi Linear Berganda Pengujian Hipotesis .1 Koefisien determinasi R

melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. b.Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y secara acak, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. .

3.5.2 Metode Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh dari beberapa variabel bebas terhadap variabel terikat. Penelitian ini menggunakan model analisis regresi berganda dengan persamaan kuadrat terkecil atau ordinary least square OLS untuk menganalisis pengaruh CR, DER, OPM, ROA, IT dan TATO dengan model dasar sebagai berikut : � = � + � 1 � 1 + � 2 � 2 + � 3 � 3 + � 4 � 4 + � 5 � 5 + � 6 � 6 + ℮ dimana Y = Pertumbuhan Laba β = konstanta X1 = current ratio X2 = debt to equity ratio X3 = operating profit margin X4 = return on assets X5 = inventory turnover X6 = total assets turnover β 1 , β 2 ,...β 6 = koefisien regresi e = variabel pengganggu Universitas Sumatera Utara Besarnya konstanta tercermin dalam β , dan besarnya koefisien regresi dari masing-masing variabel independen ditunjukkan dengan β 1 , β 2 , β 3 , β 4 , β 5, dan β 6 . 3.5.3 Pengujian Hipotesis 3.5.3.1 Koefisien determinasi R 2 Ghozali 2006:83 berpendapat “koefisien determinasi R 2 mengukur seberapa jauh kemampuan model menerangkan variasi variabel independen”. Nilai koefisien determinasi dapat dilihat pada R square. Nilai R square dikatakan baik jika diatas 0,5.

3.5.3.2 Uji signifikansi simultan Uji F

Secara simultan, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji F- test. Menurut Ghozali 2006:84 “uji statistik pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama- sama terhadap variabel dependen”. Hipotesis yang akan diuji adalah: H : variabel current ratio, debt to equity ratio, operating profit margin, return on assets, inventory turnover, dan total assets turnover secara simultan tidak berpengaruh signifikan dalam memprediksikan pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur di BEI. Universitas Sumatera Utara H a : variabel current ratio, debt to equity ratio, operating profit margin, return on assets, inventory turnover, dan total assets turnover secara simultan berpengaruh signifikan dalam memprediksikan pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur di BEI. Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi F hitung dengan ketentuan: 1. Jika F hitung F tabel pada α=0,05 dan nilai p-value level of significant sebesar 0,05 maka H a ditolak dan H diterima 2. F hitung F tabel pada α=0,05 dan nilai p-value level of significant sebesar 0,05 maka H a diterima dan H ditolak

3.5.3.3 Uji signifikansi parsial

Secara parsial, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t-test. Ghozali 2006:84 “uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelasindependen secara individual dalam menerangkan variabel dependen.” Uji t dilakukan untuk mengetahui signifikan tidaknya pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat atau dengan kata lain untuk menguji pengaruh variabel independen dan variabel dependen secara parsial. Hipotesis yang akan diuji adalah: H : variabel current ratio, total debt to equity ratio, operating profit margin, return on assets, inventory turnover dan total Universitas Sumatera Utara assets turnover secara parsial tidak berpengaruh signifikan dalam memprediksikan pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur di BEI. H a : variabel current ratio, total debt to equity ratio, operating profit margin, return on assets, inventory turnover dan total assets turnover secara parsial berpengaruh signifikan dalam memprediksikan pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur di BEI. Uji ini dilakukan dengan ketentuan: 1. Jika t hitung t tabel , maka H a ditolak dan H diterima 2. Jika t hitung t tabel , maka H a diterima dan H ditolak. Universitas Sumatera Utara BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Penelitian

Objek penelitian ini adalah Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan purposive sampling dan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Penelitian ini dilakukan selama periode 2009-2013 dengan sampel sebanyak 46 perusahaan manufaktur, maka diperoleh 46 perusahaan x 5 tahun = 230 data observasi. 4.2 Analisis Hasil Penelitian 4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul. Statistik deskriptif memberikan penjelasan mengenai nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata mean, dan nilai standar deviasi δ dari variabel-variabel independen dan variabel dependen. Hasil pengujian statistik deskriptif pada sampel penelitian yang berjumlah 58 perusahaan ditunjukkan pada tabel 4.1 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation PL 230 -825,24 998,93 43,1868 149,97611 CR 230 20,85 1174,28 243,9725 158,63349 DER 230 ,08 3,19 ,8515 ,62995 OPM 230 ,38 32,68 10,9357 6,34756 ROA 230 ,22 47,91 12,1560 8,97812 IT 230 1,49 63,75 8,1035 7,80858 TATO 230 ,39 2,74 1,3148 ,44675 Valid N listwise 230 Sumber: Data penelitian yang diolah menggunakan SPSS 20 Tabel 4.1 diatas menunjukkan bahwa penelitian ini menggunakan sampel N sebanyak 230 sampel. Berdasarkan hasil analisis deskriptif diatas dapat dijelaskan bahwa : 1. Variabel pertumbuhan laba Y memiliki nilai minimun sebesar -825,24 yang dimiliki oleh PT Asiaplast Industries Tbk sedangkan nilai maksimum dimiliki oleh PT Voksel Electronic Tbk sebesar 998,93. Rata-rata pertumbuhan laba PL sebesar 43,19 dan standar deviasi 149,98 dengan jumlah pengamatan sebanyak 230. 2. Variabel current ratio X1 memiliki dengan nilai minimum sebesar 20,85 yang dimiliki oleh PT Sepatu Bata Tbk sebesar 20,85 tahun 2010 sedangkan nilai maksimal dimiliki oleh PT Mandom Indonesia Tbk sebesar 1174,28 tahun 2011. Rata-rata current ratio CR sebesar 243,97 dan standar deviasi 158,63 dengan jumlah pengamatan sebanyak 230 3. Variabel debt to equity ratio X2 dengan nilai minimun yang dimiliki oleh PT Sepatu Bata Tbk sebesar 0,22 tahun sedangkan nilai maksimal dimiliki oleh PT Alumindo Light Metal Industry Universitas Sumatera Utara Tbk sebesar 3,19. Rata-rata DER sebesar 0,85 dan standar deviasi sebesar 0,63 dengan jumlah pengamatan 230. 4. Variabel operating profit margin X3 memiliki nilai minimun sebesar 0,38 yang dimiliki oleh PT Alumindo Light Metal Industry Tbk sedangkan nilai maksimum dimiliki oleh PT Delta Djakarta Tbk sebesar 32,68. Rata-rata OPM sebesar 10,93 dan standar deviasi 6,35 dengan jumlah pengamatan sebanyak 230. 5. Variabel return on assets X4 memiliki nilai minimun sebesar 0,22 yang dimilki oleh PT Budi Acid Jaya Tbk sedangkan nilai maksimum dimiliki oleh PT Merck Indonesia Tbk sebesar 47,91. Rata-rata ROA sebesar 12,16 dengan jumlah pengamatan 230. 6. Variabel inventory turnover X5 memiliki nilai minimun sebesar 1,49 yang dimiliki oleh PT Gudang Garam Tbk sedangkan nilai maksimum dimiliki oleh PT Nippon Indosari Corpindo Tbk sebesar 63,75. Rata-rata IT sebesar 8,10 dan standar deviasi 7,81 dengan jumlah pengamatan 230. 7. Variabel total assets turnover X6 memiliki nilai minimun sebesar 0,39 yang dimiliki oleh PT Multi Prima Sejahtera Tbk sedangkan nilai maksimum dimiliki oleh PT HM Sampoerna Tbk sebesar 2,74. Rata-rata TATO sebesar 1,31 dan standar deviasi 0,45 dengan jumlah pengamatan 230. Universitas Sumatera Utara

4.2.2 Pengujian Asumsi Klasik