Analisis Tingkat Kesejahteraan Petambak Anggota KUGAR

37

c. Analisis Tingkat Kesejahteraan Petambak Anggota KUGAR

Analytical Hierarchy Process AHP merupakan suatu model pendukung keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty. Model pendukung keputusan ini akan menguraikan masalah multi faktor atau multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki. Menurut Saaty, hirarki didefinisikan sebagai suatu representasi dari sebuah permasalahan yang kompleks dalam suatu struktur multi level, dimana level pertama adalah tujuan, yang diikuti level faktor, kriteria, sub kriteria, dan seterusnya ke bawah hingga level terakhir dari alternatif. Dengan hirarki, suatu masalah yang kompleks dapat diuraikan ke dalam kelompok-kelompoknya dan kemudian diatur menjadi suatu bentuk hirarki, sehingga permasalahan akan tampak lebih terstruktur dan sistematis Saaty, 1993. AHP menurut Budiharsono 2006 pada dasarnya didesain untuk menangkap persepsi orang yang berhubungan sangat erat dengan permasalahan tertentu melalui prosedur yang didesain untuk sampai kepada suatu skala preferensi diantara beberapa kriteria atau alternatif. Analisis MAHP Modified AHP merupakan analisis AHP yang dimodifikasi untuk menjangkau dalam penentuan prioritas suatu kegiatan Budiharsono, 2006. MAHP pada kajian ini menggabungkan AHP dengan penghitungan terhadap pencapaian indikator-indikator yang ditetapkan. MAHP digunakan untuk menilai tingkat kesejahteraan petambak anggota KUGAR sebelum dan sesudah diimplementasikan- nya PUGAR sebagai indikator dampak yang ingin dicapai dengan diimplementasikannya PUGAR. Indikator untuk mengukur tingkat kesejahteraan dapat dilihat dari 3 tiga hal, yaitu : 1 Peningkatan pendapatan; 2 Penyerapan tenaga kerja; 3 Peningkatan kesempatan berusaha Husnan dan Suwarsono, 2008. Hirarki peningkatan kesejahteraan dari 3 tiga faktor tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.4. 38 Gambar 3.4 Hirarki penentuan efektivitas implementasi PUGAR dari peningkatan kesejahteraan petambak garam Hirarki di atas menggambarkan secara grafik ketergantungan unsur- unsur dalam suatu masalah. Tingkat pertama adalah tujuan atau sasaran, sedangkan tingkatan kedua adalah peranan implementasi Pugar dalam pencapaian tingkat pertama. Penilaian dilakukan pada pasangan-pasangan unsur untuk menentukan prioritas. Langkah selanjutnya adalah dengan melakukan penilaian pada unsur tingkat kedua, dimana penilaian menjadi indikator dari kriteria yang ditetapkan. Peningkatan pendapatan pada penelitian ini adalah perbandingan antara jumlah pendapatan yang diterima petambak garam pada satu musim usaha garam sebelum dan sesudah diimplementasikannya PUGAR, penyerapan tenaga kerja adalah perbandingan jumlah tenaga kerja yang bekerja di tambak garam sebelum dan sesudah diimplementasikannya PUGAR, sedangkan peningkatan kesempatan berusaha adalah perbandingan jumlah usaha yang timbul sebelum dan sesudah diimplementasikannya PUGAR. Musim usaha garam secara normal berlangsung selama musim kemarau, sehingga dengan diimplementasikannya PUGAR petambak dapat melaksanakan usaha garam sepanjang tahun, dapat memanfaatkan tambak garam untuk usaha lain di luar musim garam ataupun mempunyai usaha- usaha terkait dengan garam seperti pengolahan garam yodium, pembuatan garam untuk kesehatan dan lain-lain. Peningkatan Kesejahteraan Peningkatan Pendapatan Penyerapan Tenaga Kerja Peningkatan Kesempatan Berusaha 39 Penentuan bobot penilaian indikator dalam mengukur keberhasilan PUGAR dalam meningkatkan kesejahteraan petambak garam anggota KUGAR menggunakan bobot seperti pada Tabel 3.2. Tabel 3.2 Bobot indikator penilaian peningkatan kesejahteraan Petambak Garam No. Kriteria Indikator Skor 1. Peningkatan Pendapatan Pendapatan tidak Meningkat Pendapatan meningkat 0,1 –5 1 Pendapatan meningkat 5,1 –10 2 Pendapatan meningkat 10,1 –15 3 Pendapatan meningkat lebih dari 15 4 2. Penyerapan Tenaga Kerja Tidak menyerap tenaga kerja Menyerap tenaga kerja sebesar 0,1 –5 1 Menyerap tenaga kerja sebesar 5,1 –10 2 Menyerap tenaga kerja sebesar 10,1 –15 3 Menyerap tenaga kerja lebih dari 15 4 3. Peningkatan Kesempatan Berusaha Tidak menimbulkan kesempatan berusaha Meningkatkan kesempatan berusaha 0,1 –5 1 Meningkatkan kesempatan berusaha 5,1 –10 2 Meningkatkan kesempatan berusaha 10,1 –15 3 Meningkatkan kesempatan berusaha lebih dari 15 4 Efektivitas implementasi PUGAR ditentukan dengan rumus berikut : Nilai Kegiatan = Skor untuk kriteria ke-i × Bobot kriteria ke-i 4 ×100 Keterangan pembobotan sebagai berikut : a. 50 : tidak efektif b. 51 –60 : kurang efektif c. 61 –70 : cukup efektif d. 71 –80 : Efektif e. 80 : Sangat Efektif IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. KEADAAN UMUM