33
Gambar 3.2 Alur pertambahan nilai garam Rachman dan Imran, 2011
6 Efisiensi Modal
Sebagian modal untuk melaksanakan produksi garam berasal dari BLM, maka diteliti efisiensi modal, dimana keuntungan yang
diperoleh dalam usaha garam dapat mencapai persentase tertentu dari total biaya yang dikeluarkan. Efisiensi modal dihitung dengan
menggunakan rumus :
Efisiensi Modal = Laba Bersih
Total Biaya x 100
b. Analisis SWOT
Analisis SWOT, yaitu analisis kekuatan-kelemahan dan peluang –
ancaman yang terbagi menjadi 2 dua bentuk matriks, yaitu Internal Factor Evaluation IFE dan External Factor Evaluation EFE.
Matriks IFE digunakan untuk mengetahui faktor-faktor internal usaha garam yang berkaitan dengan kekuatan strengths dan kelemahan
weaknesses yang dianggap penting. Sementara matriks EFE digunakan untuk menganalisis faktor-faktor eksternal usaha garam yang
yang berkaitan dengan peluang opportunities dan ancaman threats. Berbagai faktor yang berasal dari dalam dan luar lingkungan usaha
garam tersebut mempengaruhi keberhasilan usaha garam yang dilaksanakan petambak.
Pedagang Pengumpul
Petambak Garam
Perusahaan Garam
Pasar
Jasa Transportasi
Distribusi Garam
34
Analisis data terhadap faktor-faktor lingkungan internal kekuatan dan kelemahan dan eksternal peluang dan ancaman usaha garam di Desa
Losarang dilakukan melalui beberapa tahapan kerja, yaitu : 1. Menuliskan daftar kekuatan dan kelemahan sebagai faktor
lingkungan internal dan peluang dan ancaman sebagai faktor lingkungan eksternal pada kolom pertama di masing-masing matriks
IFE dan EFE. 2. Memberikan bobot tingkat pengaruh kekuatan dan kelemahan
maupun peluang dan ancaman tersebut dengan jumlah bobot untuk peluang dan ancaman adalah 1 satu, demikian pula jumlah bobot
kekuatan dan kelemahan adalah 1 satu. Masing-masing faktor internal dan eksternal dibandingkan dengan menggunakan skala
perbandingan berpasangan 1-9 dari Saaty 1993. 3. Memberikan rating atau peringkat berdasarkan skala 1-4 yaitu skala
3-4 untuk atribut kekuatan dan peluang dan skala 1-2 untuk atribut kelemahan dan ancaman. Rating atau peringkat berdasarkan skala 1-
4 tersebut ditentukan dengan cara membandingkan fakta yang ada kondisi obyektif dengan kinerja ideal maupun kondisi ideal yang
diharapkan. 4. Mengalikan bobot dengan rating atau peringkat untuk memperoleh
skor terbobot. 5. Skor yang diperoleh selanjutnya dijumlahkan untuk menggambarkan
total skor terbobot di masing-masing matriks IFE dan EFE. Pada akhirnya hasil gabungan total skor terbobot dari faktor-
faktor internal dan eksternal akan menggambarkan 9 sembilan kuadran alternatif bentuk pengembangan strategi Gambar 3.3, bila
dikelompokkan akan menghasilkan 3 tiga bentuk strategi dasar, yaitu : 1. Strategi Pertumbuhan Growth Strategy, kuadran-kuadran ini
merupakan kondisi pertumbuhan usaha garam yang dilaksanakan petambak kuadran 1, 2 dan 5 atau upaya untuk melakukan
diversifikasi kuadran 7 dan 8.
35
2. Strategi Stabilitas Stability Strategy adalah suatu bentuk strategi yang diterapkan tanpa harus mengubah arah strategi yang sedang
berjalan atau sedang diterapkan kuadran 4 dan 5. 3. Strategi Penciutan Retrenchment Strategy adalah upaya untuk
memperkecilmengurangi usaha
garam yang
dilaksanakan petambak kuadran 3 dan 6 atau upaya untuk menutup
usahalikuidasi kuadran 9.
-- Total Skor Faktor Internal -- Kuat Rataan Lemah
4,0 3,0 2,0 1,0
-- To
ta l Skor
Fak tor
eks ter
n al
-- Tinggi
3,0 I
Pertumbuhan II
Pertumbuhan III
Penciutan
Rataan 2,0
IV Stabilitas
V Pertumbuhan
VI Penciutan
Stabilitas Rendah
1,0 VII
Pertumbuhan VIII
Pertumbuhan IX
Likuidasi
Gambar 3.3. Matriks IE Rangkuti, 2006 Matriks SWOT akan menghasilkan 4 empat tipe strategi
Tabel 3.1 berikut : 1 Strategi S-O
Strategi ini dibuat dengan memanfaatkan kekuatan yang dimiliki usaha garam untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-
besarnya. 2 Strategi S-T
Strategi ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki usaha garam untuk mengatasi ancaman.
36
3 Strategi W-O Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada
dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. 4 Strategi W-T
Strategi ini berdasarkan kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari
ancaman. Tabel 3.1 Matriks SWOT
Faktor Internal Faktor Eksternal
Strengths S
Menentukan 5-10 faktor kekuatan internal
Weakness W
Menentukan 5-10 faktor kelemahan internal
Opportunities O
Menentukan 5-10 faktor peluang eksternal
strategi S-O
Menciptakan strategi menggunakan kekuatan untuk
memanfaatkan peluang
strategi W-O
Menciptakan strategi meminimalkan kelemahan
untuk memanfaatan peluang
Threats T
Menentukan 5-10 faktor ancaman
eksternal
strategi S-T
Menciptakan Strategi menggunakan kekuatan untuk
menghindari ancaman
strategi W-T
Menciptakan strategi meminimalkan kelemahan
dan menghindari ancaman
Sumber : Rangkuti, 2006 Terdapat 8 delapan tahapan dalam membentuk matriks SWOT, yaitu :
1 Tentukan faktor-faktor peluang eksternal perusahaan. 2 Tentukan faktor-faktor ancaman eksternal perusahaan.
3 Tentukan faktor-faktor kekuatan internal perusahaan. 4 Tentukan faktor-faktor kelemahan internal perusahaan.
5 Sesuaikan kekuatan internal dengan peluang eksternal untuk mendapatkan strategi S
– O. 6 Sesuaikan kelemahan internal dengan peluang eksternal untuk
mendapatkan strategi W – O.
7 Sesuaikan kekuatan internal dengan ancaman eksternal untuk mendapatkan strategi S
– T. 8 Sesuaikan kelemahan internal dengan ancaman eksternal untuk
mendapatkan strategi W – T.
37
c. Analisis Tingkat Kesejahteraan Petambak Anggota KUGAR