6
B. Perumusan Masalah
Salah satu sentra utama garam di Indonesia yang akan ditingkatkan produksinya adalah Indramayu. Indramayu dan Cirebon merupakan daerah
pemasok garam untuk wilayah Jawa Barat yang merupakan titik potensial dalam pencapaian target swasembada garam nasional. Losarang merupakan salah satu
Desa di Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu yang menjadi lokasi PUGAR dengan jumlah kelompok terbanyak dibandingkan Desa lokasi PUGAR
lain di Kabupaten Indramayu. PUGAR di Desa Losarang ditujukan kepada 170 petambak garam yang terhimpun dalam 17 Kelompok Usaha Garam Rakyat
KUGAR. Dari uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah, maka
dirumuskan permasalahan berikut : 1.
Bagaimana efektivitas implementasi program Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat di Desa Losarang Kecamatan Losarang Kabupaten Indramayu ?
2. Faktor-faktor internal dan eksternal apakah yang mempengaruhi
keberhasilan usaha garam rakyat di Desa Losarang Kecamatan Losarang Kabupaten Indramayu ?
3. Bagaimana kelayakan usaha tambak garam anggota kelompok usaha garam
rakyat peserta program Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat di Desa Losarang, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu ?
C. Tujuan
1. Mengkaji efektivitas implementasi program Pemberdayaan Usaha Garam
Rakyat di Desa Losarang Kecamatan Losarang Kabupaten Indramayu. 2.
Mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi keberhasilan usaha garam rakyat di Desa Losarang Kecamatan Losarang
Kabupaten Indramayu. 3.
Mengevaluasi kelayakan usaha tambak garam anggota kelompok usaha garam rakyat peserta program Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat di Desa
Losarang, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Implementasi Program
Suatu kebijaksanaan baik berupa UU, PP, Keppres, Inpres maupun instruksi menteri, belum akan menimbulkan akibat tertentu dalam masyarakat sebelum
keputusan itu dilaksanakan. Karena implementasi kebijakan bukanlah sekedar menyangkut mekanisme penjabaran keputusan politik kedalam prosedur-prosedur
rutin melalui saluran birokrasi, tetapi implementasi menyangkut masalah konflik, keputusan dan siapa yang memperoleh manfaat dari kebijaksanaan itu, sehingga
implementasi itu penting. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Udoji dalam Wahab 2004 bahwa :
The execution of policies is as important if not more important than policy- making. Policies will remain dreams on blueprint in file jackets unless they
are implemented Pelaksanaan kebijakan adalah sesuatu yang penting bahkan mungkin jauh lebih penting dari pada pembuatan kebijakan.
Kebijakan-kebijakan akan sekedar berupa impian atau rencana bagus yang tersimpan rapi dalam arsip kalau tidak diimplementasikan.
Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa implementasi merupakan masalah dasar dalam pembangunan, baik itu dalam bentuk program maupun
dalam bentuk proyek-proyek secara nyata. Menurut Wojowasito dalam kamus Inggris-Indonesia, Indonesia Inggris menyatakan bahwa implementasi berasal dari
kata implementation yang berarti pelaksanaan perjanjian, hal menepati janji,
dan hal melengkapi perkakas Wojowasito, 2006. Sementara itu Van Meter merumuskan proses implementasi ini sebagai :
Those actions by public or private individuals or Groups that are directed at the achievement of objectives set forth inprior decisons Tindakan-
tindakan yang dilakukan baik oleh individu-individu atau pejabat-pejabat atau kelompok-kelompok pemerintah atau swasta yang diarahkan pada
tercapainya tujuan-tujuan yang telah digariskan dalam keputusan kebijaksanaan Van Meter dalam Wahab, 2004.
Dari pengertian di atas, pelaksanaan atau implementasi berarti melaksanakan apa yang telah ditetapkan, digariskan sebelumnya dalam suatu perencanaan. Dengan
kata lain pelaksanaan berarti action atau tindakan nyata atas rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.
8
Westra 1982 me ndefinisikan program sebagai, “Seperangkat aktivitas
yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan atau sejumlah tujuan dan maksud dari suatu rencana pembangunan yang spesifik
”. Sedangkan Djamaluddin 1977 memberikan pengertian program adalah :
Jenis rencana yang pada dasarnya sudah menggambarkan rencana yang konkrit. Konkritnya rencana itu disebabkan karena didalamnya telah
tercantum bukan saja tujuannya, kebijaksanaan dan prosedur atau aturan- aturan akan tetapi disertai pula dengan budget atau anggaran. Dengan
demikian program itu merupakan pula usaha untuk mengefektifkan rangkaian tindakan yang harus dilaksanakan menurut bidang tertentu.
Dari beberapa pengertian diatas maka pada dasarnya program adalah suatu jenis rencana yang berisikan rangkaian aktivitas untuk mencapai tujuan tertentu. Suatu
program akan mendukung implementasi apabila didukung oleh beberapa aspek. Suatu program yang baik menurut I. Nyoman Beratha dalam Westra 1982 harus
memenuhi syarat-syarat tertentu, dimana setiap program tersebut harus memuat tentang :
1. Tujuan yang dirumuskan dengan jelas. 2. Penentuan dari peralatan terbaik untuk mencapai tujuan tersebut.
3. Suatu kerangka kebijakan yang konsisten dan atau proyek yang saling
berkaitan untuk mencapai tujuan seefektif mungkin. 4. Pengukuran dengan ongkos-ongkos yang diperkirakan dibandingkan dengan
keuntungan. Proyek merupakan operasional dari program, berisi kegiatan-kegiatan yang
diusahakan melalui penyediaan sumber dana, manusia dan peralatan atau barang Nyoman Beratha dalam Westra, 1982. Sedangkan implementasi program adalah
suatu usaha untuk merealisir pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dalam suatu rencana dan kebijaksanaan yang telah digariskan terlebih dahulu,
yang meliputi penggunaan macam-macam sumber daya dalam suatu pola yang sudah ditetapkan. Untuk mencapai tujuan itu implementasi ini harus berjalan
secara efektif. Wojowasito dalam kamus Inggris-Indonesia, Indonesia Inggris
menyatakan bahwa efektif berasal dari kata effective. Batasan efektivitas yang
terdapat dalam Ensiklopedi Administrasi, adalah keadaan yang menunjukkan adanya derajat pencapaian tujuan yang telah ditentukan.
Efektivitas adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan
9
sejumlah barang atas jasa kegiatan yang dijalankannya Siagian, 2001. Efektivitas menunjukkan keberhasilan dari segi tercapai tidaknya sasaran yang
telah ditetapkan. Jika hasil kegiatan semakin mendekati sasaran, berarti makin tinggi efektivitasnya. Efektif tidaknya suatu program tidak hanya dipandang dari
hasil akhirnya saja, tetapi juga seberapa jauh tujuan operasionalnya dapat dicapai. Dengan kata lain tujuan operasionalnya akan mempengaruhi tujuan akhir yang
akan diwujudkan Siagian, 2001, sehingga efektivitas implementasi program adalah keberhasilan proses pelaksanaan semua rencana program untuk mencapai
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Menurut Syukur 1988, implementasi program akan berjalan efektif apabila
didalam proses implementasi program tersebut terdapat 3 tiga unsur pendukung yang penting, yaitu 1 Adanya program kebijaksanaan yang akan dilaksanakan;
2 Target Group, yaitu kelompok masyarakat yang menjadi sasaran yang diharapkan akan menerima manfaat dari program tersebut, perubahan atau
peningkatan; 3 Unsur Pelaksana Implementator baik organisasi, atau perorangan yang bertanggungjawab dalam pengelolaan, pelaksanaan, dan
pengawasan proses implementasi tersebut.
B. Usaha Garam Rakyat