II-19
1.2 PERUMUSAN MASALAH
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana merancang alat pembuat briket dengan sistem pneumatik secara otomatis sehingga menghasilkan
proses yang lebih cepat dengan berat dan dimensi briket yang seragam.
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang dicapai dari penelitian ini, yaitu: 1. Merancang mesin pembuat briket dengan sistem pneumatik dan ukuran briket
diameter 2,5 cm dan tinggi 7 cm.
2. Merancang proses tekanan pada pembuatan briket yang seragam menurut
berat dan bentuk briket.
3. Mendapatkan waktu proses kerja yang lebih cepat dan harga yang lebih
rendah.
1.4 MANFAAT PENELITIAN Manfaat yang dicapai dari penelitian ini, yaitu:
1. Menghasilkan mesin pembuat briket dengan sistem pneumatik pada pembuatan
briket sehingga memberikan kemudahan operator dalam proses kerja. 2. Memperoleh hasil briket yang memenuhi syarat pada berat dan bentuk briket.
1.5 BATASAN MASALAH
Batasan masalah dalam membahas perancangan mesin pembuat briket berbasis kendali pneumatik, sebagai berikut:
1. Alat pembuat briket yang dibuat terdiri dari bagian kontruksi, bagian penggerak, dan bagian pengendali.
2. Komponen pendeteksi gerak pneumatik menggunakan sensor limit switch. 3. Komponen pendukung gerak pneumatik menggunakan katup kendali selenoid
52 dua coil atau double solenoid DC. 4. Alat pembuat briket yang dibuat difungsikan untuk pengepresan pada
pembuatan briket. 5. Briket yang dibuat dari bahan serbuk kayu.
6. Sistem pengumpanan dengan cara vertikal.
II-20 7. Pengambilan data anthropometri menggunakan data mahasiswa Teknik
Industri Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan jumlah 30 orang. 8. Dalam perhitungan analisis biaya menggunakan tingkat suku bunga 6 per
periode dan nilai sisa 10 dari nilai investasi.
1.6 ASUMSI-ASUMSI PENELITIAN
Asumsi yang digunakan dalam membahas pengembangan alat pembuat briket berbasis kendali pneumatik, sebagai berikut:
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi operasional gerak pneumatik terhadap alat pembuat briket adalah kerja sensor, udara yang disalurkan dari kompresor ke
selenoid, dan limit switch dianggap tidak ada troubel. 2. Kecepatan gerak pneumatik dipengaruhi oleh pengaturan tekanan udara yang
disalurkan dari kompresor sebesar 7 bar.
1.7 SISTEMATIKA PENULISAN