II-135
BAB V
ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL
Pada bab ini akan dilakukan analisis dan interpretasi hasil penelitian yang telah dikumpulkan dan diolah pada bab sebelumnya. Analisis dan interpretasi
hasil tersebut akan diuraikan dalam sub bab di bawah ini.
5.3 ANALISIS
Pada sub bab ini akan diuraikan atau dibandingkan mengenai analisis metode kerja operator, analisis hasil rancangan alat pembuat briket, dan analisis
aspek ekonomi.
5.3.1 Analisis Mekanik
Konstruksi alat pebuat briket yang dibuat, digunakan sebagai tempat dan penyangga komponen-komponen seperti silinder pneumatik, moulding, limit
switch, dudukkan panel, katup kontrol selenoid. Komponen-komponen tersebut nantinya akan dipergunakan sebagai alat pendukung proses gerak alat pebuat
briket. merupakan bagian yang penting pada alat yang dibuat, berfungsi untuk meredam getaran yang terjadi pada saat alat pebuat briket bekerja, konstruksi
bahan yang digunakan untuk membuat alat ini adalah bahan besi profil L yang digunakan dengan ukuran 40 mm x 40 mm dan tebal 2 mm yang dipotong-potong
sesuai dengan ukuran dan bentuk kemudian disambung menggunakan alat las
listrik.
Kontruksi alat pembuat briket lihat momen yang terbesar terjadi pada titik F yaitu sebesar 250 kgmm. Sehingga diperoleh besarnya
Ŷ sebesar 65 mm. Sehingga dapat diperoleh besar momen inersia besar I
1
sebesar 86333 mm dan momen inersia kecil I
2
sebesar 72750 mm. Sehingga dapat diperoleh hasil perhitungan besar momen inersia batang A–B I
x
sebesar 13583 mm. Kemudian dapat
dihitung besar
tegangan geser
yang diijinkan
pada rangka
mesin,Perhitungan tegangan geser yang diijinkan pada rangka mesin diperoleh hasil 5 kgmm
2
, sehingga dapat dihitung tegangan ijin profil bentuk L dengan bahan ST 37.
II-136 Sehingga dapat diperoleh kesimpulan bahwa tegangan geser pada rangka
alat yang dibuat yaitu 5 kg mm
2
dan tegangan geser yang diijinkan pada profil yang digunakan yaitu 9,25 kgmm, Besarnya tegangan geser pada rangka mesin
alat pembuat briket yang dibuat lebih kecil dari pada tegangan geser yang diijinkan 5 kg mm
2
9,25 kgmm
2
, maka rangka aman.
5.3.2 Analisis Sikap Kerja Operator
Kondisi sikap kerja pada operator pada pembuat briket mengalami keluhan rasa kurang nyaman, karena posisi operator pada saat bekerja membungkuk, rasa
kurang nyaman ini diakibatkan oleh penggunaan alat pembuat briket secara manual, karena alat ini proses kerjanya dengan cara ditekan dengan tangan yang
mengakibatkan posisi badan operator ikut membungkuk. Posisi kerja operator pada saat bekerja menggunakan alat manual, dapat
diperbaiki dengan cara merancang ulang peralatan yang digunakan yaitu merancang alat pembuat briket secara otomatis yang dapat memberikan
kemudahan dalam bekerja berdasarkan perhitungan anthropometri, khususnya pada perancangan alat. Dengan menggunakan alat pembuat briket secara otomatis
yang dirancang, operator dapat merasa nyaman dalam melakukan proses bekerja yaitu proses pembuat briket, karena cara mengoperasikan alat ini hanya menekan
tombol dan pada saat persiapan benda kerja operator hanya memasukan bahan kedalam hopper pada alat pembuat briket, sehingga posisi kerja operator tidak
membungkuk. Dimensi ukuran pada alat pembuat briket yang dirancang yaitu dengan dimensi ukuran lebar rangka alat yang dirancang 11 cm , dimensi ukuran
panjang rangka alat yang dirancang 17 cm, dimensi ukuran 5tinggi moulding yang dirancang 72 cm, dimensi ukuran jarak tombol yang dirancang 5,5 cm
berdasarkan perhitungan anthropometri perancangan alat.
5.3.3 Analisis Hasil Pengembangan Alat Pembuatan Briket