II-123 Keterangan gambar 4.36, sebagai berikut:
1. Terminal circuit 2. Relay
3. Travo 4. Katup solenoid
5. Timer
4.2.8 Menentukan Konsumsi Udara
Besarnya konsumsi udara untuk tabung silinder pneumatik perlu diketahui, karena hal ini penting untuk menjamin tersedianya udara yang cukup sehingga
gerak silinder pneumatik dapat stabil. Perancangan ini diketahui menggunakan kompesor dengan besar tekanan udara maksimal bertekanan 6,5 bar sampai
dengan 7 bar dan menggunakan silinder pneumatik tabung gerak ganda dengan diameter piston 4 cm, diameter batang piston 1,5 cm dan panjang langkah 12 cm.
tekanan kerja yang diberikan 600 kpa, tekanan atmosfer sebesar 101,3 kpa dan banyaknya langkah tiap menit 40 langkah menit. Sehingga dapat dihitung melalui
dua tahap, yaitu: 3. Tahap pertama diketahui besarnya perbandingan tekanan udara,
= 7,92 kpa 4. Setelah diketahui besarnya tekanan udara, kemudian menghitung udara yang
diperlukan untuk gerak pneumatik, tergantung pada besarnya tekanan operasi diameter piston dan jumlah langkah silinder pneumatik.
Q = h x ¼ π D
2
+ h x ¼ π D
2
– d
2
n x perbandingan tekanan Perbandingan tekanan = 101,3 kpa + tekanan operasi kPa
101,3 kpa Perbandingan tekanan = 101,3 kpa + 600 kpa
101,3 kpa
Q = 12 x 0,785 . 4
2
+ 12 x 0,785 4
2
– 1,5
2
40 x 6,92 Q = 150,72
+ 9,45 6,25 40 x 6,92 = 16499,22 cm
3
menit
II-124 = 16,499 liter menit
Hasil perhitungan konsumsi udara yang dibutuhkan untuk gerak silinder pneumatik tabung gerak ganda adalah 16,499 liter menit, sehingga tekanan udara
untuk kerja pemakanan benda dapat disimpulkan kuat dalam menahan tekanan pada proses pengepresan briket.
4.2.9 Perakitan Alat Pembuat Briket
Komponen alat pembuat briket terdiri dari bagian mekanis dan bagian pengendali. Bagian mekanis yang terdiri dari komponen kerangka, molding
cetakan, cincin, hopper, mur dan baut, dan pengepres digabung sehingga bagian mekanis terbentuk. Bagian pengendali yang terdiri dari komponen silinder, limit
switch, katup solenoid, relay, tombol, dan adaptor digabung sehingga bagian pengendali terbentuk. Kedua komponen ini digabung menjadi satu sehingga
menjadi alat pembuat briket.
Gambar 4.37 Assembly chart perakitan rangka
Gambar 4.37 di atas merupakan Assembly Chart perakitan rangka. Pada poses perakitan rangka terdiri dari komponen penyangga atas, penyangga bawah,
penguat, kaki kerangka, dudukan silinder, batang penghubung dan cincin di
II-125 sambung dengan pengelasan. Pada awalnya dilakukan perakitan antara komponen
penyangga bawah, penguat dan kaki rangka serta perakitan anatara batang penghubung dan cincin. Kemudian keduanya digabungkan dengan penyangga atas
dan dudukan silinder menjadi rangka utama.
Gambar 4.38 Assembly chart perakitan pengendali
Gambar 4.38 di atas merupakan Assembly Chart perakitan pengendali. Pada perakitan komponen pengendali terdiri dari komponen push botton, dudukan
panel, selang, elbow, katup solenoid, silinder, relay, timer, limit switch. Perakitan pengendali terdiri dari 3 perakitan yaitu pertama perakitan antara push button dan
dudukan panel, selang, elbow. Perakitan kedua terdiri dari tiga perakitan yaitu perakitan komponen selang, elbow, katup solenoid, perakitan komponen selang,
elbow, silinder, dan yang terakhir perakitan dengan limit switch. Perakitan ketiga terdiri dari perakitan komponen timer dan relay. Kemudian ketiganya dirakit
menjadi pengendali.
II-126
Gambar 4.39 Assembly chart perakitan akhir
Gambar 4.39 di atas merupakan Assembly Chart perakitan akhir. Pada proses perakitan akhir komponen rangka dan pengendalian dirakit dengan
komponen molding dan hoper.
II-127
Gambar 4.40 Peta prose operasi perakitan akhir
Berdasarkan peta proses operasi di atas dapat dilihat bahwa total pembuatan mesin briket adalah 231 menit 30 detik, dimana berlangsung 16 proses
operasi dan 16 kali inspeksi.
4.2.10 Analisis Biaya Pembuatan Alat